10. IMAM BESAR AGUNG (IMAM MAHDI)
Kristus adalah Allah yang kekal. Ia adalah Imam Besar Agung yang mempersembahkan tubuh dan darah-Nya sendiri sebagai korban yang tidak bercacat :
* Ibrani 7:26,27 7:26 LAI TB, Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
KJV, Who is made, not after the law of a carnal commandment, but after the power of an endless life.TR, τοιουτος γαρ ημιν επρεπεν αρχιερευς οσιος ακακος αμιαντος κεχωρισμενος απο των αμαρτωλων και υψηλοτερος των ουρανων γενομενος Translit, toioutos gar êmin eprepen archiereus hosios akakos amiantos kekhôrismenos apo tôn hamartôlôn kai upsêloteros tôn ouranôn genomenos
7:27 LAI TB, yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban
KJV, Who needeth not daily, as those high priests, to offer up sacrifice, first for his own sins, and then for the people's: for this he did once, when he offered up himself.TR, ος ουκ εχει καθ ημεραν αναγκην ωσπερ οι αρχιερεις προτερον υπερ των ιδιων αμαρτιων θυσιας αναφερειν επειτα των του λαου τουτο γαρ εποιησεν εφαπαξ εαυτον ανενεγκας Translit, hos ouk ekhei kath hêmeran anagkên hôsper hoi arkhiereis proteron huper tôn idiôn hamartiôn thusias anapherein epeita tôn tou laou touto gar epoiêsen ephapax eauton anenegkas
* Ibrani 9:14 LAI TB, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup
KJV, How much more shall the blood of Christ, who through the eternal Spirit offered himself without spot to God, purge your conscience from dead works to serve the living God?TR, ποσω μαλλον το αιμα του χριστου ος δια πνευματος αιωνιου εαυτον προσηνεγκεν αμωμον τω θεω καθαριει την συνειδησιν υμων απο νεκρων εργων εις το λατρευειν θεω ζωντι Translit, posô mallon to aima tou khristou hos dia pneumatos aiôniou eauton prosênegken amômon tô theô kathariei tên suneidêsin umôn apo nekrôn ergôn eis to latreuein theô zônti
Ayat-ayat diatas paralel dengan ketentuan Perjanjian Lama di :
Imamat 1:10, Imamat 22:19-22, dll
Ibrani 4:14-16 s/d Ibrani 5:1-10 menjelaskan secara gamblang peran dan tugas Yesus sebagai Imam Besar, :
*Ibrani 4:14
LAI TB, Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
KJV, Seeing then that we have a great high priest, that is passed into the heavens, Jesus the Son of God, let us hold fast our profession.TR, Translit, εχοντες ουν αρχιερεα μεγαν διεληλυθοτα τους ουρανους ιησουν τον υιον του θεου κρατωμεν της ομολογιας Translit, ekhontes oun arkhierea megan dielêluthota tous ouranous iêsoun ton huion tou theou kratômen tês homologias
Di dalam Perjanjian Lama, para imam-imam besar mempersembahkan "domba jantan" yang tidak bercacat sebagai kurban bakaran dan kemudian ia memohon kepada Allah untuk bangsa Israel. Ketika Kristus pergi ke kayu salib, Ia adalah kurban itu, dan Ia juga adalah Imam Besar yang mempersembahkan Domba. Ini adalah misteri ilahi.
Di Yohanes 1:29 kita baca:
"Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia."
Kristus adalah Anak Domba yang dikurbankan untuk menghapus dosa-dosa kita. Dan ketika Kristus bangkit dari kubur, Ia masih menjadi Imam Besar. Ia memohon untuk umat-Nya, dan kita bisa pergi kepada-Nya kapan saja pada saat kita membutuhkan untuk meminta pertolongan pada-Nya. Ibrani 4:15 menjelaskan:
LAI TB, Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
KJV, For we have not an high priest which cannot be touched with the feeling of our infirmities; but was in all points tempted like as we are, yet without sin.TR, ου γαρ εχομεν αρχιερεα μη δυναμενον συμπαθησαι ταις ασθενειαις ημων πεπειραμενον δε κατα παντα καθ ομοιοτητα χωρις αμαρτιας Translit, ou gar ekhomen arkhierea mê dunamenon sumpathêsai tais astheneiais hêmôn pepeiramenon de kata panta kath homoiotêta khôris hamartias
Tuhan Yesus tidak pernah berbuat dosa sama sekali, tetapi Ia ditemukan bersalah atas dosa-dosa umat-Nya. Ia dipersembahkan sebagai Domba yang tidak bercacat, dan Ia membayar hukuman atas dosa orang-orang yang Dia datang untuk menyelamatkan, Ia menangung murka Allah untuk orang-orang yang percaya.
* Ibrani 5:5-10
5:5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
5:6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
5:10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Ayat 7-8 : Yesus sebagai seorang manusia secara sempurna (umumnya manusia, bukan superman atau hercules) mengerti sepenuhnya akan kehidupan manusia, mengerti ‘kedagingan’ manusia, untuk inipun Ia mendapat ‘pencobaan’. Sekalipun Ia adalah Anak Allah, dalam ‘kenosis-Nya’ ini Ia belajar sebagai manusia dalam pengalaman hidup duniawiNya dalam arti sepenuhnya dari ketaatan-pemasrahan kepada Kehendak Allah di depan penderitaan manusia yang luar biasa dan kuasa maut :
"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39), kita melihat kalimat itu begitu sopan diucapkan Yesus kepada Bapa. Tetapi Yesus sadar sepenuhNya akan tugasNya dan Dia taat! "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" (Mat 26:42).
Inilah yang dimaksud dalam ayat 7 yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, artinya dalam konteks sebelum Yesus mati didalam keadaan kenosis-Nya, dan tentu pada saat itu Yesus kedudukannya lebih rendah dari Bapa yang mengutusNya. Kenyataannya cawan itu tetap diminum dan Yesus menerima kematian di kayu salib, dalam kematianNya ini terletak kemenanganNya. KebangkitanNya menjadi bukti bahwa Yesus terlepas dari maut.
Ayat 9 : Inilah caranya bagaimana Ia mencapai kesempurnaan secara manusia, yaitu kesetiaanNya yang mencakapkan Dia untuk memasuki pekerjaanNya
Ayat 10 : Kahena sifat-sifat yang demikian itulah Allah dengan sungguh-sungguh memberikan gelar kepadaNya gelar yang patut bagiNya, yaitu gelar Imam Besar menurut peraturan baru yang kekal.
Dan dengan demikian Ia sepenuhnya berwenang untuk bertindak sebagai penyelamat yang abadi bagi semua orang yang belajar daripadaNya untuk memberi jawaban kepercayaan dan ketaatan yang sama kepada Allah di jalan Allah bagi manusia (ayat 9).
Ketika kita menaruh keperayaan kepadaNya, kitapun terlepas dari maut, dimana maut ini adalah konsekwensi dari dosa asal akibat dari ketidak-setiaan manusia pertama.
Artikel terkait :
Yesus Sang Mesias – Imam Besar Agung, di http://www.sarapanpagi.org/yesus-sang-m ... .html#p3071
========================================================================
BANTAHAN(nanti)
Kristus adalah Allah yang kekal. Ia adalah Imam Besar Agung yang mempersembahkan tubuh dan darah-Nya sendiri sebagai korban yang tidak bercacat :
* Ibrani 7:26,27 7:26 LAI TB, Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
KJV, Who is made, not after the law of a carnal commandment, but after the power of an endless life.TR, τοιουτος γαρ ημιν επρεπεν αρχιερευς οσιος ακακος αμιαντος κεχωρισμενος απο των αμαρτωλων και υψηλοτερος των ουρανων γενομενος Translit, toioutos gar êmin eprepen archiereus hosios akakos amiantos kekhôrismenos apo tôn hamartôlôn kai upsêloteros tôn ouranôn genomenos
7:27 LAI TB, yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban
KJV, Who needeth not daily, as those high priests, to offer up sacrifice, first for his own sins, and then for the people's: for this he did once, when he offered up himself.TR, ος ουκ εχει καθ ημεραν αναγκην ωσπερ οι αρχιερεις προτερον υπερ των ιδιων αμαρτιων θυσιας αναφερειν επειτα των του λαου τουτο γαρ εποιησεν εφαπαξ εαυτον ανενεγκας Translit, hos ouk ekhei kath hêmeran anagkên hôsper hoi arkhiereis proteron huper tôn idiôn hamartiôn thusias anapherein epeita tôn tou laou touto gar epoiêsen ephapax eauton anenegkas
* Ibrani 9:14 LAI TB, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup
KJV, How much more shall the blood of Christ, who through the eternal Spirit offered himself without spot to God, purge your conscience from dead works to serve the living God?TR, ποσω μαλλον το αιμα του χριστου ος δια πνευματος αιωνιου εαυτον προσηνεγκεν αμωμον τω θεω καθαριει την συνειδησιν υμων απο νεκρων εργων εις το λατρευειν θεω ζωντι Translit, posô mallon to aima tou khristou hos dia pneumatos aiôniou eauton prosênegken amômon tô theô kathariei tên suneidêsin umôn apo nekrôn ergôn eis to latreuein theô zônti
Ayat-ayat diatas paralel dengan ketentuan Perjanjian Lama di :
Imamat 1:10, Imamat 22:19-22, dll
Ibrani 4:14-16 s/d Ibrani 5:1-10 menjelaskan secara gamblang peran dan tugas Yesus sebagai Imam Besar, :
*Ibrani 4:14
LAI TB, Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
KJV, Seeing then that we have a great high priest, that is passed into the heavens, Jesus the Son of God, let us hold fast our profession.TR, Translit, εχοντες ουν αρχιερεα μεγαν διεληλυθοτα τους ουρανους ιησουν τον υιον του θεου κρατωμεν της ομολογιας Translit, ekhontes oun arkhierea megan dielêluthota tous ouranous iêsoun ton huion tou theou kratômen tês homologias
Di dalam Perjanjian Lama, para imam-imam besar mempersembahkan "domba jantan" yang tidak bercacat sebagai kurban bakaran dan kemudian ia memohon kepada Allah untuk bangsa Israel. Ketika Kristus pergi ke kayu salib, Ia adalah kurban itu, dan Ia juga adalah Imam Besar yang mempersembahkan Domba. Ini adalah misteri ilahi.
Di Yohanes 1:29 kita baca:
"Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia."
Kristus adalah Anak Domba yang dikurbankan untuk menghapus dosa-dosa kita. Dan ketika Kristus bangkit dari kubur, Ia masih menjadi Imam Besar. Ia memohon untuk umat-Nya, dan kita bisa pergi kepada-Nya kapan saja pada saat kita membutuhkan untuk meminta pertolongan pada-Nya. Ibrani 4:15 menjelaskan:
LAI TB, Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
KJV, For we have not an high priest which cannot be touched with the feeling of our infirmities; but was in all points tempted like as we are, yet without sin.TR, ου γαρ εχομεν αρχιερεα μη δυναμενον συμπαθησαι ταις ασθενειαις ημων πεπειραμενον δε κατα παντα καθ ομοιοτητα χωρις αμαρτιας Translit, ou gar ekhomen arkhierea mê dunamenon sumpathêsai tais astheneiais hêmôn pepeiramenon de kata panta kath homoiotêta khôris hamartias
Tuhan Yesus tidak pernah berbuat dosa sama sekali, tetapi Ia ditemukan bersalah atas dosa-dosa umat-Nya. Ia dipersembahkan sebagai Domba yang tidak bercacat, dan Ia membayar hukuman atas dosa orang-orang yang Dia datang untuk menyelamatkan, Ia menangung murka Allah untuk orang-orang yang percaya.
* Ibrani 5:5-10
5:5 Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
5:6 sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
5:7 Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
5:8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
5:9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,
5:10 dan Ia dipanggil menjadi Imam Besar oleh Allah, menurut peraturan Melkisedek.
Ayat 7-8 : Yesus sebagai seorang manusia secara sempurna (umumnya manusia, bukan superman atau hercules) mengerti sepenuhnya akan kehidupan manusia, mengerti ‘kedagingan’ manusia, untuk inipun Ia mendapat ‘pencobaan’. Sekalipun Ia adalah Anak Allah, dalam ‘kenosis-Nya’ ini Ia belajar sebagai manusia dalam pengalaman hidup duniawiNya dalam arti sepenuhnya dari ketaatan-pemasrahan kepada Kehendak Allah di depan penderitaan manusia yang luar biasa dan kuasa maut :
"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39), kita melihat kalimat itu begitu sopan diucapkan Yesus kepada Bapa. Tetapi Yesus sadar sepenuhNya akan tugasNya dan Dia taat! "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" (Mat 26:42).
Inilah yang dimaksud dalam ayat 7 yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, artinya dalam konteks sebelum Yesus mati didalam keadaan kenosis-Nya, dan tentu pada saat itu Yesus kedudukannya lebih rendah dari Bapa yang mengutusNya. Kenyataannya cawan itu tetap diminum dan Yesus menerima kematian di kayu salib, dalam kematianNya ini terletak kemenanganNya. KebangkitanNya menjadi bukti bahwa Yesus terlepas dari maut.
Ayat 9 : Inilah caranya bagaimana Ia mencapai kesempurnaan secara manusia, yaitu kesetiaanNya yang mencakapkan Dia untuk memasuki pekerjaanNya
Ayat 10 : Kahena sifat-sifat yang demikian itulah Allah dengan sungguh-sungguh memberikan gelar kepadaNya gelar yang patut bagiNya, yaitu gelar Imam Besar menurut peraturan baru yang kekal.
Dan dengan demikian Ia sepenuhnya berwenang untuk bertindak sebagai penyelamat yang abadi bagi semua orang yang belajar daripadaNya untuk memberi jawaban kepercayaan dan ketaatan yang sama kepada Allah di jalan Allah bagi manusia (ayat 9).
Ketika kita menaruh keperayaan kepadaNya, kitapun terlepas dari maut, dimana maut ini adalah konsekwensi dari dosa asal akibat dari ketidak-setiaan manusia pertama.
Artikel terkait :
Yesus Sang Mesias – Imam Besar Agung, di http://www.sarapanpagi.org/yesus-sang-m ... .html#p3071
========================================================================
BANTAHAN(nanti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar