AKULAH – I AM – ANI HU - EGÔ EIMI
A. Latar Belakang Pernyataan "AKULAH"
"Akulah" (Inggris : "I AM", Yunani : "εγω ειμι - EGÔ EIMI", Ibrani : אֲנִי־הוּא - "ANI HU" , harfiah : Aku ada, Akulah Dia) Yohanes mencatat sejumlah ucapan Tuhan Yesus yang memiliki fungsi sangat penting dalam penyataan-Nya sebagai inkarnasi Allah, yakni: "Aku adalah/ Aku ada/ Akulah". Ucapan ini mempunyai pengertian ilahi, karena ungkapan "Aku adalah" digunakan Perjanjian Lama sebagai penggambaran Allah ketika Dia menyatakan diri-Nya kepada Musa, "AKU ADALAH AKU":
* Keluaran 3:14LAI TB, Firman Allah kepada Musa: AKU ADALAH AKU Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."KJV, And God said unto Moses, I AM THAT I AM: and he said, Thus shalt thou say unto the children of Israel, I AM hath sent me unto you.Septuaginta (LXX), και ειπεν ο θεος προς μωυσην εγω ειμι ο ων και ειπεν ουτως ερεις τοις υιοις ισραηλ ο ων απεσταλκεν με προς υμαςTranslit, KAI EIPEN HO THEOS PROS MÔUSÊN EGÔ EIMI HO ÔN KAI EIPEN AUTÔS EREIS TOIS HUIOIS ISRAÊL HO ÔN APESTALKEN ME PROS HUMASHebrew,
וַיֹּאמֶר אֱלֹהִים אֶל־מֹשֶׁה אֶהְיֶה אֲשֶׁר אֶהְיֶה וַיֹּאמֶר כֹּה תֹאמַר לִבְנֵי יִשְׂרָאֵל אֶהְיֶה שְׁלָחַנִי אֲלֵיכֶם׃Translit interlinear, VAYO'MER {dan Dia berfirman} 'ELOHIM {Allah} 'EL-MOSYEH {kepada Musa} 'EHYEH {Aku akan ada} 'ASYER {yang} 'EHYEH {Aku akan ada} VAYO'MER {dan Dia berfirman} KOH {demikian} TO'MAR {engkau harus berkata} LIVENEY {kepada anak-anak} YISERA'EL {Israel} 'EHYEH {Aku akan ada} SYELAKHANI {mengutus aku} 'ALEYKHEM {ke atas kalian}
Melalui penyataan inilah Allah menuntun bangsa Israel keluar dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan (lihat artikel terkait : Nama TUHAN : AKU ADALAH AKU - 'EHEYEH 'ASYER 'EHEYEH, di nama-tuhan-aku-adalah-aku-eheyeh-asyer-eheyeh-vt513.html#p971 )
Perkataan "AKULAH" (Inggris : "I AM", Yunani : "εγω ειμι - EGÔ EIMI", Ibrani : אֲנִי־הוּא - "ANI HU") senantiasa diucapkan oleh YHVH 'ELOHIM saja dan dikaitkan erat dengan ungkapan lain yang dipakai Allah untuk menyalakan diri-Nya, khususnya dengan frasa "ANI YHVH" (PB. Harner, The "I am" of the Fourth Gospel, 1970, hlm. 7,14) berkata:
Menarik sekali, Yesaya di sini memakai sepatah kata saja ('ANI) uaruk menyatakan "Aku ada". Jelaslah ia memperhadapkan penyataan Babel itu dengan'ANI HU' yang diucapkan YHVH namun ia tidak membiarkan seorang pun kecuali YHVH memakai frasa tersebut.
* Yesaya 41:4LAI TB, Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semuanya itu? Dia yang dari dahulu memanggil bangkit keturunan-keturunan, Aku, TUHAN, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga."KJV Who hath wrought and done it, calling the generations from the beginning? I the LORD, the first, and with the last; I am he. Hebrew
מִֽי־פָעַל וְעָשָׂה קֹרֵא הַדֹּרֹות מֵרֹאשׁ אֲנִי יְהוָה רִאשֹׁון וְאֶת־אַחֲרֹנִים אֲנִי־הֽוּא׃Translit., MI-FA'AL VE'ASAH QORE HADOROT MEROSY ANI YHVH RISYON VE'ET-AKHARONIM ANI HU'
Kita perhatikan, frase "Akulah Dia" kadang-kadang muncul dalam bentuk "Akulah TUHAH"alau "Aku tetap Dia" (misalnya dalam Yesaya 41:4, 43:10,13). Dalam Yesaya 51:12 frase ini ('Akulah, Akulah yang .. .') muncul dalam konteks yang sama dengan frase 'Akulah TUHAN Allahmu' (ayat 5) dan dalam Yesaya 46:4 "Aku tetap Dia" diikuti dengan frasa "Akulah Allah" dalam ayat 9. Dalam Yesaya 48:12 frasa ini terdapat dalam kalimat yang hampir sama dengan kaimat dalam Yesaya 41:4 yang memakai kedua frasa "Aku TUHAN" ([color=blue]ANI YHVH) dan "Aku tetap Dia" (ANI HU). Semua ini menunjukkan, bahwa Yesaya memakai frasa "Akulah Dia" sebagai bentuk singkat dari ungkapan lain, khususnya dari "Akulah YHVH". Dengan frasa singkat itu ia meringkaskan segala sesuatu yang terkandung dalam ungkapan yang lebih panjang."
Sangat mengesankan, Tuhan Yesus menyebut diri-Nya sendiri dengan suatu ungkapan dalam Kitab Yesaya yang hanya digunakan untuk Allah sendiri. Memang "εγω ειμι - EGÔ EIMI" tidak dipakai hanya oleh Yesus saja dalam Injil Yohanes (lihat ayat 9:9). Namun cara Tuhan Yesus memakai ungkapan itu begitu erat menyamakan diri-Nya dengan karya penyelamatan YHVH, bahkan dengan YHVH sendiri, sehingga "EGÔ EIMI" itu searti dengan ucapan "Aku dan Bapa adalah satu" (Yohanes 10:30). Orang Yahudi memahami bahwa dengan berkata demikian Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah (Yohanes 10:33), sehingga mereka hendak melempari Dia dengan batu. Reaksi ini menegaskan kepada pembaca bahwa orang Yahudi itu memahami kata-kata dalam Yohanes 8:5 dengan cara yang sama. Dalam Kitab Yesaya frasa ANI HU diucapkan TUHAN untuk menyatakan hak-Nya yang eksklusif atas umat-Nya. Karena jika ada orang yang mengutip frasa tersebut dalam konteks seperti itu dan menyebut dirinya demikian, maka orang itu menyombongkan diri secara keterlaluan. Demikianlah penilaian orang Yahudi terhadap ucapan Yesus, Tetapi dalam sudut pandangan Injil Yohanes, bukanlah Yesus yang menyamakan diri-Nya dengan Allah, melainkan sebaliknya: Firman yang pada mulanya bersama-sama dengan Allah dan adalah Allah telah menjadi manusia (sarx egeneto) :
* Yohanes 1:1, 14 1:1 LAI TB, Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
KJV, In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God.
TR, εν αρχη ην ο λογος και ο λογος ην προς τον θεον και θεος ην ο λογος
Translit Interlinear, en {pada} arkhê {permulaan} ên {Dia adalah} ho logos {Firman itu} kai {dan} ho logos {Firman itu} ên {Dia adalah} pros {ke arah, (sehakekat melekat)} ton theon {Allah itu} kai {dan} theos {Allah} ên {(Dia adalah) adalah} ho logos {Firman itu}
1:14 LAI TB, Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
KJV, And the Word was made flesh, and dwelt among us, (and we beheld his glory, the glory as of the only begotten of the Father,) full of grace and truth.
TR, και ο λογος σαρξ εγενετο και εσκηνωσεν εν ημιν και εθεασαμεθα την δοξαν αυτου δοξαν ως μονογενους παρα πατρος πληρης χαριτος και αληθειας
Translit Interlinear, kai {adapun} ho {itu} logos {Firman} sarx {daging} egeneto {telah menjadi} kai {dan} eskênôsen {berdiam} en {diantara} hêmin {kita,} kai {(bahkan)} etheasametha tên {kita telah melihat} doxan autou {kemuliaanNya,} doxan {kemuliaan} hôs {sebagai} monogenous {Yang Tunggal/ Yang Unik} para {dari} patros {Bapa,} plêrês {penuh} kharitos {dengan anugerah} kai {dan} alêtheias {kebenaran.}
Karena dalam Injil Yohanes, kata-kata tersebut diucapkan oleh Tuhan Yesus, maka setidaknya itu berarti bahwa jemaat penganut ajaran Yohanes memandang kata-kata itu bukan hanya sebagai pengakuan mereka saja, melainkan sebagai kebenaran mengenai jati diri Yesus Kristus. Dari segi Kristologi Yohanes, Yesus Kristus adalah unik, bukan karena apa yang Allah lakukan melalui Dia sebagai manusia, melainkan karena Ia sendiri bersifat ilahi.Yohanes 8:58 berbicara tentang kodrat ilahi Yesus yang ada sebelum Abraham ada. Perkataan PRIN ABRAAM GENESTHAI EGÔ EIMI dalam Yohanes 8:5 yang membuat orang Yahudi marah sekali dan perkataan ini masih sangat dibenci oleh orang Yahudi dan orang Islam masa kini, karena kata-kata itu menyamakan hakikat Yesus dengan hakikat Allah, Mereka menolak keras pandangan bahwa Allah menjadi manusia; seseorang menyamakan diri dengan Allah dianggap menghujat Allah.
* Yohanes 8:58 LAI TB, Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
KJV, Jesus said unto them, Verily, verily, I say unto you, Before Abraham was, I am.
TR, ειπεν αυτοις ο ιησους αμην αμην λεγω υμιν πριν αβρααμ γενεσθαι εγω ειμι
Translit Interlinear, eipen {berkata} autois {kepada mereka} ho iêsous {Yesus} amên {sesungguhnya} amên {sesungguhnya} legô {Aku berkata} humin {kepadamu} prin {sebelum} abraam {Abraham} genesthai {ada/ menjadi/ eksis (lahir)} egô {Aku} eimi {Ada}.
Lihat bahasan dalam artikel : YESUS ADA SEBELUM ABRAHAM, di yesus-ada-sebelum-abraham-vt624.html#p1439
Acuan kepada ANI HU dalam Kitab Yesaya menyangkut penyamaan diri Yesus dengan perkataan, karya dan hakikat Allah.
Beberapa ahli berpendapat, kata-kata ini hanya mencerminkan pengakuan iman jemaat Kristen mula-mula. Pendapat ini tidak hanya menyangkal kebenaran kata-kata itu sebagai kesaksian tentang Yesus, tetapi juga mengabaikan bahwa jemaat penganut Yohanes meyakini hakikat Yesus Kristus sama dengan Allah. Bagi penulis Injil Yohanes inkarnasi bukanlah mitos dan tidak hanya menyatakan apa yang mereka lihat tentang Allah dalam diri Yesus Kristus, Firman menjadi manusia bukan hanya suatu tafsiran tentang makna Yesus {demikianlah pendapat M Wiles, Christianity Without Incarnation, 1977, hlm 2), melainkan sungguh-sungguh makna Yesus sendiri seandainya Anak itu tidak datang dan diam di antara Manusia, maka Bapa tidak akan dinyatakan (Yohanes l: 14,18). Bagi Yohanes, Anak itu dapat menyatakan Bapa bukan hanya karena Ia ada dalam pangkuan Bapa, melainkan karena Ia adalah Firman yang pada mulanya ada bersama-sama dengan Allah. Singkatnya, Ia adalah Allah. Penyamaan Yesus dengan Allah secara hakiki (ontologis), merupakan dasar bagi pemakaian ucapan EGÔ EIMI yang dikemukakan di atas.
Penyamaan ini merupakan dasar kristologi Yohanes, Willes mengatakan, "inkarnasi tidak langsung dinyatakan dalam Alkitab". Pendapat ini salah sama sekali (bandingkan Yohanes 1:1 dan 1:14) kecuali bila yang dimaksudkan ialah bahwa inkarnasi tidak diungkapkan dalam Alkitab sebagai rumusan pengakuan gereja. Bahkan pengecualian ini juga tidak benar seluruhnya mengingat apa yang dikatakan dalam Ibrani 1:2 dan Filipi 2:6. Menurut Wiles (hlm. 4) "Injil yang keempat (yang paling mendekati ajaran ini) juga tidak menegaskan ajaran tentang inkarnasi yang diterima pada abad.-abad kemudian. Sebaliknya dalam bagian akhir Injil Yohanes, Tomas mengaku Yesus sebagai "Tuhan dan Allahku" dan Yesus Kristus menerima pengakuan itu (Yohanes 20:28).
Wiles memahami Injil Yohanes "dengan cara yang tidak historis belaka". Yang membuatnya berpendapat demikian adalah kedua pernyataan Yesus: Ia satu dengan Bapa dan Dia ada sebelum Abraham . Bagi Wiles ini berarti "implikasi-implikasi Injil Yohanes bagi ajaran Kristen mungkin berbeda sekarang dengan apa yang dipahami oleh jemaat Kristen mula-mula". Ini menandakan bahwa Wiles memahami implikasi kristologi Yohanes, yang bersifat hakiki (ontologis), bukan hanya bersifat fungsional. Dengan ucapan-ucapan EGÔ EIMI, Tuhan Yesus mengungkapkan sesuatu yang hanya boleh diungkapkan oleh Allah. Kata-kata Yesus Kristus ini bukan penyombongan diri, melainkan justru membuktikan kesamaan hakikat Yesus Kristus dan hakikat Allah. Ini didukung oleh kenyataan bahwa ucapan-ucapan Tuhan Yesus dalam Injil Yohanes sering mengambil bentuk yang mengingatkan ucapan-ucapan YHVH dalam Kitab Yesaya.
Hanya YHVH saja Allah
Frasa ANI HU mempumyai makna bahwa hanya YHVH saja Allah, kontras dengan ilah-ilah yang disembah bengsa-bangsa lain. Menurut PB Harner, The "I am" of the Fourth Gospel, 1970, hlm. 8:
Seperti yang dikemukakan di atas, ucapan-ucapan "AKULAH" dalam Injil Yohanes sengaja mengacu kepada ucapan-ucapan yang serupa dalam Kitab Yesaya. Perlu diperhatikan, Yesus Kristus bukan hanya disamakan dengan Allah, tetapi juga mengambili alih suatu frasa, yang menyisihkan ilah-ilah lain. Dalam uraian tentang Yesaya 41:4, RN Whybray, Isaiah 40-66, 1975, hlm. 61 mengemukakan:
Sama seperti ucapan-ucapan 'AKULAH DIA' dalam Kitab Yesaya, ucapan-ucapan EGÔ EIMI dalam Injil Yohanes menyatakan bahwa Allah adalah Yang satu-satunya. Ini tampak dari pernyataan Yesus dalam ucapan-ucapan "AKU ADALAH" yang diikuti dengan predikat, Yesus Kristus mengatakan Dialah Jalan satu-satunya bagi mereka yang mau datang kepada Bapa (Yohanes 14:6). Ia memakai gagasan dari Perjanjian Lama ketika Ia menyatakan diri-Nya sebagai Gembala Yang Baik dan Pokok Anggur yang Benar; tidak ada orang lain yang dapat memakai gelar-gelar itu. Semua orang yang datang sebelum Dia adalah pencuri dan perampok, tetapi Dia adalah pintu dan barang siapa yang masuk melalui Dia akan selamat (Yohanes 10:8,9). Perkataan "kamu akan mati dalam dosamu'' (Yohanes 8:24) menunjukkan hanya Tuhan Yesus yang dapat mengampuni dan pengampunan itu terjadi hanya melalui kepercayaan kepada Dia sebagai Yang sama dengan Allah.
Bahasa seperti itu dan khususnya dalam rumusannya menurut Pengakuan Iman Nicea, "berarti Allah dapat dikenal dan ditanggapi hanya melalui Yesus Kristus dan dengan demikian segala hidup keagamaam diluar kepercayaan Yahudi-Kristen berada diluar tingkupan penyelamatan oleh Allah" (J Hick,Jesus and The World Religion 1977, hlm. 174). Hick sendiri menolak teologi seperti ini, dengan alasan agama Kristen pada masa kini harus berhadapan dengan agama-agama lain.Namun Hick menganggap Injlil Yohanes ditulis di Efesus menjelang akhir abad pertama. Jika ini benar, maka Injil Yohanes ditujukan kepada jemaat yang sudah biasa berhadapan dengan agama-agama lain dalam situasi yang hampir sama dengan masa kini Yohanes tidak memandang Kristus sebagai semacam ilah yang mengambil alih kedudukan ilah-ilah lain di Efesus dan Asia Kecil, sehingga seperti yang dikatakan Hick dalam bukunya:
Justru sebaliknya Yohanes menggambarlan Kristus sebagai seorang yang menyebut diri-Nya sendiri dengan kata-kata yang hanya dipakai untuk YHVH yaitu: YHVH saja Allah satu-satunya, bukan ilah-ilah bangsa-bangsa lain, Sungguh ironis, Hick justru memakai istilah Logos untuk Kristus yang diciptakan oleh imajinasinya itu, padahal Logos merupakan istilah yang langsung menyatakan kesamaan hakikat Yesus dengan Allah.
YHVH sebagai Tuhan sejarah
Frasa ANI HU menggambarkan YHVH sebagai Tuhan atas sejarah, karena itu merupakan seruan untuk percaya kepada Dia sebagai penebus Israel (bandingkan PB. Harner, The "I am" of the Fourth Gospel, 1970, hlm. 9, 13) berkata:
Nubuat-nubuat itu menggambarkan saat, ketika TUHAN sendiri akan menebus umat-Nya dan membawa mereka pulang ke negeri mereka sendiri, TUHAN saja yang dapat berbuat demikian, karena Dialah Pencipta dan juga TUHAN atas sejarah. Ilah-ilah Babel tidak dapat berbuat demikian. Ketika Yesus Kristus berkata "AKULAH DIA" seperti yang terdapat dalam Kitab Yesaya, Ia tidak hanya menyamakan diri dengan Allah Israel yang esa dan sejati, tetapi juga menyatakan bahwa hari penyelamatan itu sedang digenapi dalam Dia.
Gambaran Yohanes tentang Yesus langsung bertolak belakang dengan pandangan Hick. Menurut Yohanes ,Yesus terlebih dahulu menyatakan diri-Nya sama dengan Allah, baru kemudian Dia disembah sebagai Allah, bukan sebaliknya. Yohanes tidak mengatakan bahwa Yesus Kristus hanya diakui atau disembah sama dengan Allah melainkan Yesus Kristus sendiri yang menyamakan diri-Nya dengan Allah. Justru ungkapan inilah yang menimbulkan perlawanan dari para pendengar-Nya (Yohanes 8: 59; 10: 31- 33). Ungkapan ini juga yang menyebabkan Hick dan Wiles menganjurkan agar Injil Yohanes tidak dianggap bersifat sejarah.
Menurut mereka Injil Yohanes hendaknya dipandang sebagai tulisan orang Kristen pada kemudian hari, yang tidak memuat catatan historis tentang kata-kata Yesus. Dengan demikian, mereka berharap Kristianitas tidak lagi akan menafsirkan inkarnasi secara harfiah (Hick, 1977, hlm. 1 ). Jelaslah kata-kata yang merupakan batu sandungan untuk para pendengar Yesus Kristus, masih menjadi batu sandungan bagi para penganut pluralisme agama yang membaca Injil Yohanes pada saat ini. Bedanya para penganut pluralisme agama tidak ingin mengecam Yesus "historis" yang menyebut diri-Nya seperti itu; mereka justru mengecam gereja dan menganggapnya terlalu sombong karena menyamakan Yesus Kristus dengan Allah Israel yanlg satu-satunya itu. Pada masa kini, sekali lagi Yesus Kristus yang dilukiskan dalam Injil Yohanes itu harus "menghilang dan meninggalkan Bait Allah" (Yohanes 8:59).
Sekalipun demikian, selama ada pengikut-pengikut Yesus dalam dunia, pastilah Ia tetap menjadi Terang Dunia (Yohanes 9:5). Yesus Kristus yang digambarkan Yohanes akan terus menjawab kebutuhan mereka. yang buta sejak lahir sekalipun mungkin saja mereka juga akan dikucilkan, sebab sudah diputuskan bahwa mereka yang mengaku Yesus sebagai Mesias (Kristus) akan dikucilkan (Yohanes 9:22).
Dalam artikel ini, akan dibahas kata-kata yang menyertai ucapan "εγω ειμι - EGÔ EIMI" dalam Injil Yohanes yang mengacu pada latar belakangnya dalam Perjanjian Lama (salah satunya dalam Kitab Yesaya). Yesaya memberi latar belakang utama dari ucapan "εγω ειμι - EGÔ EIMi" dalam Injil Yohanes. Bukan hanya kata-kata dari rumusan itu yang mengarahkan perhatian pembaca kepada Kitab Yesaya, melainkan juga perumusannya. Perhatikan struktur dua ayat berikut ini yang maknanya mungkin lebih dari sekedar mengatakan bahwa Yesus adalah Kristus.
* Yesaya 52:6 LAI TB, Sebab itu umat-Ku akan mengenal nama-Ku dan pada waktu itu mereka akan mengerti bahwa Akulah Dia yang berbicara, ya Aku!" KJV, Therefore my people shall know my name: therefore they shall know in that day that I am he that doth speak: behold, it is I. Hebrew,
לָכֵן יֵדַע עַמִּי שְׁמִי לָכֵן בַּיֹּום הַהוּא כִּֽי־אֲנִי־הוּא הַֽמְדַבֵּר הִנֵּֽנִי׃Translit. interlinear, LAKEN {oleh karena itu} YEDA {akan mengenal} AMI {umat-Ku} SYEMI {nama-Ku} LAKEN {oleh karena itu} BAYOM {pada hari} HAHU {itu} KI- ANI HU, {sebab AKU-lah DIA} HAMEDABER {yang berbicara} HINENI {lihatlah} Septuaginta (LXX), δια τουτο γνωσεται ο λαος μου το ονομα μου εν τη ημερα εκεινη οτι εγω ειμι αυτος ο λαλων παρειμιTranslit. interlinear, dia {oleh} touto {itu} gnôsetai {akan mengenal} ho laos {umat} mou {-Ku} to onoma {nama} mou {-Ku} en {pada} tê hêmera {hari} ekeinê {itu} hoti {bahwa} egô {AKU} eimi {ADA} autos {Dia} ho {yang} lalôn {berbicara} pareimi {lihatlah}
Dengan menyatakan Akulah Dia ("EGÔ EIMI"), Yesus Kristus mengucapkan kata-kata YHVH yang akan digenapi pada waktu Ia datang kelak untuk menebus umatNya:
* Yohanes 4:26 LAI TB, Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau." KJV, Jesus saith unto her, I that speak unto thee am he. OJBC, Yehoshua says to her, "ANI HU , the one speaking to you. TR λεγει αυτη ο ιησους εγω ειμι ο λαλων σοιTranslit Interlinear, legei {berkata} autê {kepadanya} ho iêsous {Yesus} egô {AKU} eimi {ADA} ho {yang} lalôn {berbicara} soi {denganmu}
A. Latar Belakang Pernyataan "AKULAH"
"Akulah" (Inggris : "I AM", Yunani : "εγω ειμι - EGÔ EIMI", Ibrani : אֲנִי־הוּא - "ANI HU" , harfiah : Aku ada, Akulah Dia) Yohanes mencatat sejumlah ucapan Tuhan Yesus yang memiliki fungsi sangat penting dalam penyataan-Nya sebagai inkarnasi Allah, yakni: "Aku adalah/ Aku ada/ Akulah". Ucapan ini mempunyai pengertian ilahi, karena ungkapan "Aku adalah" digunakan Perjanjian Lama sebagai penggambaran Allah ketika Dia menyatakan diri-Nya kepada Musa, "AKU ADALAH AKU":
* Keluaran 3:14LAI TB, Firman Allah kepada Musa: AKU ADALAH AKU Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."KJV, And God said unto Moses, I AM THAT I AM: and he said, Thus shalt thou say unto the children of Israel, I AM hath sent me unto you.Septuaginta (LXX), και ειπεν ο θεος προς μωυσην εγω ειμι ο ων και ειπεν ουτως ερεις τοις υιοις ισραηλ ο ων απεσταλκεν με προς υμαςTranslit, KAI EIPEN HO THEOS PROS MÔUSÊN EGÔ EIMI HO ÔN KAI EIPEN AUTÔS EREIS TOIS HUIOIS ISRAÊL HO ÔN APESTALKEN ME PROS HUMASHebrew,
וַיֹּאמֶר אֱלֹהִים אֶל־מֹשֶׁה אֶהְיֶה אֲשֶׁר אֶהְיֶה וַיֹּאמֶר כֹּה תֹאמַר לִבְנֵי יִשְׂרָאֵל אֶהְיֶה שְׁלָחַנִי אֲלֵיכֶם׃Translit interlinear, VAYO'MER {dan Dia berfirman} 'ELOHIM {Allah} 'EL-MOSYEH {kepada Musa} 'EHYEH {Aku akan ada} 'ASYER {yang} 'EHYEH {Aku akan ada} VAYO'MER {dan Dia berfirman} KOH {demikian} TO'MAR {engkau harus berkata} LIVENEY {kepada anak-anak} YISERA'EL {Israel} 'EHYEH {Aku akan ada} SYELAKHANI {mengutus aku} 'ALEYKHEM {ke atas kalian}
Melalui penyataan inilah Allah menuntun bangsa Israel keluar dari tanah Mesir menuju tanah Kanaan (lihat artikel terkait : Nama TUHAN : AKU ADALAH AKU - 'EHEYEH 'ASYER 'EHEYEH, di nama-tuhan-aku-adalah-aku-eheyeh-asyer-eheyeh-vt513.html#p971 )
Perkataan "AKULAH" (Inggris : "I AM", Yunani : "εγω ειμι - EGÔ EIMI", Ibrani : אֲנִי־הוּא - "ANI HU") senantiasa diucapkan oleh YHVH 'ELOHIM saja dan dikaitkan erat dengan ungkapan lain yang dipakai Allah untuk menyalakan diri-Nya, khususnya dengan frasa "ANI YHVH" (PB. Harner, The "I am" of the Fourth Gospel, 1970, hlm. 7,14) berkata:
- "Frase 'ANI HU' dalam Deutero-Yesaya seaantiasa diucapkan oleh YHVH. Pernyataan ini hanya dapat diucapkan oleh Allahsendiri, Jika ada orang lain. yang mengungkapkan kata-kata ini, maka ia menyombongkan dirinya, mencoba menyamakan dirinya dengan YHVH, atau menggantikan-Nya, Salah satu contoh untuk ini terdapat dalam Yesaya 47:8,10 di mana Babel dengan sombong berkata 'Aku ada, tiada yang lain disampingku!"
Menarik sekali, Yesaya di sini memakai sepatah kata saja ('ANI) uaruk menyatakan "Aku ada". Jelaslah ia memperhadapkan penyataan Babel itu dengan'ANI HU' yang diucapkan YHVH namun ia tidak membiarkan seorang pun kecuali YHVH memakai frasa tersebut.
* Yesaya 41:4LAI TB, Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semuanya itu? Dia yang dari dahulu memanggil bangkit keturunan-keturunan, Aku, TUHAN, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga."KJV Who hath wrought and done it, calling the generations from the beginning? I the LORD, the first, and with the last; I am he. Hebrew
מִֽי־פָעַל וְעָשָׂה קֹרֵא הַדֹּרֹות מֵרֹאשׁ אֲנִי יְהוָה רִאשֹׁון וְאֶת־אַחֲרֹנִים אֲנִי־הֽוּא׃Translit., MI-FA'AL VE'ASAH QORE HADOROT MEROSY ANI YHVH RISYON VE'ET-AKHARONIM ANI HU'
Kita perhatikan, frase "Akulah Dia" kadang-kadang muncul dalam bentuk "Akulah TUHAH"alau "Aku tetap Dia" (misalnya dalam Yesaya 41:4, 43:10,13). Dalam Yesaya 51:12 frase ini ('Akulah, Akulah yang .. .') muncul dalam konteks yang sama dengan frase 'Akulah TUHAN Allahmu' (ayat 5) dan dalam Yesaya 46:4 "Aku tetap Dia" diikuti dengan frasa "Akulah Allah" dalam ayat 9. Dalam Yesaya 48:12 frasa ini terdapat dalam kalimat yang hampir sama dengan kaimat dalam Yesaya 41:4 yang memakai kedua frasa "Aku TUHAN" ([color=blue]ANI YHVH) dan "Aku tetap Dia" (ANI HU). Semua ini menunjukkan, bahwa Yesaya memakai frasa "Akulah Dia" sebagai bentuk singkat dari ungkapan lain, khususnya dari "Akulah YHVH". Dengan frasa singkat itu ia meringkaskan segala sesuatu yang terkandung dalam ungkapan yang lebih panjang."
Sangat mengesankan, Tuhan Yesus menyebut diri-Nya sendiri dengan suatu ungkapan dalam Kitab Yesaya yang hanya digunakan untuk Allah sendiri. Memang "εγω ειμι - EGÔ EIMI" tidak dipakai hanya oleh Yesus saja dalam Injil Yohanes (lihat ayat 9:9). Namun cara Tuhan Yesus memakai ungkapan itu begitu erat menyamakan diri-Nya dengan karya penyelamatan YHVH, bahkan dengan YHVH sendiri, sehingga "EGÔ EIMI" itu searti dengan ucapan "Aku dan Bapa adalah satu" (Yohanes 10:30). Orang Yahudi memahami bahwa dengan berkata demikian Yesus menyamakan diri-Nya dengan Allah (Yohanes 10:33), sehingga mereka hendak melempari Dia dengan batu. Reaksi ini menegaskan kepada pembaca bahwa orang Yahudi itu memahami kata-kata dalam Yohanes 8:5 dengan cara yang sama. Dalam Kitab Yesaya frasa ANI HU diucapkan TUHAN untuk menyatakan hak-Nya yang eksklusif atas umat-Nya. Karena jika ada orang yang mengutip frasa tersebut dalam konteks seperti itu dan menyebut dirinya demikian, maka orang itu menyombongkan diri secara keterlaluan. Demikianlah penilaian orang Yahudi terhadap ucapan Yesus, Tetapi dalam sudut pandangan Injil Yohanes, bukanlah Yesus yang menyamakan diri-Nya dengan Allah, melainkan sebaliknya: Firman yang pada mulanya bersama-sama dengan Allah dan adalah Allah telah menjadi manusia (sarx egeneto) :
* Yohanes 1:1, 14 1:1 LAI TB, Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
KJV, In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word was God.
TR, εν αρχη ην ο λογος και ο λογος ην προς τον θεον και θεος ην ο λογος
Translit Interlinear, en {pada} arkhê {permulaan} ên {Dia adalah} ho logos {Firman itu} kai {dan} ho logos {Firman itu} ên {Dia adalah} pros {ke arah, (sehakekat melekat)} ton theon {Allah itu} kai {dan} theos {Allah} ên {(Dia adalah) adalah} ho logos {Firman itu}
1:14 LAI TB, Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
KJV, And the Word was made flesh, and dwelt among us, (and we beheld his glory, the glory as of the only begotten of the Father,) full of grace and truth.
TR, και ο λογος σαρξ εγενετο και εσκηνωσεν εν ημιν και εθεασαμεθα την δοξαν αυτου δοξαν ως μονογενους παρα πατρος πληρης χαριτος και αληθειας
Translit Interlinear, kai {adapun} ho {itu} logos {Firman} sarx {daging} egeneto {telah menjadi} kai {dan} eskênôsen {berdiam} en {diantara} hêmin {kita,} kai {(bahkan)} etheasametha tên {kita telah melihat} doxan autou {kemuliaanNya,} doxan {kemuliaan} hôs {sebagai} monogenous {Yang Tunggal/ Yang Unik} para {dari} patros {Bapa,} plêrês {penuh} kharitos {dengan anugerah} kai {dan} alêtheias {kebenaran.}
Karena dalam Injil Yohanes, kata-kata tersebut diucapkan oleh Tuhan Yesus, maka setidaknya itu berarti bahwa jemaat penganut ajaran Yohanes memandang kata-kata itu bukan hanya sebagai pengakuan mereka saja, melainkan sebagai kebenaran mengenai jati diri Yesus Kristus. Dari segi Kristologi Yohanes, Yesus Kristus adalah unik, bukan karena apa yang Allah lakukan melalui Dia sebagai manusia, melainkan karena Ia sendiri bersifat ilahi.Yohanes 8:58 berbicara tentang kodrat ilahi Yesus yang ada sebelum Abraham ada. Perkataan PRIN ABRAAM GENESTHAI EGÔ EIMI dalam Yohanes 8:5 yang membuat orang Yahudi marah sekali dan perkataan ini masih sangat dibenci oleh orang Yahudi dan orang Islam masa kini, karena kata-kata itu menyamakan hakikat Yesus dengan hakikat Allah, Mereka menolak keras pandangan bahwa Allah menjadi manusia; seseorang menyamakan diri dengan Allah dianggap menghujat Allah.
* Yohanes 8:58 LAI TB, Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
KJV, Jesus said unto them, Verily, verily, I say unto you, Before Abraham was, I am.
TR, ειπεν αυτοις ο ιησους αμην αμην λεγω υμιν πριν αβρααμ γενεσθαι εγω ειμι
Translit Interlinear, eipen {berkata} autois {kepada mereka} ho iêsous {Yesus} amên {sesungguhnya} amên {sesungguhnya} legô {Aku berkata} humin {kepadamu} prin {sebelum} abraam {Abraham} genesthai {ada/ menjadi/ eksis (lahir)} egô {Aku} eimi {Ada}.
Lihat bahasan dalam artikel : YESUS ADA SEBELUM ABRAHAM, di yesus-ada-sebelum-abraham-vt624.html#p1439
Acuan kepada ANI HU dalam Kitab Yesaya menyangkut penyamaan diri Yesus dengan perkataan, karya dan hakikat Allah.
Beberapa ahli berpendapat, kata-kata ini hanya mencerminkan pengakuan iman jemaat Kristen mula-mula. Pendapat ini tidak hanya menyangkal kebenaran kata-kata itu sebagai kesaksian tentang Yesus, tetapi juga mengabaikan bahwa jemaat penganut Yohanes meyakini hakikat Yesus Kristus sama dengan Allah. Bagi penulis Injil Yohanes inkarnasi bukanlah mitos dan tidak hanya menyatakan apa yang mereka lihat tentang Allah dalam diri Yesus Kristus, Firman menjadi manusia bukan hanya suatu tafsiran tentang makna Yesus {demikianlah pendapat M Wiles, Christianity Without Incarnation, 1977, hlm 2), melainkan sungguh-sungguh makna Yesus sendiri seandainya Anak itu tidak datang dan diam di antara Manusia, maka Bapa tidak akan dinyatakan (Yohanes l: 14,18). Bagi Yohanes, Anak itu dapat menyatakan Bapa bukan hanya karena Ia ada dalam pangkuan Bapa, melainkan karena Ia adalah Firman yang pada mulanya ada bersama-sama dengan Allah. Singkatnya, Ia adalah Allah. Penyamaan Yesus dengan Allah secara hakiki (ontologis), merupakan dasar bagi pemakaian ucapan EGÔ EIMI yang dikemukakan di atas.
Penyamaan ini merupakan dasar kristologi Yohanes, Willes mengatakan, "inkarnasi tidak langsung dinyatakan dalam Alkitab". Pendapat ini salah sama sekali (bandingkan Yohanes 1:1 dan 1:14) kecuali bila yang dimaksudkan ialah bahwa inkarnasi tidak diungkapkan dalam Alkitab sebagai rumusan pengakuan gereja. Bahkan pengecualian ini juga tidak benar seluruhnya mengingat apa yang dikatakan dalam Ibrani 1:2 dan Filipi 2:6. Menurut Wiles (hlm. 4) "Injil yang keempat (yang paling mendekati ajaran ini) juga tidak menegaskan ajaran tentang inkarnasi yang diterima pada abad.-abad kemudian. Sebaliknya dalam bagian akhir Injil Yohanes, Tomas mengaku Yesus sebagai "Tuhan dan Allahku" dan Yesus Kristus menerima pengakuan itu (Yohanes 20:28).
Wiles memahami Injil Yohanes "dengan cara yang tidak historis belaka". Yang membuatnya berpendapat demikian adalah kedua pernyataan Yesus: Ia satu dengan Bapa dan Dia ada sebelum Abraham . Bagi Wiles ini berarti "implikasi-implikasi Injil Yohanes bagi ajaran Kristen mungkin berbeda sekarang dengan apa yang dipahami oleh jemaat Kristen mula-mula". Ini menandakan bahwa Wiles memahami implikasi kristologi Yohanes, yang bersifat hakiki (ontologis), bukan hanya bersifat fungsional. Dengan ucapan-ucapan EGÔ EIMI, Tuhan Yesus mengungkapkan sesuatu yang hanya boleh diungkapkan oleh Allah. Kata-kata Yesus Kristus ini bukan penyombongan diri, melainkan justru membuktikan kesamaan hakikat Yesus Kristus dan hakikat Allah. Ini didukung oleh kenyataan bahwa ucapan-ucapan Tuhan Yesus dalam Injil Yohanes sering mengambil bentuk yang mengingatkan ucapan-ucapan YHVH dalam Kitab Yesaya.
Hanya YHVH saja Allah
Frasa ANI HU mempumyai makna bahwa hanya YHVH saja Allah, kontras dengan ilah-ilah yang disembah bengsa-bangsa lain. Menurut PB Harner, The "I am" of the Fourth Gospel, 1970, hlm. 8:
- "Penegasan tentang monoteisme yang menyisihkan ilah-ilah lain merupakan tema besar Deutero-Yesaya yang diungkapkan dengan berbagai cara ... Secara eksplisit ia menegaskan, tidak ada illah kecuali YHVH" (Yesaya 44:6,8; 45:5,6,18,21,22; 46:9).
Seperti yang dikemukakan di atas, ucapan-ucapan "AKULAH" dalam Injil Yohanes sengaja mengacu kepada ucapan-ucapan yang serupa dalam Kitab Yesaya. Perlu diperhatikan, Yesus Kristus bukan hanya disamakan dengan Allah, tetapi juga mengambili alih suatu frasa, yang menyisihkan ilah-ilah lain. Dalam uraian tentang Yesaya 41:4, RN Whybray, Isaiah 40-66, 1975, hlm. 61 mengemukakan:
- "Sejak awal sejarah YHVH berkarya. dan Ia juga adalah 'yang pertama', Ia tidak diturunkan dari ilah-ilah lain sebagaimana ilah-ilah Babel merupakan keturunan dari ilah-ilah sebelumnya. Hanya YHVH saja yang tidak mempunyai silsilah (bandingkan Yesaya 43:10). YHVH adalah juga ang terakhir; Ia akan tetap sebagai Allah kelika generasi manusia yang terakhtir berakhir. Agama Babel dan agama-agama lain dari Timur Tengah tidak mempunyai pernyataan seperti itu. Dalam agama politeis pernyataan demikian itu tidak terbayangkan. Bahkan dalam sejarah agama Israel hal itu belum pernah dinyatakan begitu jelas seperti dalam. Kitab Yesaya, seperti yang diiperlihatkam. dari perikop-perikop lain, 'AKULAH DIA' dipakai oleh Deutero-Yesaya khusus untuk menyatakan keyakinan bahwa YHVH-lah Allah satu-satunya."
Sama seperti ucapan-ucapan 'AKULAH DIA' dalam Kitab Yesaya, ucapan-ucapan EGÔ EIMI dalam Injil Yohanes menyatakan bahwa Allah adalah Yang satu-satunya. Ini tampak dari pernyataan Yesus dalam ucapan-ucapan "AKU ADALAH" yang diikuti dengan predikat, Yesus Kristus mengatakan Dialah Jalan satu-satunya bagi mereka yang mau datang kepada Bapa (Yohanes 14:6). Ia memakai gagasan dari Perjanjian Lama ketika Ia menyatakan diri-Nya sebagai Gembala Yang Baik dan Pokok Anggur yang Benar; tidak ada orang lain yang dapat memakai gelar-gelar itu. Semua orang yang datang sebelum Dia adalah pencuri dan perampok, tetapi Dia adalah pintu dan barang siapa yang masuk melalui Dia akan selamat (Yohanes 10:8,9). Perkataan "kamu akan mati dalam dosamu'' (Yohanes 8:24) menunjukkan hanya Tuhan Yesus yang dapat mengampuni dan pengampunan itu terjadi hanya melalui kepercayaan kepada Dia sebagai Yang sama dengan Allah.
Bahasa seperti itu dan khususnya dalam rumusannya menurut Pengakuan Iman Nicea, "berarti Allah dapat dikenal dan ditanggapi hanya melalui Yesus Kristus dan dengan demikian segala hidup keagamaam diluar kepercayaan Yahudi-Kristen berada diluar tingkupan penyelamatan oleh Allah" (J Hick,Jesus and The World Religion 1977, hlm. 174). Hick sendiri menolak teologi seperti ini, dengan alasan agama Kristen pada masa kini harus berhadapan dengan agama-agama lain.Namun Hick menganggap Injlil Yohanes ditulis di Efesus menjelang akhir abad pertama. Jika ini benar, maka Injil Yohanes ditujukan kepada jemaat yang sudah biasa berhadapan dengan agama-agama lain dalam situasi yang hampir sama dengan masa kini Yohanes tidak memandang Kristus sebagai semacam ilah yang mengambil alih kedudukan ilah-ilah lain di Efesus dan Asia Kecil, sehingga seperti yang dikatakan Hick dalam bukunya:
- "Keselamatan dalam semua agama dilaksanakan oleh Logos. seiap bangsa memakai lambang-lambang yang berbeda-beda, namun semua orang dalam budaya dan agama yang berbeda dapat bertemu. dengan Logos itu dan memperoleh keselamatan.
Justru sebaliknya Yohanes menggambarlan Kristus sebagai seorang yang menyebut diri-Nya sendiri dengan kata-kata yang hanya dipakai untuk YHVH yaitu: YHVH saja Allah satu-satunya, bukan ilah-ilah bangsa-bangsa lain, Sungguh ironis, Hick justru memakai istilah Logos untuk Kristus yang diciptakan oleh imajinasinya itu, padahal Logos merupakan istilah yang langsung menyatakan kesamaan hakikat Yesus dengan Allah.
YHVH sebagai Tuhan sejarah
Frasa ANI HU menggambarkan YHVH sebagai Tuhan atas sejarah, karena itu merupakan seruan untuk percaya kepada Dia sebagai penebus Israel (bandingkan PB. Harner, The "I am" of the Fourth Gospel, 1970, hlm. 9, 13) berkata:
- "Bagi Deutero-Yesaya kepercayaan kepada Allah sebagai TUHAN atas sejarah berkaitan erat dengan pernyataan bahwa hanya Dia saja Allah. Keyakinan akan kuasa YHVH atas sejarah ini dinyatakan secara khusus dalam keyakinan sang nabi bahwa YHVH akan segera menebus Israel dan memulangkan mereka pelang ke tanah air mereka, Gagasan-gagasan ini terjalin dalam beberapa perikop" (Yesaya 44:6-8; 45:1-8; 46:5-13).
Salah satu tugas Deutero-Yesaya adalah menguatkan iman orang-orang buangan di Babel. Ia meyakinkan mereka bahwa YHVH akan segera membawa mereka kembali ke negeri mereka. Ia adar, banyak orang menggangap YHVH tak berdaya, sebab raja Babel telah menghancurkan Rumah Allah di Yerusalem, Lalu membawa banyak orang Israel ke pembuangan. Dalam konteks yang memerlukan pemulihan iman ini, Yesaya menggambarkan YHVH menyebut diri-Nya sebagai 'AKU TETAP DIA'"
Nubuat-nubuat itu menggambarkan saat, ketika TUHAN sendiri akan menebus umat-Nya dan membawa mereka pulang ke negeri mereka sendiri, TUHAN saja yang dapat berbuat demikian, karena Dialah Pencipta dan juga TUHAN atas sejarah. Ilah-ilah Babel tidak dapat berbuat demikian. Ketika Yesus Kristus berkata "AKULAH DIA" seperti yang terdapat dalam Kitab Yesaya, Ia tidak hanya menyamakan diri dengan Allah Israel yang esa dan sejati, tetapi juga menyatakan bahwa hari penyelamatan itu sedang digenapi dalam Dia.
Gambaran Yohanes tentang Yesus langsung bertolak belakang dengan pandangan Hick. Menurut Yohanes ,Yesus terlebih dahulu menyatakan diri-Nya sama dengan Allah, baru kemudian Dia disembah sebagai Allah, bukan sebaliknya. Yohanes tidak mengatakan bahwa Yesus Kristus hanya diakui atau disembah sama dengan Allah melainkan Yesus Kristus sendiri yang menyamakan diri-Nya dengan Allah. Justru ungkapan inilah yang menimbulkan perlawanan dari para pendengar-Nya (Yohanes 8: 59; 10: 31- 33). Ungkapan ini juga yang menyebabkan Hick dan Wiles menganjurkan agar Injil Yohanes tidak dianggap bersifat sejarah.
Menurut mereka Injil Yohanes hendaknya dipandang sebagai tulisan orang Kristen pada kemudian hari, yang tidak memuat catatan historis tentang kata-kata Yesus. Dengan demikian, mereka berharap Kristianitas tidak lagi akan menafsirkan inkarnasi secara harfiah (Hick, 1977, hlm. 1 ). Jelaslah kata-kata yang merupakan batu sandungan untuk para pendengar Yesus Kristus, masih menjadi batu sandungan bagi para penganut pluralisme agama yang membaca Injil Yohanes pada saat ini. Bedanya para penganut pluralisme agama tidak ingin mengecam Yesus "historis" yang menyebut diri-Nya seperti itu; mereka justru mengecam gereja dan menganggapnya terlalu sombong karena menyamakan Yesus Kristus dengan Allah Israel yanlg satu-satunya itu. Pada masa kini, sekali lagi Yesus Kristus yang dilukiskan dalam Injil Yohanes itu harus "menghilang dan meninggalkan Bait Allah" (Yohanes 8:59).
Sekalipun demikian, selama ada pengikut-pengikut Yesus dalam dunia, pastilah Ia tetap menjadi Terang Dunia (Yohanes 9:5). Yesus Kristus yang digambarkan Yohanes akan terus menjawab kebutuhan mereka. yang buta sejak lahir sekalipun mungkin saja mereka juga akan dikucilkan, sebab sudah diputuskan bahwa mereka yang mengaku Yesus sebagai Mesias (Kristus) akan dikucilkan (Yohanes 9:22).
Dalam artikel ini, akan dibahas kata-kata yang menyertai ucapan "εγω ειμι - EGÔ EIMI" dalam Injil Yohanes yang mengacu pada latar belakangnya dalam Perjanjian Lama (salah satunya dalam Kitab Yesaya). Yesaya memberi latar belakang utama dari ucapan "εγω ειμι - EGÔ EIMi" dalam Injil Yohanes. Bukan hanya kata-kata dari rumusan itu yang mengarahkan perhatian pembaca kepada Kitab Yesaya, melainkan juga perumusannya. Perhatikan struktur dua ayat berikut ini yang maknanya mungkin lebih dari sekedar mengatakan bahwa Yesus adalah Kristus.
* Yesaya 52:6 LAI TB, Sebab itu umat-Ku akan mengenal nama-Ku dan pada waktu itu mereka akan mengerti bahwa Akulah Dia yang berbicara, ya Aku!" KJV, Therefore my people shall know my name: therefore they shall know in that day that I am he that doth speak: behold, it is I. Hebrew,
לָכֵן יֵדַע עַמִּי שְׁמִי לָכֵן בַּיֹּום הַהוּא כִּֽי־אֲנִי־הוּא הַֽמְדַבֵּר הִנֵּֽנִי׃Translit. interlinear, LAKEN {oleh karena itu} YEDA {akan mengenal} AMI {umat-Ku} SYEMI {nama-Ku} LAKEN {oleh karena itu} BAYOM {pada hari} HAHU {itu} KI- ANI HU, {sebab AKU-lah DIA} HAMEDABER {yang berbicara} HINENI {lihatlah} Septuaginta (LXX), δια τουτο γνωσεται ο λαος μου το ονομα μου εν τη ημερα εκεινη οτι εγω ειμι αυτος ο λαλων παρειμιTranslit. interlinear, dia {oleh} touto {itu} gnôsetai {akan mengenal} ho laos {umat} mou {-Ku} to onoma {nama} mou {-Ku} en {pada} tê hêmera {hari} ekeinê {itu} hoti {bahwa} egô {AKU} eimi {ADA} autos {Dia} ho {yang} lalôn {berbicara} pareimi {lihatlah}
Dengan menyatakan Akulah Dia ("EGÔ EIMI"), Yesus Kristus mengucapkan kata-kata YHVH yang akan digenapi pada waktu Ia datang kelak untuk menebus umatNya:
* Yohanes 4:26 LAI TB, Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau." KJV, Jesus saith unto her, I that speak unto thee am he. OJBC, Yehoshua says to her, "ANI HU , the one speaking to you. TR λεγει αυτη ο ιησους εγω ειμι ο λαλων σοιTranslit Interlinear, legei {berkata} autê {kepadanya} ho iêsous {Yesus} egô {AKU} eimi {ADA} ho {yang} lalôn {berbicara} soi {denganmu}
=================================================================
BANTAHAN(nanti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar