YESUS TIDAK BERDOSA
Malaikat Gabriel dalam Injil menyaksikan Yesus sebagai KUDUS (Suci) :
* Lukas 1:35 LAI TB, Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
KJV, And the angel answered and said unto her, The Holy Ghost shall come upon thee, and the power of the Highest shall overshadow thee: therefore also that holy thing which shall be born of thee shall be called the Son of God.
TR, και αποκριθεις ο αγγελος ειπεν αυτη πνευμα αγιον επελευσεται επι σε και δυναμις υψιστου επισκιασει σοι διο και το γεννωμενον αγιονκληθησεται υιος θεου
Translit Interlinear, kai {lalu} apokritheis {menjawab} ho {itu} aggelos {malaikat} eipen {berkata} autê {kepadanya} pneuma {Roh} hagion {Kudus} epeleusetai {akan datang} epi {atas} se {engkau,} kai {dan} dunamis {kuasa} hupsistou {Yang Mahatinggi} episkiasei {akan menaungi} soi {engkau;} dio {karena itu} kai {juga} to {yang} gennômenon {dilahirkan} hagion {Kudus} klêthêsetai {akan dipanggil} huios {Anak} theou {Allah}
Ketiadaan dosa Yesus
Di dalam dunia ini, siapakah yang berani mengatakan dirinya tidak berdosa? Semua orang yang dianggap waras atau suci pun mengakui diri mereka berdosa. Hanya Yesus yang berani berterus-terang mengatakan diri-Nya tidak berdosa. Yesus berkata :
* Yohanes 8:46 LAI TB, Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku
KJV, Which of you convinceth me of sin? And if I say the truth, why do ye not believe me?
TR, τις εξ υμων ελεγχει με περι αμαρτιας ει δε αληθειαν λεγω διατι υμεις ου πιστευετε μοι
Translit Interlinear, tis {siapakah} ex {dari} humôn {kalian} elegchei {membuktikan bersalah} me {Aku} peri {karena} hamartias {suatu dosa} ei {jika} de alêtheian {kebenaran} legô {Aku mengatakan} diati {mengapakah} humeis {kalian} ou {tidak} pisteuete {percaya} moi {kepada-Ku}
Sebelum Yesus disalibkan, Dia pernah diadili sebanyak enam kali. Di kalangan mereka adalah para pemimpin masyarakat Yahudi, para penguasa Roma, para imam dan guru Taurat, tetapi tidak satupun yang dapat membuktikan dosa yang telah dilakukan oleh Yesus. Pilatus, gubernur kerajaan Roma berkata tiga kali, "Aku tidak mendapat alasan apapun untuk menghukum Dia." Pilatus berhasrat untuk membebaskan Yesus, tetapi kerana hasutan orang Yahudi dan teriakan mereka yang memohon agar Yesus disalibkan, Pilatus melihat bahawa kata-katanya sia-sia saja. Pilatus mengambil air lalu membasuh tangannya di hadapan orang ramai dan berkata, "Aku tidak bertanggungjawab terhadap kematian orang ini! Kamulah yang bertanggungjawab!" (Matius 27:24). Lalu dia menyerahkan Yesus untuk disalibkan.
Dalam beberapa hal, pertanyaan ini sangat hipotetis, karena Alkitab secara jelas mengajarkan bahwa Yesus tak pernah berbuat dosa (Ibrani 4: 15). Namun hal ini tetap dibahas oleh para ahli theologia secara panjang lebar. Secara teknis "tanpa cela" adalah doktrin yang mengajarkan bahwa Kristus tidak berbuat dosa sekalipun Ia telah dicobai :
Yesus tak pernah berdosa, tapi Ia telah dicobai.
* Ibrani 4:15, LAI TB, Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
KJV, For we have not an high priest which cannot be touched with the feeling of our infirmities; but was in all points tempted like as we are, yet without sin.
TR, ου γαρ εχομεν αρχιερεα μη δυναμενον συμπαθησαι ταις ασθενειαις ημων πεπειραμενον δε κατα παντα καθ ομοιοτητα χωρις αμαρτιας
Translit Interlinear, ou {bukan} gar {sebab} ekhomen {kami mempunyai} arkhierea {Imam Besar} mê {tidak} dunamenon {(yang) dapat} sumpathêsai {turut merasakan} tais astheneiais {kelemahan-kelemahan} hêmôn {kita} pepeiramenon {walaupun telah digoda} de {tetapi} kata panta {dalam segala sesuatu} kath {menurut} homoiotêta {cara yang sama} khôris {tanpa} hamartias {dosa}
Terjemahan yang tepat untuk "χωρις αμαρτιας - khôris hamartias" sebenarnya bukan "tidak berbuat dosa" melainkan "tanpa dosa".
Semua cobaan itu ditujukan langsung pada keadaan-Nya sebagai manusia, dan bukan sebagai Tuhan.
* Yakobus 1:13LAI TB, Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
KJV, Let no man say when he is tempted, I am tempted of God: for God cannot be tempted with evil, neither tempteth he any man:
TR, μηδεις πειραζομενος λεγετω οτι απο του θεου πειραζομαι ο γαρ θεος απειραστος εστιν κακων πειραζει δε αυτος ουδεναTranslit, mêdeis peirazomenos legetô hoti apo tou theou peirazomai ho gar theos apeirastos estin kakôn peirazei de autos oudena
Beberapa ahli theologia seperti Charles Hodge berpendapat bahwa Yesus Kristus dapat berbuat dosa. Dasar pendapatnya adalah bahwa godaan itu bukanlah suatu realitas kecuali ada suatu kesempatan untuk melakukannya.
Tetapi, Yesus Kristus tidak berdosa dengan pengertian tidak memiliki dosa ("αμαρτια - hamartia", kata benda) bukan tidak berbuat dosa (kata kerja). Jadi, bukan masalah "sanggup" atau "tidak sanggup" berbuat dosa, melainkan Dia "tidak mungkin" berbuat dosa. Kata kerja "berbuat dosa", Yunani "αμαρτανω - hamartanô" dengan segala perubahan bentuknya tidak pernah ditujukan kepada Yesus Kristus :
* 1 Yohanes 3:5 LAI TB, Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa."
KJV, And ye know that he was manifested to take away our sins; and in him is no sin.
TR, και οιδατε οτι εκεινος εφανερωθη ινα τας αμαρτιας ημων αρη και αμαρτια εν αυτω ουκ εστιν
Translit Interlinear, kai {adapun} oidate {kamu tahu} hoti {bahwa} ekeinos {(Dia) itu} ephanerôthê {telah dinyatakan} hina {supaya} tas hamartias {dosa-dosa} hêmôn {kita} arê {Ia menganggung/ Ia mengyingkirkan} kai {dan} hamartia {dosa} en {didalam} autô {Dia} ouk {tidak} estin {ada}
Pendapat lainnya (yang saya setujui) mengatakan bahwa Yesus tak pernah berdosa dengan alasan-alasan sebagai berikut.
Godaan yang dilakukan oleh setan adalah untuk menghancurkan kita. Godaan dan dakwaan tak harus berjalan bersama-sama, hanya godaan yang sukses dan berhasil yang dapat menghasilkan suatu dakwaan terhadap kita.
Semua godaan yang dihadapi Tuhan kita dalam Matius 4 sangatlah menggiurkan bagi seorang manusia. PergumulanNya dalam Taman Getsemani adalah nyata dan sukar. Dapat dikatakan bahwa Ia mengalami godaan terburuk yang pernah dialami oleh manusia , karena biasanya kita sudah menyerah kalah sebelum bertanding. Tuhan Yesus berdiri teguh menghadapi semua cobaan dan godaan Iblis yang paling berat.
Sekalipun dari sisi manusia Yesus mungkin mempunyai keiginan untuk berdosa tapi sisi keTuhanan-Nya menjagaNya sehingga Ia tak dapat berdosa. Adalah sangat tidak praktis bila ada pendapat yang menyatakan bahwa sisi manusia Yesus dapat mengambil keputusan secara independen untuk menentang sisi Ke Tuhanan-Nya.
Keilahian Kristus membuat-Nya tak dapat berbuat dosa karena:
1. ImunitasNya - identitas diriNya yang tak pernah berubah (Ibrani 1:12, 3:8) Ia tetap kudus baik dulu, sekarang dan selama-lamanya.
2. KekuatanNya (Omnipotensi) - jatuh ke dalam godaan menunjukkan suatu kelemahan moral atau kurangnya suatu kekuatan. Kristus mempunyai kuasa yang besar dan karenanya tidak dapat jatuh ke dalam dosa.
3. KemahatahuanNya (Omniscience) - Iblis menjatuhkan kita dengan cara menipu kita, tapi Yesus mempunyai pengetahuan illahi sehingga Ia tak dapat ditipu.
Yesus Kristus bukan hanya Kudus tanpa dosa, namun Ia pun berkuasa memberi kekudusan karena Ia berkuasa mengampuni dosa :
* Markus 2:5LAI TB, Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
KJV, When Jesus saw their faith, he said unto the sick of the palsy, Son, thy sins be forgiven thee.
TR, ιδων δε ο ιησους την πιστιν αυτων λεγει τω παραλυτικω τεκνον αφεωνται σοι αι αμαρτιαι σου
Translit Interlinear, idôn de {ketika melihat} ho iêsous {Yesus} tên pistin {iman} autôn {mereka} legei {Ia berkata} tô {itu} paralutikô {kepada (orang) lumpuh } teknon {hai anak} apheôntai {diampuni} soi {mu} hai hamartiai {dosa-dosa} sou {mu}
Amin.
Blessings,
BP
Sumber :
- Dr. John Bechtle, Christian Answer © 1996, Eden Communications,
- John F. Walvoord's, Jesus Christ Our Lord. (Chicago: Moody Press, 1969), pp. 147-152.
Malaikat Gabriel dalam Injil menyaksikan Yesus sebagai KUDUS (Suci) :
* Lukas 1:35 LAI TB, Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
KJV, And the angel answered and said unto her, The Holy Ghost shall come upon thee, and the power of the Highest shall overshadow thee: therefore also that holy thing which shall be born of thee shall be called the Son of God.
TR, και αποκριθεις ο αγγελος ειπεν αυτη πνευμα αγιον επελευσεται επι σε και δυναμις υψιστου επισκιασει σοι διο και το γεννωμενον αγιονκληθησεται υιος θεου
Translit Interlinear, kai {lalu} apokritheis {menjawab} ho {itu} aggelos {malaikat} eipen {berkata} autê {kepadanya} pneuma {Roh} hagion {Kudus} epeleusetai {akan datang} epi {atas} se {engkau,} kai {dan} dunamis {kuasa} hupsistou {Yang Mahatinggi} episkiasei {akan menaungi} soi {engkau;} dio {karena itu} kai {juga} to {yang} gennômenon {dilahirkan} hagion {Kudus} klêthêsetai {akan dipanggil} huios {Anak} theou {Allah}
Ketiadaan dosa Yesus
Di dalam dunia ini, siapakah yang berani mengatakan dirinya tidak berdosa? Semua orang yang dianggap waras atau suci pun mengakui diri mereka berdosa. Hanya Yesus yang berani berterus-terang mengatakan diri-Nya tidak berdosa. Yesus berkata :
* Yohanes 8:46 LAI TB, Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku
KJV, Which of you convinceth me of sin? And if I say the truth, why do ye not believe me?
TR, τις εξ υμων ελεγχει με περι αμαρτιας ει δε αληθειαν λεγω διατι υμεις ου πιστευετε μοι
Translit Interlinear, tis {siapakah} ex {dari} humôn {kalian} elegchei {membuktikan bersalah} me {Aku} peri {karena} hamartias {suatu dosa} ei {jika} de alêtheian {kebenaran} legô {Aku mengatakan} diati {mengapakah} humeis {kalian} ou {tidak} pisteuete {percaya} moi {kepada-Ku}
Sebelum Yesus disalibkan, Dia pernah diadili sebanyak enam kali. Di kalangan mereka adalah para pemimpin masyarakat Yahudi, para penguasa Roma, para imam dan guru Taurat, tetapi tidak satupun yang dapat membuktikan dosa yang telah dilakukan oleh Yesus. Pilatus, gubernur kerajaan Roma berkata tiga kali, "Aku tidak mendapat alasan apapun untuk menghukum Dia." Pilatus berhasrat untuk membebaskan Yesus, tetapi kerana hasutan orang Yahudi dan teriakan mereka yang memohon agar Yesus disalibkan, Pilatus melihat bahawa kata-katanya sia-sia saja. Pilatus mengambil air lalu membasuh tangannya di hadapan orang ramai dan berkata, "Aku tidak bertanggungjawab terhadap kematian orang ini! Kamulah yang bertanggungjawab!" (Matius 27:24). Lalu dia menyerahkan Yesus untuk disalibkan.
Dalam beberapa hal, pertanyaan ini sangat hipotetis, karena Alkitab secara jelas mengajarkan bahwa Yesus tak pernah berbuat dosa (Ibrani 4: 15). Namun hal ini tetap dibahas oleh para ahli theologia secara panjang lebar. Secara teknis "tanpa cela" adalah doktrin yang mengajarkan bahwa Kristus tidak berbuat dosa sekalipun Ia telah dicobai :
Yesus tak pernah berdosa, tapi Ia telah dicobai.
* Ibrani 4:15, LAI TB, Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
KJV, For we have not an high priest which cannot be touched with the feeling of our infirmities; but was in all points tempted like as we are, yet without sin.
TR, ου γαρ εχομεν αρχιερεα μη δυναμενον συμπαθησαι ταις ασθενειαις ημων πεπειραμενον δε κατα παντα καθ ομοιοτητα χωρις αμαρτιας
Translit Interlinear, ou {bukan} gar {sebab} ekhomen {kami mempunyai} arkhierea {Imam Besar} mê {tidak} dunamenon {(yang) dapat} sumpathêsai {turut merasakan} tais astheneiais {kelemahan-kelemahan} hêmôn {kita} pepeiramenon {walaupun telah digoda} de {tetapi} kata panta {dalam segala sesuatu} kath {menurut} homoiotêta {cara yang sama} khôris {tanpa} hamartias {dosa}
Terjemahan yang tepat untuk "χωρις αμαρτιας - khôris hamartias" sebenarnya bukan "tidak berbuat dosa" melainkan "tanpa dosa".
Semua cobaan itu ditujukan langsung pada keadaan-Nya sebagai manusia, dan bukan sebagai Tuhan.
* Yakobus 1:13LAI TB, Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
KJV, Let no man say when he is tempted, I am tempted of God: for God cannot be tempted with evil, neither tempteth he any man:
TR, μηδεις πειραζομενος λεγετω οτι απο του θεου πειραζομαι ο γαρ θεος απειραστος εστιν κακων πειραζει δε αυτος ουδεναTranslit, mêdeis peirazomenos legetô hoti apo tou theou peirazomai ho gar theos apeirastos estin kakôn peirazei de autos oudena
Beberapa ahli theologia seperti Charles Hodge berpendapat bahwa Yesus Kristus dapat berbuat dosa. Dasar pendapatnya adalah bahwa godaan itu bukanlah suatu realitas kecuali ada suatu kesempatan untuk melakukannya.
Tetapi, Yesus Kristus tidak berdosa dengan pengertian tidak memiliki dosa ("αμαρτια - hamartia", kata benda) bukan tidak berbuat dosa (kata kerja). Jadi, bukan masalah "sanggup" atau "tidak sanggup" berbuat dosa, melainkan Dia "tidak mungkin" berbuat dosa. Kata kerja "berbuat dosa", Yunani "αμαρτανω - hamartanô" dengan segala perubahan bentuknya tidak pernah ditujukan kepada Yesus Kristus :
* 1 Yohanes 3:5 LAI TB, Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa."
KJV, And ye know that he was manifested to take away our sins; and in him is no sin.
TR, και οιδατε οτι εκεινος εφανερωθη ινα τας αμαρτιας ημων αρη και αμαρτια εν αυτω ουκ εστιν
Translit Interlinear, kai {adapun} oidate {kamu tahu} hoti {bahwa} ekeinos {(Dia) itu} ephanerôthê {telah dinyatakan} hina {supaya} tas hamartias {dosa-dosa} hêmôn {kita} arê {Ia menganggung/ Ia mengyingkirkan} kai {dan} hamartia {dosa} en {didalam} autô {Dia} ouk {tidak} estin {ada}
Pendapat lainnya (yang saya setujui) mengatakan bahwa Yesus tak pernah berdosa dengan alasan-alasan sebagai berikut.
Godaan yang dilakukan oleh setan adalah untuk menghancurkan kita. Godaan dan dakwaan tak harus berjalan bersama-sama, hanya godaan yang sukses dan berhasil yang dapat menghasilkan suatu dakwaan terhadap kita.
Semua godaan yang dihadapi Tuhan kita dalam Matius 4 sangatlah menggiurkan bagi seorang manusia. PergumulanNya dalam Taman Getsemani adalah nyata dan sukar. Dapat dikatakan bahwa Ia mengalami godaan terburuk yang pernah dialami oleh manusia , karena biasanya kita sudah menyerah kalah sebelum bertanding. Tuhan Yesus berdiri teguh menghadapi semua cobaan dan godaan Iblis yang paling berat.
Sekalipun dari sisi manusia Yesus mungkin mempunyai keiginan untuk berdosa tapi sisi keTuhanan-Nya menjagaNya sehingga Ia tak dapat berdosa. Adalah sangat tidak praktis bila ada pendapat yang menyatakan bahwa sisi manusia Yesus dapat mengambil keputusan secara independen untuk menentang sisi Ke Tuhanan-Nya.
Keilahian Kristus membuat-Nya tak dapat berbuat dosa karena:
1. ImunitasNya - identitas diriNya yang tak pernah berubah (Ibrani 1:12, 3:8) Ia tetap kudus baik dulu, sekarang dan selama-lamanya.
2. KekuatanNya (Omnipotensi) - jatuh ke dalam godaan menunjukkan suatu kelemahan moral atau kurangnya suatu kekuatan. Kristus mempunyai kuasa yang besar dan karenanya tidak dapat jatuh ke dalam dosa.
3. KemahatahuanNya (Omniscience) - Iblis menjatuhkan kita dengan cara menipu kita, tapi Yesus mempunyai pengetahuan illahi sehingga Ia tak dapat ditipu.
Yesus Kristus bukan hanya Kudus tanpa dosa, namun Ia pun berkuasa memberi kekudusan karena Ia berkuasa mengampuni dosa :
* Markus 2:5LAI TB, Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
KJV, When Jesus saw their faith, he said unto the sick of the palsy, Son, thy sins be forgiven thee.
TR, ιδων δε ο ιησους την πιστιν αυτων λεγει τω παραλυτικω τεκνον αφεωνται σοι αι αμαρτιαι σου
Translit Interlinear, idôn de {ketika melihat} ho iêsous {Yesus} tên pistin {iman} autôn {mereka} legei {Ia berkata} tô {itu} paralutikô {kepada (orang) lumpuh } teknon {hai anak} apheôntai {diampuni} soi {mu} hai hamartiai {dosa-dosa} sou {mu}
Amin.
Blessings,
BP
Sumber :
- Dr. John Bechtle, Christian Answer © 1996, Eden Communications,
- John F. Walvoord's, Jesus Christ Our Lord. (Chicago: Moody Press, 1969), pp. 147-152.
===========================================
BANTAHAN :
Ayat ini adalah :
Ayat ini adalah :
* Yohanes 8:46 LAI TB, Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku
TR, τις εξ υμων ελεγχει με περι αμαρτιας ει δε αληθειαν λεγω διατι υμεις ου πιστευετε μοι
untuk menegaskan kepada orang Yahudi, bahwa apakah Yesus berdosa atau tidak kepada mereka...
Jadi bukan dalam konteks luas dan melebar...
Memang dalam menafsirkan suatu ayat kita tak boleh hanya mendasarkan diri pada Linguistiknya saja. Dari Kronologis sejarah dan konteks cerita kadang diperlukan...
Kita lihat ayat sebelumnya :
8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
8:43Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta
8:45 Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku.
8:46 Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?
Jadi disini Yesus menekankan kepada mereka bahwa apakah Ia 'pembunuh', tidak hidup dalam kebenaran, atau pendusta ?
Tentu saja tidak! Yesus sepanjang bersama mereka(kaum Yahudi), dari hari-kehari tidak pernah melakukan 'dosa' atau kesalahan apapun dihadapan mereka. Akan tetapi dilain tempat, Yesus bisa saja berdosa...
Dan juga mengapa orang Yahudi masih membenci Yesus dan tak mau menerima bahkan hendak membunuh Yesus ?
Itu memang sudah watak mereka :
Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu.
Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka.
Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya v oleh nenek moyangmu?...
dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu.
Dan mengenai 'Apakah Yesus berdosa ?'
Ya, sebagai manusia dia tentu pernah melakukan kesalahan atau dosa...Kita lihat ini :
Mrk11:14
Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.
Ayat Mrk11:14 adalah kata-kata berjenis 'kutukan'.
Dan pendeta Bp mengatakan bahwa 'pohon Ara' itu melambangkan bangsa yahudi, jadi bukan 'pohon Ara' secara hurufiah.Lihat disini : http://www.sarapanpagi.org/57-pengutukan-pohon-ara-vt1157.html
Jadi, dengan ungkapan Pendeta Bp itu bisa ditarik kesimpulan, bahwa Yesus berarti mengutuk 'bangsa Yahudi'.
Lalu bagaimana dengan ayat ini :
Jawab Paulus: "Hai saudara-saudara, aku tidak tahu, bahwa ia adalah Imam Besar. Memang ada tertulis: Janganlah engkau berkata jahat tentang seorang pemimpin bangsamu!
Paulus mengatakan ini mengambil rujukan dari ayat ini :
Kel 22 : 28
"Janganlah engkau mengutuki Allah dan janganlah engkau menyumpahi seorang pemuka di tengah-tengah bangsamu.
Dan Paulus adalah seorang yang melihat Wajah Yesus diatas awan, dan melalui itulah Paulus akhirnya diutus dan menjadi Rasul.
Jadinya disini kita boleh menyimpulkan, bahwa ;
Yesus masih bisa berbuat salah atau 'dosa', sebab bagaimanapun juga Tu-h-an Yesus Kristus adalah sepenuhnya 'Manusia'.
Dan mengenai ayat ini :
* Ibrani 4:15,
"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa."
Sekali lagi, bagaimana bisa dikatakan 'tidak berbuat dosa' atau 'tanpa dosa' jika Yesus sudah bertentangan dengan hukumnya sendiri :
Dan mengenai ayat yang Bp kutip lagi :
Yak 1:13
"Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun." Ini kontradiksi dengan ini :
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Bagi kami, ayat-ayat Alkitab yang sudah terkontaminasi dengan kontradiksi matematis, kontradiksi redaksi, dan kesalahan Ilmiah, dll...itu sebagai dari kesalahan saja.
Jadi tak perlu ditanggapi.
Al Dy
Gbu/Wassalam.
TR, τις εξ υμων ελεγχει με περι αμαρτιας ει δε αληθειαν λεγω διατι υμεις ου πιστευετε μοι
untuk menegaskan kepada orang Yahudi, bahwa apakah Yesus berdosa atau tidak kepada mereka...
Jadi bukan dalam konteks luas dan melebar...
Memang dalam menafsirkan suatu ayat kita tak boleh hanya mendasarkan diri pada Linguistiknya saja. Dari Kronologis sejarah dan konteks cerita kadang diperlukan...
Kita lihat ayat sebelumnya :
8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
8:43Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta
8:45 Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku.
8:46 Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?
Jadi disini Yesus menekankan kepada mereka bahwa apakah Ia 'pembunuh', tidak hidup dalam kebenaran, atau pendusta ?
Tentu saja tidak! Yesus sepanjang bersama mereka(kaum Yahudi), dari hari-kehari tidak pernah melakukan 'dosa' atau kesalahan apapun dihadapan mereka. Akan tetapi dilain tempat, Yesus bisa saja berdosa...
Dan juga mengapa orang Yahudi masih membenci Yesus dan tak mau menerima bahkan hendak membunuh Yesus ?
Itu memang sudah watak mereka :
Mat23:31 |
Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu.
Luk 11:47 |
Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka.
Kis 7:52 |
Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya v oleh nenek moyangmu?...
Mat23:30 |
dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu.
Dan mengenai 'Apakah Yesus berdosa ?'
Ya, sebagai manusia dia tentu pernah melakukan kesalahan atau dosa...Kita lihat ini :
Mrk11:14
Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.
Ayat Mrk11:14 adalah kata-kata berjenis 'kutukan'.
Dan pendeta Bp mengatakan bahwa 'pohon Ara' itu melambangkan bangsa yahudi, jadi bukan 'pohon Ara' secara hurufiah.Lihat disini : http://www.sarapanpagi.org/57-pengutukan-pohon-ara-vt1157.html
Jadi, dengan ungkapan Pendeta Bp itu bisa ditarik kesimpulan, bahwa Yesus berarti mengutuk 'bangsa Yahudi'.
Lalu bagaimana dengan ayat ini :
Kis 23:5 |
Paulus mengatakan ini mengambil rujukan dari ayat ini :
Kel 22 : 28
"Janganlah engkau mengutuki Allah dan janganlah engkau menyumpahi seorang pemuka di tengah-tengah bangsamu.
Dan Paulus adalah seorang yang melihat Wajah Yesus diatas awan, dan melalui itulah Paulus akhirnya diutus dan menjadi Rasul.
Jadinya disini kita boleh menyimpulkan, bahwa ;
Yesus masih bisa berbuat salah atau 'dosa', sebab bagaimanapun juga Tu-h-an Yesus Kristus adalah sepenuhnya 'Manusia'.
Dan mengenai ayat ini :
* Ibrani 4:15,
"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa."
Sekali lagi, bagaimana bisa dikatakan 'tidak berbuat dosa' atau 'tanpa dosa' jika Yesus sudah bertentangan dengan hukumnya sendiri :
Kis 23:5 |
Jawab Paulus: "Hai saudara-saudara, aku tidak tahu, bahwa ia adalah Imam Besar. Memang ada tertulis: Janganlah engkau berkata jahat tentang seorang pemimpin bangsamu!
sedangkan Yesus mengutuk atau menyumpahi pohon Ara yang adalah Simbolisasi dari bangsa Yahudi ; http://www.sarapanpagi.org/57-pengutukan-pohon-ara-vt1157.html
Kita lihat hasil kutukan dari Yesus terhadap 'pohon ara', yang adalah lambang dari bangsa Yahudi(Pengertian bangsa Yahudi disini mencakupi imam-imam plus orang-orang yahudi awam,).
Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, r lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."
ya...Bangsa Yahudi Telah kering.
Dan mengenai ayat yang Bp kutip lagi :
Yak 1:13
"Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun." Ini kontradiksi dengan ini :
Yak 1:12 |
Bagi kami, ayat-ayat Alkitab yang sudah terkontaminasi dengan kontradiksi matematis, kontradiksi redaksi, dan kesalahan Ilmiah, dll...itu sebagai dari kesalahan saja.
Jadi tak perlu ditanggapi.
Al Dy
Gbu/Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar