45 Argumen Allah Bukan Yesus:
Tanggapan 33:
* Matius 9:2-8
9:2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."
9:3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah."
9:4 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
9:5 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?
9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
9:7 Dan orang itu pun bangun lalu pulang.
9:8 Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.
Orang Yahudi memang menolak ke-Allahan Kristus, juga medolak ke-Mesiasan-Nya. Maka dari itu mereka mempertanyakan otoritas Yesus yang dapat mengampuni dosa manusia. Apa yang dipandang oleh otang-orang Yahudi bukanlah rujukan bagi kita untuk bersikap sama dengan mereka.
Jika Anda melakukan sesuatu yang melukai saya, saya memiliki hak untuk mengampuni Anda. Tetapi jika Anda melukai saya dan seseorang lain datang menimbrung dan berkata, 'Aku mengampuni', kelancangan macam apa itu?
Satu-satunya orang yang dapat mengatakan hal semacam itu dengan penuh makna adalah Allah sendiri, karena dosa, bahkan jika dilakukan terhadap orang lain, pertama-tama dan terutama adalah suatu penentangan terhadap Tuhan dan hukum-hukum-Nya. Jelas di sini Tuhan Yesus melakukan pekerjaan pengampunan dosa, suatu pekerjaan yang hanya Allah yang mempunyai hak untuk melakukannya.
Ketika Daud berdosa dengan melakukan perzinahan dan mengatur kematian suami wanita itu, akhirnya ia berkata kepada Tuhan dalam Mazmur 51:6,"Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan yang Kau anggap jahat". Daud mengakui, bahwa meskipun ia telah berbuat salah kepada orang-orang, pada akhirnya ia berdosa terhadap Tuhan yang menciptakannya dan Tuhan perlu mengampuninya.
Yesus tidak hanya mengampuni dosa, namun juga Ia tidak berdosa. Dan tentu saja ketidakberdosaan merupakan sifat ke-Allah-an. Pernyataan Yesus Kristus bahwa Ia mengampuni dosa adalah pernyataan bahwa Ia tahu dan menyadari sepenuhnya bahwa diriNya adalah Allah
Quote:
33. Dalam Matius 9:2,3,8 kita dapat melihat bahwa orang Israel membedakan antara Yesus dan Allah. Dan orang-orang memandang kagum akan mukjizat serta memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa kepada Yesus, seorang manusia.
Tanggapan 33:
* Matius 9:2-8
9:2 Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."
9:3 Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: "Ia menghujat Allah."
9:4 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?
9:5 Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?
9:6 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" -- lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu --: "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
9:7 Dan orang itu pun bangun lalu pulang.
9:8 Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia.
Orang Yahudi memang menolak ke-Allahan Kristus, juga medolak ke-Mesiasan-Nya. Maka dari itu mereka mempertanyakan otoritas Yesus yang dapat mengampuni dosa manusia. Apa yang dipandang oleh otang-orang Yahudi bukanlah rujukan bagi kita untuk bersikap sama dengan mereka.
Jika Anda melakukan sesuatu yang melukai saya, saya memiliki hak untuk mengampuni Anda. Tetapi jika Anda melukai saya dan seseorang lain datang menimbrung dan berkata, 'Aku mengampuni', kelancangan macam apa itu?
Satu-satunya orang yang dapat mengatakan hal semacam itu dengan penuh makna adalah Allah sendiri, karena dosa, bahkan jika dilakukan terhadap orang lain, pertama-tama dan terutama adalah suatu penentangan terhadap Tuhan dan hukum-hukum-Nya. Jelas di sini Tuhan Yesus melakukan pekerjaan pengampunan dosa, suatu pekerjaan yang hanya Allah yang mempunyai hak untuk melakukannya.
Ketika Daud berdosa dengan melakukan perzinahan dan mengatur kematian suami wanita itu, akhirnya ia berkata kepada Tuhan dalam Mazmur 51:6,"Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan yang Kau anggap jahat". Daud mengakui, bahwa meskipun ia telah berbuat salah kepada orang-orang, pada akhirnya ia berdosa terhadap Tuhan yang menciptakannya dan Tuhan perlu mengampuninya.
Yesus tidak hanya mengampuni dosa, namun juga Ia tidak berdosa. Dan tentu saja ketidakberdosaan merupakan sifat ke-Allah-an. Pernyataan Yesus Kristus bahwa Ia mengampuni dosa adalah pernyataan bahwa Ia tahu dan menyadari sepenuhnya bahwa diriNya adalah Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar