45 Argumen Allah Bukan Yesus:
Tanggapan 26:
* Kisah 2:22
Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
* Lukas 22:69
Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa."
Ayat-ayat yang dipersoalkan disini adalah manakala Allah itu inkarnasi sebagai manusia Yesus Kristus. Sedangkan ketika Bilangan 23:19 itu tidak berkeaan dengan inkarnasi Allah.
Yesus Kristus dalam masa inkarnasi mendapat gelar Anak Manusia (υιος του ανθρωπου - huios tou anthrôpou
Yesus Kristus, seringkali Yesus Kristus memakai istilah ini sebagai ganti kata diri-Nya. Istilah "Anak Manusia" menekankan aspek kemanusiaan Yesus Kristus, meskipun tidak menutup kemungkinan sisi lain yaitu aspek keilahian, namun aspek keilahian ini lebih sering ditonjolkan dengan istilah "Anak Allah".
Yesus Kristus adalah Allah, sekaligus sebagai manusia. Perhatikan ayat dibawah ini, bagaimana Yesus Kristu ’mengganti’ istilah "Anak Allah" menjadi "Anak Manusia" The Son of Man (Yohanes 1:49-51). Hubungan antara surga dengan dunia tergantung baik pada tabiat manusiawi Yesus Kristus maupun tabiat ilahi-Nya.
* Yohanes 1:49-51
1:49 LAI TB, Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
KJV, Nathanael answered and saith unto him, Rabbi, thou art the Son of God; thou art the King of Israel.
TR, απεκριθη ναθαναηλ και λεγει αυτω ραββι συ ει ο υιος του θεου συ ει ο βασιλευς του ισραηλ
Translit, apekrithê nathanaêl kai legei autô nathanaêl rabbi su ei ho huios tou theou su ei ho basileus ei tou israêl
1:50 LAI TB, Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
KJV, Jesus answered and said unto him, Because I said unto thee, I saw thee under the fig tree, believest thou? thou shalt see greater things than these.
TR, απεκριθη ιησους και ειπεν αυτω οτι ειπον σοι ειδον σε υποκατω της συκης πιστευεις μειζω τουτων οψει
Translit, apekrithê iêsous kai eipen autô hoti eipon soi hoti eidon se hupokatô tês sukês pisteueis meizô toutôn opsei
1:51 LAI TB, Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
KJV, And he saith unto him, Verily, verily, I say unto you, Hereafter ye shall see heaven open, and the angels of God ascending and descending upon the Son of man.
TR, και λεγει αυτω αμην αμην λεγω υμιν απ αρτι οψεσθε τον ουρανον ανεωγοτα και τους αγγελους του θεου αναβαινοντας και καταβαινοντας επι τον υιον του ανθρωπου
Translit, kai legei autô amên amên legô umin ap arti opsesthe ton ouranon aneôgota kai tous aggelous tou theou anabainontas kai katabainontas epi tonhuion tou anthrôpou
Dari ayat di atas, kita dapat mengerti bahwa istilah "Anak Manusia" dan istilah "Anak Allah". Menunjukkan hubungan antara surga dengan dunia tergantung baik pada tabiat manusiawi Yesus Kristus maupun tabiat ilahi-Nya.
Perhatikan ayat berikut :
* Yohanes 3:13
LAI TB, Tidak ada seorangpun yang telah naik ke surga, selain dari pada Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.
KJV, And no man hath ascended up to heaven, but he that came down from heaven, even the Son of man which is in heaven.
TR, και ουδεις αναβεβηκεν εις τον ουρανον ει μη ο εκ του ουρανου καταβας ο υιος του ανθρωπου ο ων εν τω ουρανω
Translit, kai oudeis anabebêken eis ton ouranon ei mê ho ek tou ouranou katabas ho huios tou anthrôpou
Ditinjau dari satu sisi, ayat di atas pun mengacu kepada kemanusiaan Yesus Kristus, dan terlalu banyak untuk ditelaah satu demi satu.
Istilah "Anak Manusia" muncul lebih dari 30 kali dalam Injil Matius, 15 kali dalam Injil Markus, 25 kali dalam Injil Lukas, dan selusin dalam Injil Yohanes. Di luar Injil, kata ini muncul dalam Kisah Para Rasul 7:56, dua kali dalam kitab Wahyu. Pada zaman Yesus, memakai ungkapan itu dianggap sopan bila mengacu kepada diri sendiri dalam keadaan tertentu, kendati beda pendapat apakah kata itu dipakai untuk membuat pernyataan tentang umat manusia secara umum termasuk pembicara secara khusus, atau untuk membuat pernyataan yang mengacu hanya kepada pembicara. Pandangan ini sangat meyakinkan atas nalar, Yesus memahami situasi di mana Ia melakukan pekerjaan-Nya, yang membawa Dia berbenturan dengan para penguasa Yahudi yang memusuhi-Nya, dan cara Yesus menerapkan dalam
hidup-Nya pola hidup saleh seperti dilukiskan dalam Perlanjian Lama, yang oleh karena pola itu orang-orang salah bersangkutan bisa saja ditolak dan dianiaya, dan mereka harus mutlak percaya bahwa Allah akan melepaskan mereka. Pola hidup saleh ini disajikan dalam mazmur-mazmur tertentu, dalam nubuat tentang "Hamba YHVH yang menderita".
Tidak diragukan bahwa gelar utama Yesus dalam Injil Yohanes adalah "Anak Allah". Belar ini menandakan karibnya hubungan Allah dengan Anak-Nya yang tunggal, yang sudah ada sebelum penciptaan; hubungan ini ialah saling mengasihi, dan kasih ini diungkapkan dalam cara Anak menaati Bapa-Nya dan Bapa telah mempercayakan kepada-Nya tugas-Nya sebagai Hakim dan Pemberi hidup. Hubungan Yesus sebagai khas Anak dengan Allah, yang kita dapati dalam Injil Sinoptik diungkapkan di sini lebih jelas lagi. Pada dasarnya pemikiran itulah muatan gelar 'logos' (atau "Firman") yang terdapat dalam pendahuluan Injil ini.
Begitu dekatnya Firman disamakan dengan Allah, sehingga tepat bila Yesus diberi gelar "Allah"; jelas inilah makna pengakuan Tomas dalam Yohanes 20:28, di mana penampakan Yesus yang telah bangkit itulah yang mendampakkan pengakuan akan ke-Allah-an-Nya. Yesus juga diperkenalkan sebagai "Anak Allah yang sama dengan Bapa" (Terjemahan Bahasa Indonesia "ada di pangkuan Bapa") dalam Yohanes 1:18.
Perlu kita perhatikan bahwa ada beberapa ungkapan "Aku-lah" dalam Yohanes yang berkaitan dengan "Gembala yang baik" dan "Pohon anggur yang benar"merujuk kepada Yesus. Kadang-kadang kita jumpai ungkapan "Aku ini", "Aku ada". Karena ungkapan-ungkapan ini adalah gema dari pengakuan YHVH akan diri-Nya yang terdapat dalam Yesaya 43:10 dan 48:12, maka patutlah ungkapan-ungkapan ini kita pandang secara terselubung memaksudkan ke-Allah-an Yesus.
Ada begitu banyak gelar-gelar bagi Yesus, yang menggambarkan kemanusiaan-Nya maupun keAlahan-Nya, semuanya memang mengacu kepadaNya dan tidak berkontradiksi, karena Dia adalah Allah yang inkarnasi, pernah datang sebagai manusia untuk suatu misi keselamatan bagi umat manusia agar terlepas dari kebinasaan akibat kutuk dosa.
Quote:
26. Yesus adalah manusia dan anak manusia (Kis. 2:22 dan Luk. 22: 69). Sedangkan "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta. Bukan anak manusia, sehingga ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" [Bilangan 23: 19]
Tanggapan 26:
* Kisah 2:22
Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu.
* Lukas 22:69
Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa."
Ayat-ayat yang dipersoalkan disini adalah manakala Allah itu inkarnasi sebagai manusia Yesus Kristus. Sedangkan ketika Bilangan 23:19 itu tidak berkeaan dengan inkarnasi Allah.
Yesus Kristus dalam masa inkarnasi mendapat gelar Anak Manusia (υιος του ανθρωπου - huios tou anthrôpou
Yesus Kristus, seringkali Yesus Kristus memakai istilah ini sebagai ganti kata diri-Nya. Istilah "Anak Manusia" menekankan aspek kemanusiaan Yesus Kristus, meskipun tidak menutup kemungkinan sisi lain yaitu aspek keilahian, namun aspek keilahian ini lebih sering ditonjolkan dengan istilah "Anak Allah".
Yesus Kristus adalah Allah, sekaligus sebagai manusia. Perhatikan ayat dibawah ini, bagaimana Yesus Kristu ’mengganti’ istilah "Anak Allah" menjadi "Anak Manusia" The Son of Man (Yohanes 1:49-51). Hubungan antara surga dengan dunia tergantung baik pada tabiat manusiawi Yesus Kristus maupun tabiat ilahi-Nya.
* Yohanes 1:49-51
1:49 LAI TB, Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!"
KJV, Nathanael answered and saith unto him, Rabbi, thou art the Son of God; thou art the King of Israel.
TR, απεκριθη ναθαναηλ και λεγει αυτω ραββι συ ει ο υιος του θεου συ ει ο βασιλευς του ισραηλ
Translit, apekrithê nathanaêl kai legei autô nathanaêl rabbi su ei ho huios tou theou su ei ho basileus ei tou israêl
1:50 LAI TB, Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu."
KJV, Jesus answered and said unto him, Because I said unto thee, I saw thee under the fig tree, believest thou? thou shalt see greater things than these.
TR, απεκριθη ιησους και ειπεν αυτω οτι ειπον σοι ειδον σε υποκατω της συκης πιστευεις μειζω τουτων οψει
Translit, apekrithê iêsous kai eipen autô hoti eipon soi hoti eidon se hupokatô tês sukês pisteueis meizô toutôn opsei
1:51 LAI TB, Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
KJV, And he saith unto him, Verily, verily, I say unto you, Hereafter ye shall see heaven open, and the angels of God ascending and descending upon the Son of man.
TR, και λεγει αυτω αμην αμην λεγω υμιν απ αρτι οψεσθε τον ουρανον ανεωγοτα και τους αγγελους του θεου αναβαινοντας και καταβαινοντας επι τον υιον του ανθρωπου
Translit, kai legei autô amên amên legô umin ap arti opsesthe ton ouranon aneôgota kai tous aggelous tou theou anabainontas kai katabainontas epi tonhuion tou anthrôpou
Dari ayat di atas, kita dapat mengerti bahwa istilah "Anak Manusia" dan istilah "Anak Allah". Menunjukkan hubungan antara surga dengan dunia tergantung baik pada tabiat manusiawi Yesus Kristus maupun tabiat ilahi-Nya.
Perhatikan ayat berikut :
* Yohanes 3:13
LAI TB, Tidak ada seorangpun yang telah naik ke surga, selain dari pada Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.
KJV, And no man hath ascended up to heaven, but he that came down from heaven, even the Son of man which is in heaven.
TR, και ουδεις αναβεβηκεν εις τον ουρανον ει μη ο εκ του ουρανου καταβας ο υιος του ανθρωπου ο ων εν τω ουρανω
Translit, kai oudeis anabebêken eis ton ouranon ei mê ho ek tou ouranou katabas ho huios tou anthrôpou
Ditinjau dari satu sisi, ayat di atas pun mengacu kepada kemanusiaan Yesus Kristus, dan terlalu banyak untuk ditelaah satu demi satu.
Istilah "Anak Manusia" muncul lebih dari 30 kali dalam Injil Matius, 15 kali dalam Injil Markus, 25 kali dalam Injil Lukas, dan selusin dalam Injil Yohanes. Di luar Injil, kata ini muncul dalam Kisah Para Rasul 7:56, dua kali dalam kitab Wahyu. Pada zaman Yesus, memakai ungkapan itu dianggap sopan bila mengacu kepada diri sendiri dalam keadaan tertentu, kendati beda pendapat apakah kata itu dipakai untuk membuat pernyataan tentang umat manusia secara umum termasuk pembicara secara khusus, atau untuk membuat pernyataan yang mengacu hanya kepada pembicara. Pandangan ini sangat meyakinkan atas nalar, Yesus memahami situasi di mana Ia melakukan pekerjaan-Nya, yang membawa Dia berbenturan dengan para penguasa Yahudi yang memusuhi-Nya, dan cara Yesus menerapkan dalam
hidup-Nya pola hidup saleh seperti dilukiskan dalam Perlanjian Lama, yang oleh karena pola itu orang-orang salah bersangkutan bisa saja ditolak dan dianiaya, dan mereka harus mutlak percaya bahwa Allah akan melepaskan mereka. Pola hidup saleh ini disajikan dalam mazmur-mazmur tertentu, dalam nubuat tentang "Hamba YHVH yang menderita".
Tidak diragukan bahwa gelar utama Yesus dalam Injil Yohanes adalah "Anak Allah". Belar ini menandakan karibnya hubungan Allah dengan Anak-Nya yang tunggal, yang sudah ada sebelum penciptaan; hubungan ini ialah saling mengasihi, dan kasih ini diungkapkan dalam cara Anak menaati Bapa-Nya dan Bapa telah mempercayakan kepada-Nya tugas-Nya sebagai Hakim dan Pemberi hidup. Hubungan Yesus sebagai khas Anak dengan Allah, yang kita dapati dalam Injil Sinoptik diungkapkan di sini lebih jelas lagi. Pada dasarnya pemikiran itulah muatan gelar 'logos' (atau "Firman") yang terdapat dalam pendahuluan Injil ini.
Begitu dekatnya Firman disamakan dengan Allah, sehingga tepat bila Yesus diberi gelar "Allah"; jelas inilah makna pengakuan Tomas dalam Yohanes 20:28, di mana penampakan Yesus yang telah bangkit itulah yang mendampakkan pengakuan akan ke-Allah-an-Nya. Yesus juga diperkenalkan sebagai "Anak Allah yang sama dengan Bapa" (Terjemahan Bahasa Indonesia "ada di pangkuan Bapa") dalam Yohanes 1:18.
Perlu kita perhatikan bahwa ada beberapa ungkapan "Aku-lah" dalam Yohanes yang berkaitan dengan "Gembala yang baik" dan "Pohon anggur yang benar"merujuk kepada Yesus. Kadang-kadang kita jumpai ungkapan "Aku ini", "Aku ada". Karena ungkapan-ungkapan ini adalah gema dari pengakuan YHVH akan diri-Nya yang terdapat dalam Yesaya 43:10 dan 48:12, maka patutlah ungkapan-ungkapan ini kita pandang secara terselubung memaksudkan ke-Allah-an Yesus.
Ada begitu banyak gelar-gelar bagi Yesus, yang menggambarkan kemanusiaan-Nya maupun keAlahan-Nya, semuanya memang mengacu kepadaNya dan tidak berkontradiksi, karena Dia adalah Allah yang inkarnasi, pernah datang sebagai manusia untuk suatu misi keselamatan bagi umat manusia agar terlepas dari kebinasaan akibat kutuk dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar