45 Argumen Allah Bukan Yesus:
Tanggapan 16:
Yesus dalam masa Inkarnasi juga berperan sebagai Guru/ Pengajar. Dia boleh saja disebut "Guru" (Markus 5:35; 14:14; Yohanes 11:28 ) seperti halnya guru-guru Yahudi biasanya disapa ραββι - Rabbi.
Rabbi, arti harfiahnya ‘yang terunggul dari saya, suatu tanda penghormatan yang kemudian berarti ‘[guru] yang dihormati’. Bentuk sapaan ini diterapkan murid-murid kepada Yesus :
* Markus 9:5 LAI TB, Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
KJV, And Peter answered and said to Jesus, Master, it is good for us to be here: and let us make three tabernacles; one for thee, and one for Moses, and one for Elias.
TR, και αποκριθεις ο πετρος λεγει τω ιησου ραββι καλον εστιν ημας ωδε ειναι και ποιησωμεν σκηνας τρεις σοι μιαν και μωσει μιαν και ηλια μιαν Translit, kai apokritheis ho petros legei tô iêsou rabbi kalon estin hêmas hôde einai kai poiêsômen skênas treis a soi mian kai môsei mian kai êlia mian
* Yohanes 7:16-17
7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
Yohanes 7:16 menuliskan, sesuai dengan kebiasaan seorang rabi, Yesus Kristus mendukung pernyataan-Nya dengan sumber ajaran yang berbobot. Dalam kasus ini sumbernya bukan seorang rabi yang terkenal, tetapi Dia (Bapa) yang telah mengutus Yesus Kristus. Kemudian ayat 17 menjelaskan lagi bobot dari ajaran Yesus ini. Apakah Yesus mengajar dari diri-Nya sendiri atau mengajar apa yang diterima dari Bapa-Nya. Dalam hal ini Yesus mengajarkan agar setiap orang tunduk pada kehendak Allah dan mengajar sesuai kehendak Allah, bukan ajaran yang dibentuk dari manusia sendiri. Dalam ayat 17 ini tersirat adanya suatu keraguan dari para pendengar Yesus Kristus: "Apakah Yesus layak mengajar mereka?" dan disini sebaliknya Yesus bertanya secara tersirat "apakah mereka layak untuk belajar?" Syarat ini perlu dipahami oleh para pendengar Yesus Kristus.
Mengenai Yesus Kristus yang "diutus"... tidak akan merendahkanNya sehingga Yesus bukan Allah, karena Allah dapat mengutus Allah sebagaimana telah dijelaskan pada awal tanggapan 2b di 45-argumen-allah-bukan-yesus-vt3297.html#p18384
Quote:
16. Doktrin yang diajarkan Yesus bukanlah berasal darinya, tetapi doktrin dari Allah yang mengutus dia. Yesus hanyalah utusan Allah yang mengajarkan doktrin dari Allah. Lihat Yohanes 7:16-17.
Tanggapan 16:
Yesus dalam masa Inkarnasi juga berperan sebagai Guru/ Pengajar. Dia boleh saja disebut "Guru" (Markus 5:35; 14:14; Yohanes 11:28 ) seperti halnya guru-guru Yahudi biasanya disapa ραββι - Rabbi.
Rabbi, arti harfiahnya ‘yang terunggul dari saya, suatu tanda penghormatan yang kemudian berarti ‘[guru] yang dihormati’. Bentuk sapaan ini diterapkan murid-murid kepada Yesus :
* Markus 9:5 LAI TB, Kata Petrus kepada Yesus: "Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia."
KJV, And Peter answered and said to Jesus, Master, it is good for us to be here: and let us make three tabernacles; one for thee, and one for Moses, and one for Elias.
TR, και αποκριθεις ο πετρος λεγει τω ιησου ραββι καλον εστιν ημας ωδε ειναι και ποιησωμεν σκηνας τρεις σοι μιαν και μωσει μιαν και ηλια μιαν Translit, kai apokritheis ho petros legei tô iêsou rabbi kalon estin hêmas hôde einai kai poiêsômen skênas treis a soi mian kai môsei mian kai êlia mian
* Yohanes 7:16-17
7:16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
Yohanes 7:16 menuliskan, sesuai dengan kebiasaan seorang rabi, Yesus Kristus mendukung pernyataan-Nya dengan sumber ajaran yang berbobot. Dalam kasus ini sumbernya bukan seorang rabi yang terkenal, tetapi Dia (Bapa) yang telah mengutus Yesus Kristus. Kemudian ayat 17 menjelaskan lagi bobot dari ajaran Yesus ini. Apakah Yesus mengajar dari diri-Nya sendiri atau mengajar apa yang diterima dari Bapa-Nya. Dalam hal ini Yesus mengajarkan agar setiap orang tunduk pada kehendak Allah dan mengajar sesuai kehendak Allah, bukan ajaran yang dibentuk dari manusia sendiri. Dalam ayat 17 ini tersirat adanya suatu keraguan dari para pendengar Yesus Kristus: "Apakah Yesus layak mengajar mereka?" dan disini sebaliknya Yesus bertanya secara tersirat "apakah mereka layak untuk belajar?" Syarat ini perlu dipahami oleh para pendengar Yesus Kristus.
Mengenai Yesus Kristus yang "diutus"... tidak akan merendahkanNya sehingga Yesus bukan Allah, karena Allah dapat mengutus Allah sebagaimana telah dijelaskan pada awal tanggapan 2b di 45-argumen-allah-bukan-yesus-vt3297.html#p18384
================================================================
BANTAHANNYA NANTI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar