Rabu, 02 Maret 2011


* Wahyu 3:14 
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah


* Kolose 1:16
"karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di Surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia."



I. Wahyu 3:14 PERMULAAN DARI CIPTAAN ALLAH 


Wahyu 3:14, kita lihat secara interlinear naskah bahasa asli Yunani :

* Wahyu 3:14
LAI TB, "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: 
KJV, And unto the angel of the church of the Laodiceans write; These things saith the Amen, the faithful and true witness, the beginning of the creation of God
NIV, To the angel of the church in Laodicea write: These are the words of the Amen, the faithful and true witness, the ruler of God's creation.
TR, και τω αγγελω της εκκλησιας λαοδικεων γραψον ταδε λεγει ο αμην ο μαρτυς ο πιστος και αληθινος η αρχη της κτισεως του θεου
Translit. interlidear, kai {adapun} tô aggelô {kepada malaikat} tês {di} ekklêsias {jemaat} laodikeôn {laodikia} grapson {tuliskanlah} tade {(hal-hal) ini} legei {menyabdakan} ho {Sang} amên {Amin} ho martus {Saksi/ Martir} ho pistos {Yang Setia} kai {dan} alêthinos {benar} hê arkhê{sumber/permulaan/penguasa} tês ktiseôs {ciptaan} tou theou {Allah}

Kunci pengertiannya mudah saja : 
- "Permulaan dari ciptaan" bukanlah "ciptaan yang permulaan". 
- "Permulaan dari ciptaan" adalah 'Sesuatu' yang menyebabkan suatu ciptaan. Atau Sumber dari ciptaan. Atau Prinsip yang menyebabkan suatu ciptaan.



Kajian lanjut :

Kristus adalah permulaan dari segala ciptaan. Ini menyatakan Kristus bukan ciptaan, bukan materi yang terbatas, bukan sejenis materi. Ia berada diatas segala materi yang terbatas, bukan sejenis materi. Ia berada diatas segala materi, atau melintasi materi. Ia adalah permulaan dari segala ciptaan.

Ia adalah Amin, Saksi yang Setia dan Benar. Dalam bahasa Yunani : 

ο αμην ο μαρτυς ο πιστος και αληθινος η αρχη της κτισεως του θεου

ho {Sang} amên {Amin} ho martus {Saksi/ Martir} ho pistos {Yang Setia} kai {dan} alêthinos {benar} hê arkhê {sumber/permulaan/penguasa} tês ktiseôs {ciptaan} tou theou {Allah}



Ada 4 istilah "αρχη - arkhê" :
- Sebagai permulaan 
- Sumber
- Menyatakan segala sesuatu "dari Dia" (Roma 11:36
- Yang diciptakan oleh Dia (Yohanes 1:3; Kolose 1:15-17; Ibrani 1:2; Wahyu 4:11; 10:6; 14:7 dsb).


Terjemaham "permulaan" hanya menunjukkan satu status yang penting, sedangkan sumber menunjukkan satu relasi yang sangat erat. Saksi yang setia danBenar, yang rela mengorbankan hidup-Nya, adalah wujud/ gambar Allah sendiri. Ia adalah sumber dari segala sesuatu. Tanpa Dia, maka tidak ada penciptaan karena Kristus adalah sumber dari segala ciptaan. Ia adalah Sang Khalik, segala sesuatu milik Dia, bersandar pada Dia, serta akan kembali kepada Dia.

Maka terjemahan LAI : "Permulaan dari ciptaan"; Supaya tidak membingungkan, lebih baik diterjemahkan 'prinsip' atau 'sumber' ciptaan. Lihat terjemahan NIV yang lebih memberikan pengertian yang mudah dipahami. Perhatikan kata Yunani : "αρχη - arkhe", Leksikon Yunani : beginning, corner, (at the, the) first (estate), magistrate, power, principality, principle, rule..


Selanjutnya, silahkan kaji kata "αρχη - arkhe" pada ayat ini :

* Yohanes 1:1 
LAI TB, Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 
KJV, In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God.
TR, εν αρχη ην ο λογος και ο λογος ην προς τον θεον και θεος ην ο λογος 
Translit Interlinear, en {pada} arkhê {permulaan} ên {ada} ho logos {Firman,} kai {dan} ho {itu} logos {Firman} ên pros ton {bersama} theon {Allah,} kai {dan} theos {Allah} ên {(Dia) adalah} ho {itu} logos {Firman.}


Khusus tentang frasa terakhir "dan Firman itu adalah Allah"

"και θεος ην ο λογος" 
"kai theos ên ho logos" 

dan – Allah – Dia adalah – Firman itu 
and – God – was – the Word 

Penerjemahan dibalikkan menjadi "Firman itu adalah Allah" karena 'ho logos' adalah subyek dengan artikel 'ho' di depannya. 
Urutan kalimat dalam bahasa Yunani tidak seperti bahasa Indonesia ataupun Inggris, bahwa musti subyek baru predikat.

Yohanes 1:1 ini menunjuk : 
"Permulaannya" (Yunani, "αρχη - arkhe") adalah Firman. Sang Firman itu adalah Allah.


Rasul Yohanes meneruskan ayat ini (yang paralel dengan Wahyu 3:14) sbb :

* Yohanes 1:3 
LAI TB, Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 
KJV, All things were made by him; and without him was not any thing made that was made. 
TR, παντα δι αυτου εγενετο και χωρις αυτου εγενετο ουδε εν ο γεγονεν 
Translit. interlinear, panta {segala (sesuatu)} di {melalui} autou {Dia} egeneto {dijadikan} kai {dan} khôris {tanpa} autou {Dia} egeneto {dijadikan} oude en {tidak satupun} ho gegonen {(apa) yang telah jadi}


Yesus adalah Sang Firman. Sang Firman adalah Allah; tanpa Firman tidak ada suatu pun ada; bandingkan dengan ayat-ayat ini :


* Mazmur 33:6
"Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya."

* Mazmur 33:9 
Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada. 

* Kolose 1:16 
karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. 



Jelas bahwa Sang Firman (Ho Logos) adalah sumber dari segala ciptaan. Ia adalah prinsip dari segala ciptaan. 
Wahyu 3:14 memuliakan Kristus selaku Sang Pencipta atas makhluk-makhluk yang congkak dan kerdil, yang membanggakan dirinya sendiri. Ayat ini merupakan pendahuluan dari surat Kristus kepada Jemaat di Laodikia. Perikop ini (Wahyu 3:14-22) menuliskan celaan kepada suatu Jemaat yang tak ada bandingnya dalam PB selaku ungkapan jijik dari Kristus. 

* Wahyu 3:14-22
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
3:18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
3:22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
 

Kita akan bahas secara keseluruhan perikopnya (Wahyu 3:14-22) :

Pendahuluan surat ini menunjuk hakikat Sang Pencipta dan ciptaan yang diciptakanNya. Menjadi awal tegoran kepada 'ciptaan' yang telah menyombongkan dirinya atas kesuksesan dan kemakmuran yang dimilikinya. Secara keseluruhan surat ini mengingatkan kembali bahwa mereka hanyalah "ciptaan", tidak seharusnya mereka melupakan Tuhan Sang Pencipta. Kesuksesan secara ragawi/material tidak menjamin keselamatan yang kekal. 

Kota Laodikia didirikan oleh Antiokhus II dari Siria untuk istrinya, Laodike. Laodikia berkembang menjadi kota yang besar, ramai, dan terkenal. Ada tiga ciri khas kota ini yang membuatnya terkenal dimana-mana yaitu sebagai penghasil bulu domba yang lembut, mengkilap, serta berwarna hitam keungu-unguan, dan Laodikia ini juga tersohor karena mutu sekolah kedokterannya. Dua dokter dari kota ini, Zeuxis dan Aleksander Filalethes dikenal prestasi medis mereka dengan diproduksinya salep mata dan salep telinga. Dan Laodikia ini sangat makmur karena kota ini adalah salah satu pusat kegiatan perbankan. Dengan kehebatan perdagangan dan kemakmurannya, tentu saja kota ini sibuk. 

Jemaat Laodikia adalah jemaat yang besar, namun kelebihan-kelebihan yang membanggakan ini membuat mereka lupa, jemaat Laodikia adalah gambaran Kristen yang lahiriah (Wahyu 3: 17). Hal ini dapat mengambarkan situasi Gereja pada masa sekarang dimana mereka yang merasa kaya, tidak perlu bersandar kepada Tuhan. Dari ke-7 jemaat yang disinggung dalam kitab Wahyu ini, hanya jemaat Laodikia yang dinamai "jemaat yang menyedihkan". 

Namun keadaan menjijikkan dari orang-orang laodikia ini tidaklah mengilangkan kasih Kristus kepada mereka; ungkapan-ungkapan pedas kepada mereka hanyalah ungkapan akibat dari kasih sayang yang mendalam yang akan membawa mereka kepada pertobatan. Undangan ramah dari Kristus-pun diberikan :


* Wahyu 3:20 
LAI TB, Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku
KJV, Behold, I stand at the door, and knock: if any man hear my voice, and open the door, I will come in to him, and will sup with him, and he with me. 
TR, ιδου εστηκα επι την θυραν και κρουω εαν τις ακουση της φωνης μου και ανοιξη την θυραν εισελευσομαι προς αυτον και δειπνησω μετ αυτου και αυτος μετ εμου
Translit interlinear, idou {perhatikan} estêka {Aku berdiri} epi {didepan} tên thuran {pintu} kai {dan} krouô {Aku terus mengetuk} ean {jikalau} tis {ada orang} akousê {mendengar} tês phônês {suara} mou {-Ku} kai {dan} anoixê {membuka} tên thuran {pintu} kai {lalu} eiseleusomai {Aku akan datang} pros {kepada} auton {dia} kai {lalu} deipnêsô {Aku akan makan (malam; 'supper')} met {bersama} autou {-nya} kai {dan} autos {ia} met {bersama} emou {Aku}


Digambarkan Tuhan Yesus 'menunggu' dibukakan pintu. Yesus menyatakan ingin masuk ke dalam pintu hati jemaatNya dan disambung dengan kalimat 'Ia akan makan bersama umatNya jika sudah dibukakan'. 

Kata yang dipakai dalam ayat diatas adalah "makan-malam" (Yunani, "δειπνεο - deipneo"), bukan sarapan dan bukan makan siang. Ini tentu saja mempunyai makna sendiri. Zaman dahulu maupun sekarang, orang akan sarapan dan makan siang dengan waktu yang terbatas. Namun, dalam suasana makan-malam itu terdapat persekutuan yang indah karena kita tidak diburu waktu karena banyaknya kegiatan dari pagi hingga sore hari. Orang bisa melakukan makan-malam dengan waktu yang lebih panjang. Persekutuan inilah yang didambakan Yesus Kristus kepada kita. Dan dalam suasana seperti ini kita bisa lebih memahami Dia dan menikmati Dia. 

Jemaat Tuhan adalah orang-orang yang 'sudah percaya' kepada Tuhan Yesus. Tetapi pada kenyataannya betapa jemaatNya ini seringkali walaupun dimulut mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan, tapi hal ini sebatas kata "diakui ada". Tuhan dianggap sebatas pemberi berkat saja, sehingga Tuhan lah yang melayani jemaatNya. 

Jemaat Tuhan belum tentu sudah benar-benar menempatkan Yesus Kristus sebagai Tuan/Lord (Yunani, κυριος - Kurios). Dalam kehidupan kita bisa kita jadikan contoh, betapa kitapun kadang lebih menganggap bisnis sebagai "kurios", entertainment sebagai "kurios", asset sebagai "kurios", berkat sebagai "kurios", mujizat sebagai "kurios", pendeta sebagai "kurios"; orang yang menjabat sebagai 'penguasa' gereja/ 'pemilik' gereja sebagai "kurios". Bahkan ibadah kita dalam Gereja sering tertuju hal-hal tersebut, bukan kepada Yesus Kristus – Tuhan – Tuan diatas segala tuan, Kurios yang sesungguhnya. 

Namun, Yesus Kristus, Sang Tuan ini sangat sopan, Ia tak pernah memaksa, Ia mengetuk (dan terus mengetuk) menunggu dibukakan. Ia senantiasa menyediakan waktu bagi kita untuk mengenalNya dalam persekutuan jamuan makan-malam yang akrab. 

Inilah undangan Kristus bagi jemaat-Nya yang hampir murtad ini, suatu kesempatan yang melebihi ke-enam jemaat sebelumnya. Sama seperti orang percaya meminta Kristus untuk tinggal bersama dia, demikian jugalah Tuhan Yesus akan mengundang dia, bila ia bertekun hingga akhir, untuk mengambil bagian dalam takhta yang dalam kuasaNya. Penggenapan janji ini digambarkan dalam Wahyu 20:4-6 yakni Kerajaan 1000 tahun, dan Wahyu 22:5, pemerintahan abadi di Yerusalem baru.

Meskipun surat ini ditujukan kepada Jemaat tertentu, baik peringatan maupun janji-janji keselamatan dapat diterapkan kepada semua orang Kristen.

Amin.

Artikel terkait :
Yesus Kristus Sang Firman, ataukah terjadi karena firman?, di yesus-kristus-sang-firman-vt585.html

Yesus Kristus, Yang Sulung, di yesus-kristus-yang-sulung-vt73.html#p146

Yesus - AnakNya yang sulung, di yesus-kristus-yang-sulung-vt73.html#p146
=======================================================================



BANTAHAN :


Kita lihat terjemahan King James :

 Revelation/Wahyu 3:14
Dan kepada malaikat jemaat di Laodikia menulis hal ini firman Amin setia dan benar.saksi awal ciptaan Allah

Pada ayat diatas kalimat " μάρτυς  πιστὸς καὶ ἀληθινός,  ἀρχὴ τῆς κτίσεως τοῦ θεοῦditerjemahkan menjadi "saith the Amen the faithful and true. witnessthe beginning of the creation of God"atau "hal ini firman Amin setia dan benar.saksi awal ciptaan Allah".

Cocok dengan apa yang dikata Bp : 
"Urutan kalimat dalam bahasa Yunani tidak seperti bahasa Indonesia ataupun Inggris, bahwa musti subyek baru predikat."Jadi jika bahasa Yunani adalah predikat dahulu, baru subyek, dan terjemahan KJV menggunakan translit kesesuaian dengan bahasa Yunani :

Sebagai predikat : hal ini firman Amin setia dan benar.saksi awal 
 
Sebagai Subjek : ciptaan Allah".


Jadi disini jelas, bahwa Yesus disini adalah sebagai saksi atas Penciptaan Allah, bukan Allah itu sendiri.
Ini sama halnya dengan Ajaran Islam, bahwa Nabi Muhammad SAW dan nabi-nabi lainnya sebenarnya telah ada(secara roh)sebelum segala sesuatu dijadikan...


Bersambungnya nanti.....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar