Kamis, 10 Maret 2011

Bantahan atas topik : C. Seri 7 "AKULAH" dalam Injil Yohanes


C. Seri 7 "AKULAH" dalam Injil Yohanes 


Pada Perjanjian Baru, berkali-kali Tuhan Yesus menggunakan bentuk "Akulah" untuk menyatakan siapa diri-Nya dan untuk apa Dia datang. Ucapan-ucapan ini meliputi pemakaian kata-kata kiasan yang bermakna sangat luas dan mengandung makna universal. Pernyataan ini juga sekaligus menunjukkan keilahian Yesus yang berkuasa atas seluruh ciptaan. Seri 7 "AKULAH" yang diucapkan oleh Yesus dalam Injil Yohanes. Dalam seri 7 "AKULAH" ini kata-kata "AKULAH" diikuti dengan suatu penggambaran tentang Yesus, misalnya sebagai 'roti hidup', 'terang dunia', dsb. Seri 7 "AKULAH" itu adalah:



    1. Akulah Roti Hidup 


    * Yohanes 6:35 LAI TB, Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. KJV, And Jesus said unto them, I am the bread of life: he that cometh to me shall never hunger; and he that believeth on me shall never thirst. TR, ειπεν δε αυτοις ο ιησους εγω ειμι ο αρτος της ζωης ο ερχομενος προς με ου μη πειναση και ο πιστευων εις εμε ου μη διψηση πωποτεTranslit Interlinear, eipen {berkata} de autois {kepada mereka} ho iêsous {Yesus} egô eimi {Akulah} ho artos {Roti} tês zôês {Hidup} ho erkhomenos {(orang yang) datang} pros {kepada} me {-Ku} ou mê {pasti tidak} peinasê {akan merasa lapar} kai {dan} ho pisteuôn {(orang yang) percaya} eis {kepada} eme {-Ku} ou mê {pasti tidak} dipsêsê {akan merasa haus} pôpote {pernah} 


    "AKULAH roti hidup" adalah Ungkapan pertama ucapan "AKULAH" terdapat dalam Injil Yohanes. Ungkapan ini diucapkan dalam pembahasan waktu mukjizat memberi makan 5000 orang. Dalam penyampaian-Nya, Yesus memberitahukan orang banyak itu, "Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu," (Yohanes 6:27). "Maka kata mereka kepada-Nya: Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan?" (Yohanes 6:30)

    Sementara Dia berusaha agar mereka beriman kepada-Nya, Dia berhadapan dengan suatu tantangan untuk membuktikan diri-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu?" katanya, lalu menambahkan, "Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga," (Yohanes 6:30-31). Tentu mereka bermaksud bahwa Musa telah memberikan mereka manna dari surga, tetapi Tuhan Yesus harus mengoreksi kesalahfahaman mereka sehingga Dia menjawab, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari surga." (Yohanes 6:32). Lalu Dia terus bicara dan berkata, "Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia," (Yohanes 6:33).

    Dengan ini, Tuhan Yesus bukan hanya menegaskan bahwa Allah memberi "roti dari surga" di masa lampau dan tetap melakukannya pada saat itu juga, dan secara terus terang Dia menyatakan bahwa diri-Nya sendiri adalah "roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga" (Yohanes 6:33). Dalam pengungkapan suatu gerakan kerinduan rohani mereka meminta roti yang turun dari surga itu, namun keterikatan mereka dengan pola berpikir alami akan semakin nyata dalam kelanjutan percakapannya. 

    Sekarang, dalam meresponi permintaan mereka bahwa Yesus mengungkapkan klaim yang mengejutkan itu, "AKULAH roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi," (Yohanes 6:35). Perkataan ini sesungguhnya merangkul inti sari berita Yesus. Dialah jawaban keperluan hati manusia. Ungkapan roti kehidupan menyatakan peranan dasar dan fundamental yang Tuhan Yesus klaim Dia genapi berhubungan dengan hasrat mendalam dalam roh manusia. Untuk Tuhan Yesus roti adalah 'makanan pokok', sumber utama gizi. Tetapi sejak roti adalah makanan pokok secara universal, ada juga klaim nyata bahwa Dia memenuhi peranan ini bagi setiap orang. Dia adalah (Juruselamat dunia), dan Dia yang memberi kehidupan kepada dunia (Yohanes 6:33). 

    Dr. Leon Morris, menunjukkan bahwa dalam susunan tatabahasa Gerika kata sandang yang tertentu (definite article), sebelum kata roti "ο αρτος - HO ARTOS" menunjukkan fakta bahwa Yesus, dan Yesus saja, adalah satu-satunya yang adalah roti kehidupan itu. Bruce Milne mengatakan bahwa, "roti kehidupan juga menunjukkan bahwa sifat Yesus adalah sifat yang memuaskan. Ini dilihat jelas dalam ucapan, "tidak akan lapar, dan tidak akan haus." Semua jenis roti lain, seperti manna di padang gurun, tetap tidak memuaskan sepenuhnya. Masih ada hasrat yang belum dipenuhi: kita akan lapar lagi. Sebaliknya, setelah kita merasakan Yesus, cicipan itu akan membatalkan keperluan untuk sesuatu lain yang dapat memuaskan dan memenuhi hasrat kita. 

    Dalam pengajaran ini, Tuhan Yesus juga menegaskan, bahwa tujuan-Nya datang ke dunia ini bukan untuk memberikan makanan yang hanya dapat mengenyangkan tubuh jasmani yang bersifat sementara, melainkan makanan yang memelihara kehidupan rohani dan memberi hidup yang kekal. Dengan mentransformasikan diri-Nya menjadi roti hidup, Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai pusat dan Pemilik kehidupan universal. Sebab siapa pun yang memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya, pasti mendapatkan hidup kekal, bahkan dibangkitkan pada akhir zaman (Yohanes 6:54). Pernyataan ini sekaligus bermakna, bahwa menolak roti hidup berarti binasa.

    Kesimpulannya, dalam klaim, "AKULAH roti hidup", Tuhan Yesus menyatakan dengan tegas bahwa asal usul-Nya adalah surga, dan bahwa Dia sajalah yang memenuhi keseluruhan kerinduan rohani para pendengar-Nya.
    =========================================
BANTAHAN(nanti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar