Pernyataan yang begitu tegas bila dipertimbangkan secara abstrak dengan latar belakang monoteisme PL. Nampaknya hal tersebut adalah penghujatan atau omong-kosong yang keterlaluan. Demikianlah kalangan Yudaisme Ortodox memandang kepercayaan Kristiani ini, dimana berarti Pencipta ilahi itu menjadi salah satu dari ciptaanNya sendiri, yang pada pandangan pertama merupakan melulu omong-kosong.
Dari mana datangnya keyakinan yang mendasari pernyataan Yohanes yang aneh itu? Bagaimana timbulnya kepercayaan gereja perdana bahwa Yesus dari Nazareth adalah Allah yang ber-inkarnasi?
Karena adanya anggapan bahwa ajaran itu tidak timbul dari perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan Yesus sendiri, melainkan yang timbul di kemudian hari, maka telah dicari asalnya dalam spekulasi-spekulasi Yahudi tentang seorang Mesias pra-eksistensi dan supra-alami. Asalnya juga dicari dalam dongeng-dongeng politeisme mengenai dewa-dewa penyelamat yang lazim dalam agama-agama misteri Yunani dan bidat-bidat Gnostik. Tapi sekarang umum diakui, bahwa usaha ini telah gagal: sebabnya ialah perbedaan-perbedaan anatara khayalan Yahudi dan kekafiran pada satu pihak, dan Kristologi PB pada pihak lain, jelas jauh lebih hakiki dan mendalam akarnya daripada persamaan-persamaannya yang dangkal. Penyebab yang kedua ialah bahwa tuntutan atas keilahian ada terkandung dalam ucapan Yesus yang historis itu, yang tidak dapat disangsikan seperti yang diberitakan dalam Injil-Injil Sinoptik, dan bahwa penerima tuntutan ini mendasari kepercayaan dan peribadatan gereja perdana di Palestina, seperti digambarkan dalam pasal-pasal pertama dalam Kisah Para Rasul (historis hakikinya sekarang jarang diperdebatkan).
Satu-satunya keterangan yang mencakup fakta-fakta itu ialah bahwa pengaruh kuat dari hidup Yesus sendiri, pelayananNya, kematianNya dan kebangkitanNya pribadi, dan itupun sebelum Dia naik ke Sorga. Keterangan ini demikian gamblang diberikan Injil ke-empat “Tuhanku (ho kurios) dan Allahku (ho theos)” :
* Yohanes 20:28LAI TB, Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
KJV, And Thomas answered and said unto him, My LORD and my God.
TR, και απεκριθη ο θωμας και ειπεν αυτω ο κυριος μου και ο θεος μου
Translit. interlinear, kai {dan} apekrithê {menjawab} ho thômas {thomas} kai {dan} eipen {berkata} autô {kepada-Nya} ho kurios {Tuhan} mou {-ku} kai {dan} ho theos {Allah} mou {-ku}
(lihat artikel : Pengakuan Thomas, Yesus adalah Allah)
Sejajar dengan ayat diatas Kisah Para Rasul mengatakan bahwa orang-orang Kristen pertama berdoa kepada Yesus sebagai Tuhan (Kisah 7:59), dan ini sebelum Pentakosta (Kisah 1:21; ‘Tuhan’ yang memilih para rasul, tentu adalah ‘Tuhan Yesus’ dari ayat 21, bandingkan dengan ayat 3); Bahwa Tuhan mulai dari hari Pentakosta mereka membabtis dalam namaNya (Kisah 2:38; 8:16; 19:5); Bahwa mereka memohon dan percaya akan namaNya (artinya akan Dia sendiri Kisah 3:16; 9:14; 22:16 bandingkan dengan 16:31); dan bahwa mereka menyatakan Dia sebagai ‘Yang’ memberikan pertobatan dan ke-ampunan dosa (Kisah 5:31).
Semuanya ini memperlihatkan bahwa, biarpun keilahian Yesus pada permulaan tidak mencolok dinyatakan dalam kata-kata, namun ajaran itu adalah sebagian dari kepercayaan, dengan mana umat Kristen mula-mula hidup dan berdoa Lex orandi lex credendi (orang berdoa sesuai kepercayaannya). Rumusan teologis dari kepercayaan mengenai inkarnasi timbul di kemudian hari, namun sudah dari mulanya ada dalam gereja/ jemaat mula-mula.
=================================================================
BANTAHAN(nanti) :
Dari mana datangnya keyakinan yang mendasari pernyataan Yohanes yang aneh itu? Bagaimana timbulnya kepercayaan gereja perdana bahwa Yesus dari Nazareth adalah Allah yang ber-inkarnasi?
Karena adanya anggapan bahwa ajaran itu tidak timbul dari perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan Yesus sendiri, melainkan yang timbul di kemudian hari, maka telah dicari asalnya dalam spekulasi-spekulasi Yahudi tentang seorang Mesias pra-eksistensi dan supra-alami. Asalnya juga dicari dalam dongeng-dongeng politeisme mengenai dewa-dewa penyelamat yang lazim dalam agama-agama misteri Yunani dan bidat-bidat Gnostik. Tapi sekarang umum diakui, bahwa usaha ini telah gagal: sebabnya ialah perbedaan-perbedaan anatara khayalan Yahudi dan kekafiran pada satu pihak, dan Kristologi PB pada pihak lain, jelas jauh lebih hakiki dan mendalam akarnya daripada persamaan-persamaannya yang dangkal. Penyebab yang kedua ialah bahwa tuntutan atas keilahian ada terkandung dalam ucapan Yesus yang historis itu, yang tidak dapat disangsikan seperti yang diberitakan dalam Injil-Injil Sinoptik, dan bahwa penerima tuntutan ini mendasari kepercayaan dan peribadatan gereja perdana di Palestina, seperti digambarkan dalam pasal-pasal pertama dalam Kisah Para Rasul (historis hakikinya sekarang jarang diperdebatkan).
Satu-satunya keterangan yang mencakup fakta-fakta itu ialah bahwa pengaruh kuat dari hidup Yesus sendiri, pelayananNya, kematianNya dan kebangkitanNya pribadi, dan itupun sebelum Dia naik ke Sorga. Keterangan ini demikian gamblang diberikan Injil ke-empat “Tuhanku (ho kurios) dan Allahku (ho theos)” :
* Yohanes 20:28LAI TB, Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
KJV, And Thomas answered and said unto him, My LORD and my God.
TR, και απεκριθη ο θωμας και ειπεν αυτω ο κυριος μου και ο θεος μου
Translit. interlinear, kai {dan} apekrithê {menjawab} ho thômas {thomas} kai {dan} eipen {berkata} autô {kepada-Nya} ho kurios {Tuhan} mou {-ku} kai {dan} ho theos {Allah} mou {-ku}
(lihat artikel : Pengakuan Thomas, Yesus adalah Allah)
Sejajar dengan ayat diatas Kisah Para Rasul mengatakan bahwa orang-orang Kristen pertama berdoa kepada Yesus sebagai Tuhan (Kisah 7:59), dan ini sebelum Pentakosta (Kisah 1:21; ‘Tuhan’ yang memilih para rasul, tentu adalah ‘Tuhan Yesus’ dari ayat 21, bandingkan dengan ayat 3); Bahwa Tuhan mulai dari hari Pentakosta mereka membabtis dalam namaNya (Kisah 2:38; 8:16; 19:5); Bahwa mereka memohon dan percaya akan namaNya (artinya akan Dia sendiri Kisah 3:16; 9:14; 22:16 bandingkan dengan 16:31); dan bahwa mereka menyatakan Dia sebagai ‘Yang’ memberikan pertobatan dan ke-ampunan dosa (Kisah 5:31).
Semuanya ini memperlihatkan bahwa, biarpun keilahian Yesus pada permulaan tidak mencolok dinyatakan dalam kata-kata, namun ajaran itu adalah sebagian dari kepercayaan, dengan mana umat Kristen mula-mula hidup dan berdoa Lex orandi lex credendi (orang berdoa sesuai kepercayaannya). Rumusan teologis dari kepercayaan mengenai inkarnasi timbul di kemudian hari, namun sudah dari mulanya ada dalam gereja/ jemaat mula-mula.
=================================================================
BANTAHAN(nanti) :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar