Kamis, 10 Maret 2011

Bantahan atas topik : III. PENDIRIAN PENULIS-PENULIS PERJANJIAN BARU (PB)(ini lanjutan dari Topik INKARNASI).

III. PENDIRIAN PENULIS-PENULIS PERJANJIAN BARU (PB)



Adalah penting mencatat sifat dan pemikiran PB tentang inkarnasi, teristimewa sajian Paulus, Yohanes dan penulis Ibrani, yang membahas pokok itu agak lengkap. Penulis-penulis PB tidak mencatat ihwal metafisik yang terkait dengan kebagaimanaan inkarnasi, namun hal ihwal psikologis tentang keadaan inkarnasi itu yang begitu penting dalam diskusi Kristologis sejak abad ke-4. Perhatian mereka atas pribadi Yesus bukanlah filosofis dan spekulatif, melainkan religius dan injili. Mereka berbicara tentang Kristus, bukan sebagai ihwal metafisik, melainkan sebagai Juruselamat yang ilahi; dan semua yang mereka katakan tentang pribadi Kristus adalah didorong oleh keinginan untuk memuliakan Dia dengan mempertunjukkan karyaNya dan mempertahankan kedudukanNya sebagai pusat dari tujuan penyelamatan Allah. Mereka menyatakan inkarnasi itu sebagai fakta, salah satu dari rangkaian karya dasyat, dimana Allah menciptakan penyelamatan bagi orang-orang berdosa. Penulis-penulis PB menerangkan inkarnasi dengan maksud memperlihatkan betapa Allah secara keseluruhan menyelamatkan manusia (baca di Roma 8:3; Filipi 2:6-11; Kolose 1:13-22; Yohanes 1:18; 1 Yohanes 1:1 – 2:2; dan ulasan pokok dalam Ibrani 1-2; 4:14 – 5:10; Ibrani 7:1 – 10:18 ).

Kemandirian pokok perhatian ‘injili’ ini memberikan terang tanpa memberikan teka-teki. Bahwa PB tidak pernah menganggap kelahiran Yesus dari seorang dara merupakan bukti perpaduan keilahian dan kemanusiaan pribadiNya – suatu jalan pemikiran yang banyak diselidiki oleh ahli teologi di kemudian hari. Kehadiran Yesus dari seorang dara diberitakan oleh Matius dan Lukas. Masing-masing memberi penekanan bukan kepada kepribadian khas dari Orang yang lahir secara mujizat demikian, melainkan kepada fakta, bahwa dengan kelahiran secara mujizat ini, Allah mulai menggenapi recanaNya yang telah lama dinubuatkan, yaitu mengunjungi dan membebaskan umatNya :


* Matius 1:21 LAI TB, Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.
KJV, And she shall bring forth a son, and thou shalt call his name JESUS: for he shall save his people from their sins. 
TR, τεξεται δε υιον και καλεσεις το ονομα αυτου ιησουν αυτος γαρ σωσει τον λαον αυτου απο των αμαρτιων αυτων
Translit, texetai de huion kai kaleseis to onoma autou iêsoun autos gar sôsei ton laon autou apo tôn hamartiôn autôn


(bandikan dengan Lukas 1:31, 68-75; 1:10, 29-32). Satu-satunya makna asasi yang dilihat oleh mereka secara mencolok. 

Spekulasi dari Duns Scotus, yang dipopulerkan oleh Wescott, bahwa makna utama inkarnasi adalah menyempurnaan ciptaan, sedangkan tujuan melepaskan orang-orang berdosa hanyalah masalah kedua, dan secara kebetulan pendapat ini sama sekali tidak mendapat dukungan dari PB.

Penulis-penulis rasuli melihat jelas bahwa keilahian dan kemanusiaan Yesus – kedua-duanya – adalah hakiki dalam karya penyelamatanNya. Mereka menyatakan bahwa hanya karena Yesus adalah Allah, yang dalam inkarnasiNya mendapat gelar Anak Allah itu, telah menyatakan pikiran dan hati Bapa kita yang sempurna : 


* Yohanes 1:18 LAI TB, Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya
KJV, No man hath seen God at any time, the only begotten Son, which is in the bosom of the Father, he hath declared him. 
TR, θεον ουδεις εωρακεν πωποτε ο μονογενης υιος ο ων εις τον κολπον του πατρος εκεινος εξηγησατο 
Translit. interlinear, theon {Allah} oudeis {tidak satupun} eôraken {melihat} pôpote {pernah} ho monogenês {Yang Tunggal} theos {Allah} huios {Anak} ho {yang} hôn {ada} eis {di} ton kolpon {pangkuan/pelukan} tou patros {Bapa} ekeinos {Dia itu} exêgêsato {menyatakanNya} 

(baca pula Yohanes 14:7-10; Ibrani 1:1)


Dan kematianNya sebagai bukti tertinggi dari kasih Allah terhadap orang berdosa dan pernyataan perkenan Allah untuk memberkati orang-orang percaya 


* Yohanes 3:16LAI TB, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 
KJV, For God so loved the world, that he gave his only begotten Son, that whosoever believeth in him should not perish, but have everlasting life. 
TR, ουτως γαρ ηγαπησεν ο θεος τον κοσμον ωστε τον υιον αυτου τον μονογενη εδωκεν ινα πας ο πιστευων εις αυτον μη αποληται αλλ εχη ζωην αιωνιον 
Translit. interlinear, houtôs {demikian} gar {karena} êgapêsen {mengasihi} ho theos {Allah} ton kosmon {manusia di dunia} hôste {sehingga} ton huion{anak} autou ton monogenê {yang tunggal/ yang unik} edôken {Ia telah memberikan} hina {supaya} pas {setiap (orang yang)} ho pisteuôn {percaya} eis {kepada} auton {Dia} mê {tidak} apolêtai {menjadi binasa} all {melainkan} echê {beroleh} zôên {hidup} aiônion {kekal} 

(Baca pula Roma 5:5-10; 8:32; 1 Yohanes 4:8-10).


Mereka menyadari bahwa keilahian Yesus yang ber-gelar ‘Anah Allah’ dalam pelayananNya sebagai manusia, adalah jaminan atas masa lalu yang tiada akhirnya, kesempurnaanNya sebagai manusia yang tidak tercemar oleh dosa, pelayananNya yang tanpa batas sebagai Imam Besar (Ibrani 7:3, 16, 24-28 ). Mereka tahu bahwa karena sifat keilahianNya, maka Ia mampu dan melucuti iblis ‘yang berkuasa atas maut’ dan yang menahan orang-orang berdosa dalam keadaan budak-dosa tanpa daya (Ibrani 2:14 dab Wahyu 20:1 dab Markus 3:27; Lukas 10:17 dab Yohanes 12:31 dab 16:11).

Di pihak lain mereka juga melihat bahwa Allah perlu menjadi ‘manusia’, karena hanya dengan jalan demikianlah Ia mengambil tempat sebagai ‘perantara’ sehingga – melalui Dia – Allah dapat memulihkan hubunganNya dengan manusia :


* 1 Korintus 15:21,4715:21 LAU TB, Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. 
TR Translit, epeidê gar di anthrôpou ho thanatos kai di anthrôpou anastasis nekrôn
15:47 LAI TB, Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga
TR Translit, ho prôtos anthrôpos ek gês khoikos ho deuteros anthrôposh ho kurios ex ouranou


* Roma 5:15-19
5:15 LAI TB, Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
TR Trasnlit, all oukh hôs to paraptôma houtôs kai to kharisma ei gar tô tou enos paraptômati hoi polloi apethanon pollô mallon hê kharis tou theou kai hê dôrea en khariti tê tou henos anthrôpou iêsou christou eis tous pollous eperisseusen
5:16 LAI TB, Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran. 
TR Translit, kai oukh hôs di henos hamartêsantos to dôrêma to men gar krima ex henos eis katakrima to de kharisma ek pollôn paraptômatôn eis dikaiôma
5:17 LAI TB, Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
TR Translit, ei gar tô tou henos paraptômati ho thanatos ebasileusen dia tou enos pollô mallon hoi tên perisseian tês kharitos kai tês dôreas tês dikaiosunês lambanontes en zôê basileusousin dia tou henos iêsou khristou
5:18 LAI TB, Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
5:18 LAI TB, ara oun hôs di henos paraptômatos eis pantas anthrôpous eis katakrima houtôs kai di henos dikaiômatos eis pantas anthrôpous eis dikaiôsin zôês
5:19 LAI TB, Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. 
TR Translit, hôsper gar dia tês parakoês tou henos anthrôpou hamartôloi katestathêsan hoi polloi houtôs kai dia tês hupakoês tou henos dikaioi katastathêsontai hoi polloi


Hanya dengan jalan demikian Ia dapat mengantarai Allah dan manusia :


* 1 Timotius 2:5LAI TB, Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus
KJV, For there is one God, and one mediator between God and men, the man Christ Jesus; 
TR, εις γαρ θεος εις και μεσιτης θεου και ανθρωπων ανθρωπος χριστος ιησους 
Translit. interlinear, heis {esa} gar {karena} theos {Allah} heis {esa} kai {pula} mesitês {pengantara (pendamai)} theou {(diantara) Allah} kai {dan} anthrôpôn {manusia} anthrôpos {(yaitu) manusia} khristos {Kristus} iêsous {Yesus} 


Dan hanya dengan jalan demikian Ia dapat mati untuk dosa-dosa, sebab hanya manusia dapat mati. Karena itu PB dapat menampik segala tuduhan dan ajaran yang menyangkal Yesus Kristus sungguh sungguh Allah dan sungguh-sungguh Manusia, sehingga Ia- pun bergelar Anak Manusia

PB dengan jelas menyatakan tuduhan dan ajaran yang menyangkal Yesus tersebut (Ajaran Kristologi doketis, yakni ajaran ‘Cerinthus’ yang menyangkal ‘kemanusiaan Kristus’) baca 1 Yohanes 4:2 dan 1 Yohanes 5:6. Yohanes mencela keras hal tersebut dalam kedua surat kirimannya sebagai kesesatan yang mengakibatkan kematian, yang berasal dari roh-antikristus, suaru penyangkalan keji baik kepada Bapa maupun Anak (1 Yohanes 2 :22-25; 4:1-6; 5:5-12; 2 Yohanes 7:9). Biasanya orang beranggapan bahwa penekanan Injil Yohanes mengenai realitas pengalaman Yesus tentang kefanaan manusiawi (Ia bisa capek Yohanes 4:6; haus 4:7; 19:28, meneteskan air mata 11:33 dst) hal ini bertujuan membasmi kesesatan doketis yang sama, sampai ke akar-akarnya.



=================================================================


BANTAHAN (nanti) :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar