Kesetaraan ALLAH dan KRISTUS
Teologia yang berkembang secara penuh tentang keilahian Yesus dapat ditemukan di dalam tulisan-tulisan Rasul Paulus. Paulus menempatkan Kristus sebagai sentral dari segala aktivitas yang dilakukan oleh Allah. Inisiatif untuk mencipta dan kuasa penciptaan bersumber dari Kristus. Semua hukum dan kehendak ,yang mengatur segala ciptaan dan pemerintahan di dalam alam semesta, ada di dalam Yesus Kristus. Keyakinan ini diungkapkan oleh Paulus kepada Jemaat di Kolose:
* Kolose 1:15-161:15 LAI TB, Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
KJV, Who is the image of the invisible God, the firstborn of every creature:
TR, ος εστιν εικων του θεου του αορατου πρωτοτοκος πασης κτισεως
Translit interlinear, hos estin {yaitu} eikôn {gambar} tou theou {Allah} tou aoratou {yang tidak kelihatan} prôtotokos {yang sulung/ yg lebih tinggi/ yg ada sebelum} pasês {dari semua/semua} ktiseôs {ciptaan}
1:16 LAI TB, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
KJV, For by him were all things created, that are in heaven, and that are in earth, visible and invisible, whether they be thrones, or dominions, or principalities, or powers: all things were created by him, and for him:
TR, οτι εν αυτω εκτισθη τα παντα τα εν τοις ουρανοις και τα επι της γης τα ορατα και τα αορατα ειτε θρονοι ειτε κυριοτητες ειτε αρχαι ειτε εξουσιαι τα παντα δι αυτου και εις αυτον εκτισται
Translit interlinear, hoti {karena} en {didalam} autô {Dialah} ektisthê {telah diciptakan} ta panta {segala sesuatu} ta en {di} tois ouranois {Surga} kai {dan} ta epi {diatas} tês gês {bumi} ta orata {yang kelihatan} kai {dan} ta aorata {yang tidak kelihatan} eite {atau} thronoi {takhta-takhta} eite {atau} kuriotêtes {pemegang2 kekuasaan} eite {atau} arkhai {pemerintah2} eite {atau} exousiai {penguasa2} ta panta {segala sesuatu} di autou {melalui Dia} kai {dan} eis {untuk} auton {Dia} ektistai {telah diciptakan}
Selanjutnya, sifat keilahian Kristus diungkapkan dengan menyatakan bahwa Yesus datang dari surga; Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga (1 Korintus 15:47 baca artikel adam-akhir-yang-memberi-hidup-vt839.html#2168 ). Ada dua sifat keilahian Yesus yang mau diungkapkan oleh Paulus melalui ungkapan 'datang dari surga' yaitu pra-eksistensi dan kekekalan Yesus.
Theotes ini menekankan sifat esensi Kristus, bahwa Yesus adalah Allah secara mutlak dan sempurna. Dan sangat menarik bahwa Rasul Paulus melihat keilahian Kristus itu dalam bentuk jasmani, yang menunjukkan kesempurnaan kemanusiaan Yesus. Bagian ini merupakan sebuah penegasan tentang Manusia-Allah atau God-man Yesus. Dengan kata lain, Paulus melihat keilahian yang penuh dan sempurna ada di dalam Yesus; Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan (Kolose 2:9).
Selanjutnya, Rasul Paulus menjelaskan bahwa rupa Allah hadir dalam Kristus, tetapi rupa Allah tersebut terbungkus di dalam manusia Yesus.
* Filipi 2:6LAI TB, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
KJV, Who, being in the form of God, thought it not robbery to be equal with God:
TR, ος εν μορφη θεου υπαρχων ουχ αρπαγμον ηγησατο το ειναι ισα θεω
Translit interlinear, hos {yang} en {dalam} morphê {rupa/sifat} theou {Allah} uparkhôn {walaupun adalah} oukh {tidak} arpagmon {suatu rampasan/sesuatu yang dipertahankan} êgêsato {menganggap} to {hal} einai {menjadi} hisa {yang setara} theô {dengan Allah}
Kata rupa - bahasa Inggris: form, dan Yunani: μορφη - morphê, mengacu kepada karakter atau substansi esensial yang terdapat di dalam diri seseorang. Kristus di dalam sifat esensi-Nya hadir dan berada dalam rupa Allah, sebagai yang Ilahi. Lebih jauh Rasul Paulus mengungkapkan tingkat kesempurnaan sifat keilahian Yesus dengan cara memposisikan Yesus sejajar dengan Allah, atau menunjuk kepada Kristus sama seperti menunjuk kepada Allah Bapa. Hal ini terlihat pada bagian-bagian permulaan dari sebagian besar suratnya. Damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus (Roma 1:7; 1 Korintus. 1:3; 2 Korintus. 1:2; Galatia 1:3, dan lain-lain)
Dalam hal mengabulkan doa, Rasul Paulus meperlihatkan kesetaraan otoritas Allah dengan Kristus. Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita membukakan kamijalan kepadamu (1 Tesalonika 3:11; 2 Tesalonika2:16-17) Paulus juga melihat Kristus sebagai kekuatan dan hikmat Allah; Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah (1 Korintus 1:24) Dan akhirnya, Rasul Paulus mengalami secara langsung akan sifat keilahian Kristus sebagai sumber kekuatan dan kuasa.
* 2 Korintus 12:9
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Dengan pengertian lain, bagi Rasul Paulus fakta sifat keilahian Yesus Kristus tidak hanya merupakan sebuah konsep teologis, atau suatu keyakinan, tetapi sudah berbentuk pengalaman nyata sepanjang kehidupannya sebagai seorang rasul.
Selanjutnya, Paulus menjelaskan sifat keilahian sempurna Yesus dengan cara menunjukkan kesejajaran peran dan wewenang antara Yesus dengan Allah.
1. Kerajaan
Allah adalah pemilik Kerajaan (Roma 14:17), sama seperti Kristus pemilik Kerajaan (1 Korintus 15: 24-25; Kolose 1:13) Atau dengan kata lain, Kerajaan adalah milik keduanya, yaitu Bapa dan Kristus (Efesus .:;:5)
2. Hari
Hari Allah di dalam Perjanjian Lama, hari milik Tuhan. Di dalam Perjanjian Baru, menjadi hari Tuhan kita Yesus Kristus (1 Korintus 1:8)
3. Kasih karunia
Allah adalah sumber kasih karunia (1 Korintus 1:4), dan kasih karunia yang sama juga datang dari Kristus (Roma 16:20) Dengan pengertian lain, sifat kasih karunia - kemurahan - di dalam dan dari Allah adalah juga yang ada di dalam dan dari Yesus.
4. Injil
Injil yang diberitakan adalah Injil Allah (Roma 1:1) dan Injil Kristus (Roma 15:19). Paulus memberitakan hanya satu Injil, tetapi Injil itu adalah miliki Allah dan Kristus.
5. Jemaat
Orang-orang beriman disebut jemaat Allah (1 Korintus. 10:32), dart jemaat-jemaat Kristus (Roma 16: 16) Hanya ada satu jemaat di bumi ini, dan pemilik jemaat adalah Allah dan Kristus.
6. Roh
Roh Kudus adalah Roh Allah (1 Korintus.2:11) dan Roh Kristus (Roma 8:9). Roh yang ada di dalam dan atau dari Allah adalah juga Roh Kristus.
7. Damai sejahtera
Damai sejahtera berasal dari Allah (Filipi 4:7) dan damai yang sama juga datang dari Kristus (Kolose 3:15)
8. Takhta pengadilan
Kita semua akan menghadap takhta pengadilan Allah (Roma 14:10) Takhta pengadilan itu adalah juga takhta Kristus (2 Korintus. 5:10).
Kesetaraan posisi, peran, dan kewenangan antara Kristus dengan Allah dapat ditemukan lebih banyak lagi di dalam tulisan-tulisan Paulus. Daftar tersebut di atas hanya sebagai contoh mengenai pandangan Paulus terhadap kesatuan atau kesamaan sifat ilahi antara Kristus dengan Allah. Sifat dan peran nahi yang ada pada Kristus sama bobotnya dengan yang ada pada diri Allah.
Gambaran yang lebih jelas di dalam teologia Paulus mengenai kesetaraan antara Allah dengan Kristus dalam keilahian, kesempurnaan, kekuasaan, sifat, peran, dan posisi dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Sumber :
DR.S. Tandiasa, Theologia Paulus, Moriel, 2008, hlm 135-140.
=================================================================
BANTAHAN(nanti)
Teologia yang berkembang secara penuh tentang keilahian Yesus dapat ditemukan di dalam tulisan-tulisan Rasul Paulus. Paulus menempatkan Kristus sebagai sentral dari segala aktivitas yang dilakukan oleh Allah. Inisiatif untuk mencipta dan kuasa penciptaan bersumber dari Kristus. Semua hukum dan kehendak ,yang mengatur segala ciptaan dan pemerintahan di dalam alam semesta, ada di dalam Yesus Kristus. Keyakinan ini diungkapkan oleh Paulus kepada Jemaat di Kolose:
* Kolose 1:15-161:15 LAI TB, Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
KJV, Who is the image of the invisible God, the firstborn of every creature:
TR, ος εστιν εικων του θεου του αορατου πρωτοτοκος πασης κτισεως
Translit interlinear, hos estin {yaitu} eikôn {gambar} tou theou {Allah} tou aoratou {yang tidak kelihatan} prôtotokos {yang sulung/ yg lebih tinggi/ yg ada sebelum} pasês {dari semua/semua} ktiseôs {ciptaan}
1:16 LAI TB, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
KJV, For by him were all things created, that are in heaven, and that are in earth, visible and invisible, whether they be thrones, or dominions, or principalities, or powers: all things were created by him, and for him:
TR, οτι εν αυτω εκτισθη τα παντα τα εν τοις ουρανοις και τα επι της γης τα ορατα και τα αορατα ειτε θρονοι ειτε κυριοτητες ειτε αρχαι ειτε εξουσιαι τα παντα δι αυτου και εις αυτον εκτισται
Translit interlinear, hoti {karena} en {didalam} autô {Dialah} ektisthê {telah diciptakan} ta panta {segala sesuatu} ta en {di} tois ouranois {Surga} kai {dan} ta epi {diatas} tês gês {bumi} ta orata {yang kelihatan} kai {dan} ta aorata {yang tidak kelihatan} eite {atau} thronoi {takhta-takhta} eite {atau} kuriotêtes {pemegang2 kekuasaan} eite {atau} arkhai {pemerintah2} eite {atau} exousiai {penguasa2} ta panta {segala sesuatu} di autou {melalui Dia} kai {dan} eis {untuk} auton {Dia} ektistai {telah diciptakan}
Selanjutnya, sifat keilahian Kristus diungkapkan dengan menyatakan bahwa Yesus datang dari surga; Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga (1 Korintus 15:47 baca artikel adam-akhir-yang-memberi-hidup-vt839.html#2168 ). Ada dua sifat keilahian Yesus yang mau diungkapkan oleh Paulus melalui ungkapan 'datang dari surga' yaitu pra-eksistensi dan kekekalan Yesus.
Theotes ini menekankan sifat esensi Kristus, bahwa Yesus adalah Allah secara mutlak dan sempurna. Dan sangat menarik bahwa Rasul Paulus melihat keilahian Kristus itu dalam bentuk jasmani, yang menunjukkan kesempurnaan kemanusiaan Yesus. Bagian ini merupakan sebuah penegasan tentang Manusia-Allah atau God-man Yesus. Dengan kata lain, Paulus melihat keilahian yang penuh dan sempurna ada di dalam Yesus; Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan (Kolose 2:9).
Selanjutnya, Rasul Paulus menjelaskan bahwa rupa Allah hadir dalam Kristus, tetapi rupa Allah tersebut terbungkus di dalam manusia Yesus.
* Filipi 2:6LAI TB, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
KJV, Who, being in the form of God, thought it not robbery to be equal with God:
TR, ος εν μορφη θεου υπαρχων ουχ αρπαγμον ηγησατο το ειναι ισα θεω
Translit interlinear, hos {yang} en {dalam} morphê {rupa/sifat} theou {Allah} uparkhôn {walaupun adalah} oukh {tidak} arpagmon {suatu rampasan/sesuatu yang dipertahankan} êgêsato {menganggap} to {hal} einai {menjadi} hisa {yang setara} theô {dengan Allah}
Kata rupa - bahasa Inggris: form, dan Yunani: μορφη - morphê, mengacu kepada karakter atau substansi esensial yang terdapat di dalam diri seseorang. Kristus di dalam sifat esensi-Nya hadir dan berada dalam rupa Allah, sebagai yang Ilahi. Lebih jauh Rasul Paulus mengungkapkan tingkat kesempurnaan sifat keilahian Yesus dengan cara memposisikan Yesus sejajar dengan Allah, atau menunjuk kepada Kristus sama seperti menunjuk kepada Allah Bapa. Hal ini terlihat pada bagian-bagian permulaan dari sebagian besar suratnya. Damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus (Roma 1:7; 1 Korintus. 1:3; 2 Korintus. 1:2; Galatia 1:3, dan lain-lain)
Dalam hal mengabulkan doa, Rasul Paulus meperlihatkan kesetaraan otoritas Allah dengan Kristus. Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita membukakan kamijalan kepadamu (1 Tesalonika 3:11; 2 Tesalonika2:16-17) Paulus juga melihat Kristus sebagai kekuatan dan hikmat Allah; Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah (1 Korintus 1:24) Dan akhirnya, Rasul Paulus mengalami secara langsung akan sifat keilahian Kristus sebagai sumber kekuatan dan kuasa.
* 2 Korintus 12:9
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.
Dengan pengertian lain, bagi Rasul Paulus fakta sifat keilahian Yesus Kristus tidak hanya merupakan sebuah konsep teologis, atau suatu keyakinan, tetapi sudah berbentuk pengalaman nyata sepanjang kehidupannya sebagai seorang rasul.
Selanjutnya, Paulus menjelaskan sifat keilahian sempurna Yesus dengan cara menunjukkan kesejajaran peran dan wewenang antara Yesus dengan Allah.
1. Kerajaan
Allah adalah pemilik Kerajaan (Roma 14:17), sama seperti Kristus pemilik Kerajaan (1 Korintus 15: 24-25; Kolose 1:13) Atau dengan kata lain, Kerajaan adalah milik keduanya, yaitu Bapa dan Kristus (Efesus .:;:5)
2. Hari
Hari Allah di dalam Perjanjian Lama, hari milik Tuhan. Di dalam Perjanjian Baru, menjadi hari Tuhan kita Yesus Kristus (1 Korintus 1:8)
3. Kasih karunia
Allah adalah sumber kasih karunia (1 Korintus 1:4), dan kasih karunia yang sama juga datang dari Kristus (Roma 16:20) Dengan pengertian lain, sifat kasih karunia - kemurahan - di dalam dan dari Allah adalah juga yang ada di dalam dan dari Yesus.
4. Injil
Injil yang diberitakan adalah Injil Allah (Roma 1:1) dan Injil Kristus (Roma 15:19). Paulus memberitakan hanya satu Injil, tetapi Injil itu adalah miliki Allah dan Kristus.
5. Jemaat
Orang-orang beriman disebut jemaat Allah (1 Korintus. 10:32), dart jemaat-jemaat Kristus (Roma 16: 16) Hanya ada satu jemaat di bumi ini, dan pemilik jemaat adalah Allah dan Kristus.
6. Roh
Roh Kudus adalah Roh Allah (1 Korintus.2:11) dan Roh Kristus (Roma 8:9). Roh yang ada di dalam dan atau dari Allah adalah juga Roh Kristus.
7. Damai sejahtera
Damai sejahtera berasal dari Allah (Filipi 4:7) dan damai yang sama juga datang dari Kristus (Kolose 3:15)
8. Takhta pengadilan
Kita semua akan menghadap takhta pengadilan Allah (Roma 14:10) Takhta pengadilan itu adalah juga takhta Kristus (2 Korintus. 5:10).
Kesetaraan posisi, peran, dan kewenangan antara Kristus dengan Allah dapat ditemukan lebih banyak lagi di dalam tulisan-tulisan Paulus. Daftar tersebut di atas hanya sebagai contoh mengenai pandangan Paulus terhadap kesatuan atau kesamaan sifat ilahi antara Kristus dengan Allah. Sifat dan peran nahi yang ada pada Kristus sama bobotnya dengan yang ada pada diri Allah.
Gambaran yang lebih jelas di dalam teologia Paulus mengenai kesetaraan antara Allah dengan Kristus dalam keilahian, kesempurnaan, kekuasaan, sifat, peran, dan posisi dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Sumber :
DR.S. Tandiasa, Theologia Paulus, Moriel, 2008, hlm 135-140.
=================================================================
BANTAHAN(nanti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar