Kamis, 10 Maret 2011

Bantahan atas topik : IV. UNSUR-UNSUR AJARAN PB (ini lanjutan dari Topik INKARNASI).

Arti dari penegasan PB bahwa ‘Yesus Kristus datang sebagai manusia’ dapat disusun dalam 3 pokok utama :

----
a. OKNUM YANG BERINKARNASI

PB sepakat mempertegas indentitas Yesus terkait pada hubunganNya dengan Allah yang Esa, monoteisme Yudaisme (PL) :

* 1 Korintus 8:4LAI TB, …"tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa.
TR Translit, …hoti ouden eidôlon en kosmô kai hoti oudeis theos heteros ei mê eis

* I Timotius 2:5LAI TB, Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus
TR Translit, eis gar theos eis kai mesitês theou kai anthrôpôn anthrôpos khristos iêsous

Bandingkan dengan :

* Yesaya 43:10 LAI TB, Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi
KJV, Ye are my witnesses, saith the LORD, and my servant whom I have chosen: that ye may know and believe me, and understand that I am he: before me there was no God formed, neither shall there be after me.Hebrew, 
אַתֶּם עֵדַי נְאֻם־יְהוָה וְעַבְדִּי אֲשֶׁר בָּחָרְתִּי לְמַעַן תֵּדְעוּ וְתַאֲמִינוּ לִי וְתָבִינוּ כִּי־אֲנִי הוּא לְפָנַי לֹא־נֹוצַר אֵל וְאַחֲרַי לֹא יִהְיֶה׃ ס
Translit, 'ATEM 'EDAI NE'UM-YEHOVAH VE'AVDI 'ASYER BAKHARTI LEMA'AN TEDU VETA'AMINU LI VETAVINU KI-'ANI HU LEFANAI LO-NOTSAR 'EL VEAKHARAI LO YIHYEH

* Yesaya 44:6 LAI TB, Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku
KJV, Thus saith the LORD the King of Israel, and his redeemer the LORD of hosts; I am the first, and I am the last; and beside me there is no God.Hebrew, 
כֹּה־אָמַר יְהוָה מֶלֶךְ־יִשְׂרָאֵל וְגֹאֲלֹו יְהוָה צְבָאֹות אֲנִי רִאשֹׁון וַאֲנִי אַחֲרֹון וּמִבַּלְעָדַי אֵין אֱלֹהִים׃
Translit, KOH-'AMAR YEHOVAH MELEKH-YISRA'EL VEGOALO YEHOVAH TSEVA'OT 'ANI RISYON VA'ANI AKHARON UMIBALADAI 'EIN ELOHIM

Definisi asasi ialah bahwa Yesus ‘Anak Allah’, Gelar/ identifikasi ini berakar pada pemikiran dan ajaran Yesus sendiri. Istilah ‘Anak’ adalah khas dalam mengartikan bahwa Dia berbeda dengan segenap manusia lainnya, hal ini dapat ditelusuri sekurang-kurangnya pada saat Ia berumur 12 tahun (Lukas 2:49), dan yang disahihkan kepadaNya dalam dan suara BapaNya dari Sorga sewaktu Ia dibabtis “Engkaulah Anak yang Ku-kasihi” (Markus 1:11, bandingkan dengan Matius 3:17, Lukas 3:22)

* Markus 1:11LAI TB, Lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.
TR, και φωνη εγενετο εκ των ουρανων συ ει ο υιος μου ο αγαπητος εν ω ευδοκησα
Translit, kai phônê egeneto ek tôn ouranôn su ei ho huios mou ho agapêtos en hô eudokêsa

"αγαπητος - agapêtos" yang terdapat dalam ketiga berita mengenai ucapan sorgawi itu, mengandung makna satu-satunya yang dikasihi (bentuk tunggal) ; begitu pula dalam perumpamaan dalam Markus 12:6 (bandingkan dengan perkataan-perkataan yang sama dari sorga sewaktu Ia dimuliakan dalam Markus 9:7 dan Matius 17:5).

Pada pemeriksaan pengadilan atas Yesus, dimana Dia ditanya dengan sumpah apakah Dia adalah ‘Anak Allah itu’, Markus dan Lukas melaporkan bahwa Yesus meng-‘ya’-kan , yang sebenarnya adalah tuntutan atas keilahian pribadi : ego eimi (demikian, Markus 14:62; Lukas 22:70 berbunyi ‘kamu sendiri menyatakan dengan benar, ego eimi’). Ungkapan ego eimi (‘aku ada’) adalah kata – yang bagaimanapun juga seorang Yahudi tidak akan mengucapkannya, sebab kata ini adalah Nama Allah sendiri :

* Keluaran 3:14LAI TB, Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." 
KJV, And God said unto Moses, I AM THAT I AM: and he said, Thus shalt thou say unto the children of Israel, I AM hath sent me unto you. Hebrew, 
וַיֹּאמֶר אֱלֹהִים אֶל־מֹשֶׁה אֶהְיֶה אֲשֶׁר אֶהְיֶה וַיֹּאמֶר כֹּה תֹאמַר לִבְנֵי יִשְׂרָאֵל אֶהְיֶה שְׁלָחַנִי אֲלֵיכֶם׃ 
Translit, VAYOMER ELOHIM 'EL-MOSYEH 'EHEYEH 'ASYER 'EHEYEH VAYOMER KO TOMAR LIVNEI YISRA'EL 'EHEYEH SYELAKHANI 'ALEIKHEM

Yesus, yang menurut Markus telah memakai perkataan ini sebelumnya dengan cara sugestif yang sama (Markus 6:50, 13:6 dan rangkaian panjang perkataan ego eimi dalam Injil Yohanes : Yohanes 4:26; 6:35; 8:12; 10:7,11 ; 11:25; 14:6; 15:1; 18:5 dst), dengan gamblang telah menjelaskan sejelas-jelasnya ke-Allah-an Tuhan Yesus Kristus, dan itulah bukti keilahian pribadiNya. Dan hal tersebut yang menyebabkanNya didakwa sebagai ‘hujatan’ maka Dia dihukum.

Sebutan-sebutan yang diterapkan Yesus kepada diriNya sebagai ‘Anak’, selalu dalam konteks yang menggambarkan Dia yang secara khas sebagai manusia ilahi yang dikasihi secara khusus oleh Allah 

* Matius 11:27LAI TB, Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
TR, παντα μοι παρεδοθη υπο του πατρος μου και ουδεις επιγινωσκει τον υιον ει μη ο πατηρ ουδε τον πατερα τις επιγινωσκει ει μη ο υιος και ω εαν βουληται ο υιος αποκαλυψαι
TRpanta moi paredothê hupo tou patros mou kai oudeis epiginôskei ton huion ei mê ho patêr oude ton patera tis epiginôskei ei mê ho huios kai hô ean boulêtai ho huios apokalupsai 

(baca pula, Lukas 10:22; Markus 13:32, Matius 24:36 bnd Markus 12:1-11).

Yesus adalah ‘Anak Allah yang satu-satunya’ Monogenes :

* Yohanes 1:14 LAI TB, Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. 
KJV, And the Word was made flesh, and dwelt among us, (and we beheld his glory, the glory as of the only begotten of the Father,) full of grace and truth. 
TR, και ο λογος σαρξ εγενετο και εσκηνωσεν εν ημιν και εθεασαμεθα την δοξαν αυτου δοξαν ως μονογενους παρα πατρος πληρης χαριτος και αληθειας 
Translit. interlinear, kai {adapun} ho {itu} logos {Firman} sarx {daging} egeneto {telah menjadi,} kai {dan} eskênôsen {berdiam} en {diantara} êmin {kita,} kai {(bahkan)} etheasametha tên {kita telah melihat} doxan autou {kemuliaanNya,} doxan {kemuliaan} hôs {sebagai} monogenous {Yang Tunggal/ Yang Unik} para {dari} patros {Bapa,} plêrês {penuh} charitos {dengan anugerah} kai {dan} alêtheias {kebenaran.} 

* Yohanes 1:18 LAI TB, Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya
KJV, No man hath seen God at any time, the only begotten Son, which is in the bosom of the Father, he hath declared him. 
TR, θεον ουδεις εωρακεν πωποτε ο μονογενης υιος ο ων εις τον κολπον του πατρος εκεινος εξηγησατο 
Translit. interlinear, theon {Allah} oudeis {tidak satupun} eôraken {melihat} pôpote {pernah} ho monogenês {Yang Tunggal} theos {Allah} huios {Anak} ho {yang} hôn {ada} eis {di} ton kolpon {pangkuan/pelukan} tou patros {Bapa} ekeinos {Dia itu} exêgêsato {menyatakanNya} 

(baca pula Yohanes 3:16, 18 ). 

Yesus, ada selama-lamanya (Yohanes 8:58; bnd Yohanes 1:1). Dia berada dalam hubungan kasih yang sempurna dan tak kunjung berubah dengan Bapa, dan dalam kesatuan dan persekutuan yang juga sempurna dan tak kunjung berubah dengan Bapa (Yohanes 1:18; 8:16, 29; 10:30; 16:32). Sebagai Anak, Dia tidak berprakarsa secara mandiri (Yohanes 5;19); Dia hidup untuk memuliakan bapaNya (Yohanes 17:1,4), dengan melaksanakan kehendak Bapa yang ‘mengutus’ Dia yang memberikan suatu tugas kepadaNya untuk dilaksanakan (Yohanes 4:34; 17:4 bnd. 19:30). Dia datang dalam nama BapaNya, artinya Ia mewakili BapaNya (Yohanes 5:43), dan karenanya semua yang diucapkanNya dan diperbuatNya adalah sesuai dengan perintah Bapa (Yohanes 7:16 dst. Dab 12:49 dab; 14:10), maka hidupNya di dunia adalah menaytakan BapaNya dengan sempurna (Yohanes 14:7 dab).

Apabila Yesus mengatakan bahwa Bapa lebih akbar dari Dia sendiri (Yohanes 14:28; bnd 11:29), dan Dia menyatakannya dengan jelas, bukanlah mengenai suatu kedudukan yang hakikiNya yang lebih rendah, melainkan mengenai fakta bahwa penyerahan kepada kehendak atau prakarsa Bapa. Bapa lebih besar dari Dia, karena dalam hubunganNYa dengan Bapa, ia senantiasa menempatkan diriNya dalam kedaanNya sebagai manusia dalam pelayananNya didunia ini Dia bertindak sebagai Anak yang mempunyai misi penyelamatan bagi orang berdosa. Tetapi hal ini sekali-sekali tidak berarti bahwa Dia mesti direndahkan terhadap Bapa dalam penghargaan dan penyembahan manusia kepadaNya. Bapa telah mempercayakan kepada Anak 2 karya besar, taitu memberikan hidup dan melaksanakan penghakiman.

* Yohanes 5:22-23
5:22 Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,
TR Translit, oude gar ho patêr krinei oudena alla tên krisin pasan dedôken tô huiô
5:23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. 
TR Translit, ina pantes timôsin ton huion kathôs timôsin ton patera ho mê timôn ton huion ou tima ton patera ton pempsanta auton

Hal tersebut sama artinya dengan mengatakan bahwa Bapa menyuruh semua orang berbuat seperti Thomas (Yohanes 20:28 ), dan menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa sendiri yaitu : “Ya Tuhanku (ho kurios) dan Allahku (ho theos)”
PB memuat garis-garis besar pemikiran yang lain, tambahan kepada ke-Anak-an yang ilahi, yang juga menyatakan ke-Allah-an dari Yesus orang Nazareth. Kita hanya menyebut beberapa hal terpenting, diantaranya :

1. Sang Firman

Yohanes menyamakan Firman yang kekal dan ilahi itu dengan Anak Allah pribadi, Yesus Kristus ( Sang Firman ).

* Yohanes 1:1-81:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 
TR Translit, en archê ên ho logos kai ho logos ên pros ton theon kai theos ên ho logos
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 
TR Translit, outos ên en archê pros ton theon
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. 
TR Translit, panta di autou egeneto kai chôris autou egeneto oude en ho gegonen
1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 
TR Translit, en autô zôê ên kai hê zôê ên to phôs tôn anthrôpôn
1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 
TR Translit, kai to phôs en tê skotia phainei kai hê skotia auto ou katelaben
1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; 
TR Translit, egeneto anthrôpos apestalmenos para theou onoma autô iôannês
1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. 
TR Translit, outos êlthen eis marturian hina marturêsê peri tou phôtos hina pantes pisteusôsin di autou
1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
TR Translit, ouk ên ekeinos to phôs all hina marturêsê peri tou phôtos

(bnd. 1 Yohanes 1:1-3; Wahyu 19:13)

2. Gambar dan Citra Allah

Paulus berbicara tentang Anak sebagai ‘gambar atau citra Allah’ baik sesudah ber-inkarnasi (2 Korintus 4:4) maupun dalam keadaan pra-inkarnasi (Kolose 1:15). Dan dalam Filipi 2:6 mengatakan bahwa pada pra-inkarnasi, Yesus Kristus ada dalam rupa (Morphe

* 2 Korintus 4:4 LAI TB, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah
TR Translit, en hois ho theos tou aiônos toutou etuphlôsen ta noêmata tôn apistôn eis to mê augasai autois ton phôtismon tou euaggeliou tês doxês tou khristou hos estin eikôn tou theou

* Kolose 1:15 LAI TB, Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan
TR Translit, hos estin eikôn tou theou tou aoratou prôtotokos pasês ktiseôs

* Filipi 2:6LAI TB, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan
TR Translit, hos en morphê theou huparchôn oukh harpagmon hêgêsato to einai isa theô

Dalam Ibrani 1:3 menyatakan Anak ‘cahaya kemuliaan Allah’ dan ‘gambar wujud Allah’ :

* Ibrani 1:3 LAI TB, Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi
KJV, Who being the brightness of his glory, and the express image of his person, and upholding all things by the word of his power, when he had by himself purged our sins, sat down on the right hand of the Majesty on high: 
TR, ος ων απαυγασμα της δοξης και χαρακτηρ της υποστασεως αυτου φερων τε τα παντα τω ρηματι της δυναμεως αυτου δι εαυτου καθαρισμον ποιησαμενος των αμαρτιων ημων εκαθισεν εν δεξια της μεγαλωσυνης εν υψη λοις 
Translit. Interlinear, hos {yang} hôn {adalah} apaugasma {cahaya/pantulan} tês doxês {dari kemuliaan} kai {dan} kharaktêr {gambar yang persis} tês hupostaseôs {dari hakikat} autou {Nya} pherôn {menopang} te {dan} ta panta {segala} tô rêmati {dengan sabda} tês dunameôs {Yyang penuh kuasa} autou {Nya} di {oleh} eautou {(dirinya sendiri)} katharismon {penghapusan} poiêsamenos {setelah mengadakan} tôn hamartiôn {dosa-dosa} êmôn {kita} ekathisen {duduk} en {di} dexia {kanan} tês megalôsunês {Yang Mahabesar} en hupsêlois {di (Surga) Yang Tinggi} 

"Duduk di sebelah kanan Allah" adalah suatu ungkapan alegoris, Kata "kanan" dalam penghayatan orang-orang Yahudi sering digunakan sebagaisimbol kekuasaan

Kata 'kanan' tidak bermakna harfiah, Jadi jangan terjebak kata-kata istilah (dalam bahasa kiasan). Dalam masyarakat kita ada istilah "Tangan Kanan" yang artinya: "Kepercayaan" --> 'dia itu tangan kanan owner perusahaan ini', artinya dia itu adalah orang kepercayaan.
Dalam bahasa Inggris ada pula istilah "Invisible Hand" yang artinya: bantuan atau pertolongan secara kasat mata atau mujizat.

Maka, "Duduk di sebelah kanan Allah" adalah lambang dari kekuasaan Yesus sebagai pemegang otoritas ke-Allah-an sejati.

* Keluaran 15:6, LAI TB, Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh.
Hebrew, 
יְמִינְךָ יְהוָה נֶאְדָּרִי בַּכֹּחַ יְמִינְךָ יְהוָה תִּרְעַץ אֹויֵב׃
Translit, YEMINKHA YEHOVAH NEDARI BAKO'AKH YEMINKHA YEHOVAH TIRATS 'OYEV

* Keluaran 15:12, LAI TB, Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu; bumipun menelan mereka.
Hebrew, 
נָטִיתָ יְמִינְךָ תִּבְלָעֵמֹו אָרֶץ׃
Translit, NATITA YEMINKHA TIVLA'EMO 'ARETS

* Ulangan 33:2, LAI TB, Berkatalah ia: "TUHAN datang dari Sinai dan terbit kepada mereka dari Seir; Ia tampak bersinar dari pegunungan Paran dan datang dari tengah-tengah puluhan ribu orang yang kudus; di sebelah kanan-Nya tampak kepada mereka api yang menyala."
Hebrew, 
וַיֹּאמַר יְהוָה מִסִּינַי בָּא וְזָרַח מִשֵּׂעִיר לָמֹו הֹופִיעַ מֵהַר פָּארָן וְאָתָה מֵרִבְבֹת קֹדֶשׁ מִימִינֹו [אֵשְׁדָּת כ] (אֵשׁ ק) (דָּת ק) לָמֹו׃
Translit, VAYOMAR YEHOVAH MISINAI BA VEZARAKH MISE'IR LAMO HOFIA MEHAR PARAN VEATAH MERIVVOT QODESY MIMINO ESYDAT LAMO

Pernyataan-pernyataan ini yang dirumuskan dalam rangka monoteistis, yang tidak memberikan tempat bagi pemikiran adanya 2 Allah, terangdimaksudkan untuk menunjukkan :

i. Bahwa Anak adalah pribadi ilahi, dan secara ontologis satu dengan Bapa (bnd Yohanes 10:30) 

ii. Bahwa Anak mewujudkan secara sempurna segala sesuatu yang ada dalam Bapa, atau dengan kata lain, tidak ada sesuatu aspek atau unsur-unsur pokok dari keilahian atau sifat yang dimiliki oleh Bapa yang tidak dimiliki oleh Anak.

iii. Paulus menyatakan suatu pembuktian nubuat dalam PL mengenai seruan TUHAN (YHVH) kepada Tuhan Yesus Kristus, jadi mengacu pada nubuat itu, memperoleh penggenapan dalam diri Yesus (Roma 10:13, mengutip Yoel 2:32) :

* Roma 10:13LAI TB, Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan
TR Translit, pas gar hos an epikalesêtai to onoma kuriou sôthêsetai

* Yoel 2:32LAI TB, Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas.
Hebrew, 
וְהָיָה כֹּל אֲשֶׁר־יִקְרָא בְּשֵׁם יְהוָה יִמָּלֵט כִּי בְּהַר־צִיֹּון וּבִירוּשָׁלִַם תִּהְיֶה פְלֵיטָה כַּאֲשֶׁר אָמַר יְהוָה וּבַשְּׂרִידִים אֲשֶׁר יְהוָה קֹרֵא׃
(3:5) Translit, VEHAYAH KOL ASYER-YIKRA BESYEM YEHOVAH YIMALET KI BEHAR-TSIYON UVIROUSYALAM TIHYEH FELEITFA KA'ASYER 'AMAR YEHOVAH UVASRIDIM 'ASYER YEHOVAH QOREH

(bnd Filipi 2:10 dab, menggemakan Yesaya 45:23).

Halnya sama, penulis kitab Ibrani mengutip desakan Musa kepada malaikat-malaikat untuk menyembah Allah (Ulangan 32:43) dan pernyataan pe-mazmur“Takhta-Mu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya” (Mazmur 45:6) sebagai kata-kata yang diucapkan oleh Bapa yang mengacu kepada AnakNya :

* Ibrani 1:6,8
[/COLOR]1:6 Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."
TR Translit, hotan de palin eisagagê ton prôtotokon eis tên oikoumenên legei kai proskunêsatôsan autô pantes aggeloi theou
1:8 Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. 
TR Translit, pros de ton huion ho thronos sou ho theos eis ton aiôna tou aiônos rabdos euthutêtos hê rabdos tês basileias sou

Hal ini memperlihatkan bahwa kedua penulis menganggap Yesus ilahi.

iv. Gelar ‘Tuhan’ (Kurios)

PB lazim menyebut Yesus ‘Tuhan’ (Yunani, κυριος – KURIOS). Suatu gelar yang tidak hanya berarti ‘tuan’ melainkan kata κυριος – KURIOS ini lazim pula sebagai gelar ilahi yang bermakna ‘Tuhan’.

-----
b. SIFAT INKARNASI

Saat Sang Firman ‘menjadi manusia’ sifat keilahianNya tidak ditanggalkan atau berkurang, Dia tidak berhenti melaksanakan fungsi keilahianNya yang ada padaNya sebelumnya. Dia-lah – demikian laporan Alkitab – yang menopang segenap ciptaan dalam keteraturan, dan Dialah yang memberikan serta memelihara segala hidup (Kolose 1:17; Ibrani 1:3; Yohanes 1:4). Fungsi-fungsi ini secara pasti tidak ditangguhkan pada kurun waktu Dia berada didunia ini.

Sewaktu Dia datang ke dalam dunia ‘Dia mengosongkan diriNya’ dari kemuliaan yang dapat kelihatan:


* Filipi 2 :7LAI TB, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia
KJV, But made himself of no reputation, and took upon him the form of a servant, and was made in the likeness of men: 
TR, αλλ εαυτον εκενωσεν μορφην δουλου λαβων εν ομοιωματι ανθρωπων γενομενος 
Translit. interlinear, all {melainkan} heauton {diriNya sendiri} ekenôsen {telah mengosongkan} morphên {rupa} doulou {seorang hamba} labôn {mengambil} hen {dalam} homoiômati {kesamaan} anthrôpôn {(dengan) manusia} genomenos {menjadi} 


Dan Dia ‘menjadi Miskin (Ptokheuo)’ :


* 2 Korintus 8:9LAI TB, Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. 
KJV, For ye know the grace of our Lord Jesus Christ, that, though he was rich, yet for your sakes he became poor, that ye through his poverty might be rich. 
TR, γινωσκετε γαρ την χαριν του κυριου ημων ιησου χριστου οτι δι υμας επτωχευσεν πλουσιος ων ινα υμεις τη εκεινου πτωχεια πλουτησητε
Translit. interlinear, ginôskete {kamu mengetahui} gar {karena} tên kharin {kemurahan hati} tou kuriou {Tuhan} hêmôn {kita} iêsou {Yesus} khristou {Kristus} hoti {bahwa} di {karena} humas {kamu} eptôkheusen {Ia menjadi (sangat) miskin} plousios {kaya} hôn {sekalipun} hina {supaya} humeis {kamu} tê ekeinou {-Nya itu} ptôkheia {karena kemiskinan (yang sangat)} ploutêsête {menjadi kaya}

Tetapi meski Ia mengosongkan diri dan menjadi miskin, sekali-kali tidak terkandung arti berkurang kekuasaanNya yang ilahi. PB justru dengan gamblang menekankan keilahian Anak yang tidak berkurang karena inkarnasi.

Dalam manusia Kristus Yesus, kata Paulus, ‘berdiam seluruh kepenuhan ke-Allah-an’ :

* Kolose 2:9LAI TB, Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan
KJV, For in him dwelleth all the fulness of the Godhead bodily. 
TR, οτι εν αυτω κατοικει παν το πληρωμα της θεοτητος σωματικως
Translit, hoti {sebab} en {didalam} autô {Dia} katoikei {berdiam} pan {seluruh} to plêrôma {kelimpahan} tês theotêtos {ke-Allah-an} sômatikôs {secara jasmaniah/ dengan nyata}

bandingkan dengan 

* Kolose 1:19 LAI TB, Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia
KJV, For it pleased the Father that in him should all fulness dwell; 
TR, οτι εν αυτω ευδοκησεν παν το πληρωμα κατοικησαι
Translit, hoti {karena} en {didalam} autô {Dia} eudokêsen {berkenan} pan {seluruh} to plêrôma {kelimpahan (Allah)} katoikêsai {diam}

jadi, inkarnasi dari Anak Allah bukanlah pengurangan dari keilahian, melainkan menerimaan kemanusiaan. Bukan bahwa Anak Allah datang dan menyusup mendiami jasad manusiawi, seperti Roh di kemudian hari berbuat demikian. (Mengartikan inkarnasi sebagai ‘menyusup dan mendiami’ yang adalah merupakan pokok ajaran sesat Nestorius). Lebih baik mengatakan bahwa Sang Anak Allah sendiri mulai menjalani hidup manusia seutuhnya. Dia bukan membajui diriNya, dan Dia masuk kedalam pengalaman hidup manusia secara rohani maupun hidup manusia secara jasmani. KemanusiaanNya adalah sejati dan utuh; Dia menjadi ‘manusia Kristus Yesus’( 1 Timotius 2:5 bnd Galatia 4:4; Ibrani 2:14,17). Dan kemanusiaanNya adalah permanen. Biarpun Dia sekarang dipermuliakan, ‘Dia terus berlanjut sebagai Allah dan sekaligus manusia dalam dwikodrat yang berbeda, dan satu pribadi, selama-lamaNya’ (Westminister Shorter Catechism, Q.21) , bandingkan dengan ayat berikut :

* Ibrani 7:24LAI TB, Tetapi, karena Ia tetap selama-lamanya, imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain
TR Translit, ho de dia to menein auton eis ton aiôna aparabaton ekhei tên ierôsunên
-----
c. KEADAAN INKARNASI

Keadaan Inkarnasi dapat dijelaskan menjadi 3 bagian :

1. Keadaan inkarnasi adalah ketergantungan dan kepatuhan atau ketaatan

Karena inkarnasi tidak mengubah hubungan antara Anak dan Bapa. Bapa dan Anak tetap dan terus berada dalam persekutuan yang tidak pernah putus. Anak mengatakan dan melakukan apa yang ‘diberikan’ Bapa untuk Dia katakan dan Dia lakukan, dan tidak pernah satu kali pun melampaui atau melangkahi kehendak Bapa (bandingkan dengan peristiwa pencobaan pertama Matius 4:2 dab). 
Ketidak-tahuanNya yang Dia akui sendiri tentang kapan waktu kedatanganNya yang kedua kali (Markus 13:32) hal tersebut diterangkan dalam pembahasanyang lain . Hal tersebut bukanlah sebagai kepura-puraan dengan tujuan yang baik (seperti pernah dikemukakan oleh Aquinas), maupun sebagai bukti bahwa Dia telah mengesampingkan pengetahuanNya yang ilahi demi dan selama inkarnasi (teori kenosis), melainkan untuk memperlihatkan bahwa Bapa tidak menghendaki Anak yang kala berkenosis sebagai manusia untuk mengetahui ‘waktu’ kedatanganNya yang kedua kali.

2. Keadaan Inkarnasi adalah tanpa dosa dan tanpa cela.

Sebab inkarnasi sekali-kali tidak mengubah kodrat asasi dan watak ke-Allah-an Yesus Kristus. Bahwa seluruh hidup Anak, seutuhnya adalah tanpa dosa dan cela, beberapa kali ditegaskan :

* 2 Korintus 5:21 LAI TB, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. 
TR Translit, ton gar mê gnonta amartian huper hêmôn hamartian epoiêsen hina hêmeis ginômetha dikaiosunê theou en autô

* 1 Petrus 2:22LAI TB, Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya
TR Translit, hos hamartian ouk epoiêsen oude eurethê dolos en tô stomati autou

* Ibrani 4:15LAI TB, Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. 
TRou gar ekhomen arkhierea mê dunamenon sumpathêsai tais astheneiais hêmôn pepeiramenon de kata panta kath homoiotêta khôris hamartias

* Yohanes 8:46 LAI TB, "Siapakah antara kamu dapat membuktikan bahawa Aku berdosa? Jika Aku mengatakan apa yang benar, mengapa kamu tidak percaya kepada-Ku?"
TR Translit, tis ex humôn elegkhei me peri hamartias ei de alêtheian legô diati humeis ou pisteuete moi

* 1 Yohanes 3:5, LAI TB, "Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa." 
TR Translit, kai oidate oti ekeinos ephanerôthê hina tas hamartias hêmôn arê kai hamartia en autô ouk estin

Bahwa Yesus bebas tidak terhisap dan tidak tercemar aib dosa asli Adam, adalah nyata dari fakta bahwa Dia tidak terikat untuk harus mati akibat dosa sendiri karena Dia tanpa dosa : 

* Ibrani 7:26LAI TB, Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga
TR Translit, toioutos gar hêmin eprepen arkhiereus hosios akakos hamiantos kekhôrismenos apo tôn hamartôlôn kai upsêloteros tôn ouranôn genomenos

Dia yang tanpa dosa, dapat mati untuk mewakili orang lain. Artinya ‘yang benar’ mengambil tempat dari orang ‘yang tidak benar’ :

* 2 Korintus 5:21LAI TB, Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah
TR Translit, ton gar mê gnonta hamartian huper hêmôn hamartian epoiêsen hina hêmeis ginômetha dikaiosunê theou en autô

* Roma 5:16LAI TB, Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran
TR Translit, kai oukh hôs di enos hamartêsantos to dôrêma to men gar krima ex henos eis katakrima to de kharisma ek pollôn paraptômatôn eis dikaiôma

(bandingkan dengan Galatia 3:13; 1 Petrus 3:18 ). 

Bahwa Dia tidak bercela, dan mustahil dapat berdosa, itu adalah sebagai akibat dari fakta bahwa Dia tinggal tetap sebagai Anak Allah (bnd Yohanes 5:19,30).
KeilahianNya adalah jaminan bahwa dalam kehidupanNya sebagai manusia, Dia akan mencapai ketidak-berdosaan, yaitu prasyarat mutlak jika Dia akan mati sebagai ‘Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat’ (1 Petrus 1:19).

3. Keadaan Inkarnasi adalah penuh pencobaan dan konflik moral

Sebab inkarnasi adalah benar-benar masuk dan melibatkan diri ke dalam kondisi hidup moral manusia. Kendati, sebagai Allah, tidak kenal menyerah kepada pencobaan, tetapi sebagai manusia, Dia wajib memerangi pencobaan, dan dalam pencobaan-pencobaan yang menimpaNya, Dia tidak jatuh. Dia memeranginya dan menang (Matius 4:1-11). Kitab Ibrani menyatakan, berdasarkan pengalaman Kristus sendiri menghadapi pencobaan dan harga tinggi yang dituntut ketaatan, maka Dia mampu memberikan simpati yang efektif dan pertolongan kepada orang-orang percaya yang dalam pencobaan dan dalam keadaan hampir putus asa :

* Ibrani 2:18LAI TB, Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai
TR Translit, en hô gar peponthen autos peirastheis dunatai tois peirazomenois boêthêsai

* Ibrani 4:14-16
4:14 LAI TB, Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita
KJV, Seeing then that we have a great high priest, that is passed into the heavens, Jesus the Son of God, let us hold fast our profession. 
TR, εχοντες ουν αρχιερεα μεγαν διεληλυθοτα τους ουρανους ιησουν τον υιον του θεου κρατωμεν της ομολογιας 
Translit. interlinear, eKhontes {karena mempunyai} oun {lalu} arKhierea {Imam Besar} megan {Agung} dielêluthota {yang telah melintasi} tous ouranous {segala langit} iêsoun {Yesus} ton huion {Anak} tou theou {Allah} kratômen {baiklah kita berpegang teguh} tês {itu} homologias {pada pengakuan (iman)} 

4:15 LAI TB, Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
TR Translit, ou gar ekhomen arkhierea mê dunamenon sumpathêsai tais astheneiais hêmôn pepeiramenon de kata panta kath homoiotêta khôris hamartias
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
TR, proserkhômetha oun meta parrêsias tô thronô tês kharitos hina labômen eleon kai kharin eurômen eis eukairon boêtheian

Amin.
Blessings,
BP
November 16, 2005

Artikel terkait :

TANGGAPAN ATAS TUDUHAN TENTANG INKARNASI YESUS KRISTUS, di tanggapan-atas-tuduhan-tentang-inkarnasi-yesus-kristus-vt1139.html

Kepustakaan :
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, 
Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, halaman 440-443.
Dari :
J Denney, Jesus and the Gospel, 1908
PT Foryth, The Person and Place of Jesus Christ, 1909
HR Machintosh, The Doctrine of the Person of Jesus Christ, 1912
Etc.

=================================================================


BANTAHAN(nanti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar