Istilah “Anak Allah” ini disebutkan sampai 2X kepada Maria. Maksudnya amat jelas, yaitu untuk meluruskan pengertian Maria yang tadinya masih berpandangan tentang anak sebagai pembuahan sex-biologis.
“Anak Allah” yang dimaksud sama sekali bukan istilah insani, melainkan total rohaniah. Istilah ini tepat, karena memang terjadi suatu “kelahiran” (ke-anak-an), dimana Sang Firman telah ber-inkarnasi menjadi manusia dan diam diantara kita :
* Yohanes 1:14 LAI TB, Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
KJV, And the Word was made flesh, and dwelt among us, (and we beheld his glory, the glory as of the only begotten of the Father,) full of grace and truth.TR, και ο λογος σαρξ εγενετο και εσκηνωσεν εν ημιν και εθεασαμεθα την δοξαν αυτου δοξαν ως μονογενους παρα πατρος πληρης χαριτος και αληθειαςTranslit, kai ho logos sarx egeneto kai eskênôsen en êmin kai etheasametha tên doxan autou doxan hôs monogenous para patros plêrês kharitos kai alêtheias
Sebagai Anak Allah, Ia berkarya untuk menyatakan diri Allah sedemikian lengkap dan sempurnanya, sehingga Allah yang tadinya tidak dapat dipahami, mejadi dapat dipahami dan dapat diikuti keteladananNya dan kedekatanNya. Itulah sebabnya Yesus dapat berkata : “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa” (Yohanes 14:9).
========================================================================
BANTAHAN(nanti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar