Jumat, 11 Maret 2011

Apakah umat Kristen boleh Kaya raya dalam Materi ?


Theolog Kristen Said : 

Kapitalisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Alkitab banyak memberikan nasehat tentang cinta uang, tentang penumpukan harta duniawi.
    "Janganlah kamu mengumpulkan harta dibumi, di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkan hartamu di sorga, di sorga ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena dimana hartamu berada disitu juga hatimu berada."(Matius 6:19-21)

    "… mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan adalah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." (1 Timotius 6:9-10).

Kalau mau memakai prinsip Alkitab, dan teladan para rasul, yang cocok itu bukannya Kapitalis, tetapi "Komunis". Kehidupan bermasyarakat para rasul di zaman Gereja mula-mula ber-system "Komunis" atau lebih tepat disebut"Komunis Purba"
Kehidupan Gereja mula-mula adalah suatu KOMUNITARIANISME yang EGALITER (lawannya otoriter, yaitu penyamaan derajat artinya semua orang memiliki derajat yang sama) didalam paguyuban mereka sendiri (Kisah 2:43-47). Lihat artikel 7-segala-sesuatu-adalah-kepunyaan-mereka-bersama-vt1302.html#4282

Namun demikian, "Kapitalisme" itu hendaknya janganlah dilaksanakan secara ekstrim dengan sikap mencintai uang/ harta kekayaan lebih dari segala-galanya. Orang Kristen boleh mengembangkan perusahaan mereka sendiri dan turut beserta dalam perdagangan dan pengumpulan income/ kekayaan untuk investasi. 
Allah tidak melarang orang menjadi kaya, orang Kristen tidak dilarang memiliki keuntungan ekonomi secara rasional dalam aktivitas pekerjaan usahanya. Malah di dalam Alkitab dapat kita jumpai perumpamaan talenta yang menganjurkan orang bekerja untuk melipat gandakan modalnya (lihat di perumpamaan-mengenai-talenta-vt347.html#p749) . 

Tidak ada salahnya orang-orang Kristen itu kaya dan hidup makmur, tetapi harta kekayaannya itu harus disyukuri sebagai pemberian Allah untuk disalurkan dalam menolong sesama kita:

    "Barangsiapa mempunya harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?" (1 Yohanes 3:17)

    "Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku." (Matius 25:45)


Blessings,
BP
Dec 9, 2011
=================================================================

Tanggapan : 

Sebelum  membahas hal ini ada baiknya kita memperjelas terlebih dahulu pertanyaan yang terkadang orang banyak bertanya begini : "Sebenarnya batas-an orang itu disebut kaya apa dan bagaimana sih ?" 

Agar tak rancu coba kita alihkan jawabannya kepada standar cara hidup orang-orang suci : 

Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar