III. Peristiwa-Peristiwa Yang Menggambarkan Kristus
Begitu banyak peristiwa dalam Perjanjian Lama yang dapat ditinjau dari sudut typologi sehingga tak mungkin mempelajari semuanya bagi Kristologi . Di bawah ini adalah beberapa contoh peristiwa yang menggambarkan Kristus :
1. Pakaian Adam dan Hawa
Di tengah-tengah reruntuhan dosa dan hukuman yang mengikuti kejatuhan Adam dan Hawa, Kitab Suci mencatat suatu perkara yang indah yang dikerjakan oleh Allah bagi umat manusia yang telah jatuh itu. Dalam Kejadian 3:21 ditulis, "Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengena¬kannya kepada mereka." Tentu saja ini adalah suatu pemberian terhadap kebutuhan jasmani manusia akan pakaian yang diakui pula oleh Allah, tetapi hal itu agaknya mengandung arti yang lebih dalam lagi. Allah sedang menggambarkan kepada mereka suatu fakta bahwa la akan mengaruniakan apa yang akan menutupi ketelanjangan dari dosa dan memberikan penutup kebenaran melalui kematian Kristus, dan buah pikiran ini berulang kali dikatakan oleh Kitab Suci (Ayub 29; 14; Mazmur 132:9; Yesaya 61: 10; 64:6; Roma 3:22; Wahyu 19:8).
Artikel terkait :
IV. KISAH PARA NABI SEGALA ZAMAN, di keselamatan-dari-allah-vt214.html#p420
2. Pemeliharaan Dalam Bahtera
Suatu peristiwa dramatis lainnya dalam sejarah permulaan dari umat manusia adalah pemeliharaan Nuh dan keluarganya dalam sebuah bahtera, Di tengah-tengah hukuman yang sedang dijatuhkan kepada hampir seluruh dunia, Allah mengecualikan orang yang benar dan memeliharanya dari hukuman itu. Ini menggambarkan bahwa Allah melepaskan mereka yang benar dari hukuman, suatu aspek utama dari pekerjaan Juruselamat. Tepat seperti Allah menyelamatkan Nuh sambil "mendatangkan air bah atas dunia orang-orang fasik" (2 Petrus 2:5) dan sebagaimana Allah "menyelamatkan Lot, orang yang benar" (2:7) dari Sodom, Petrus menyimpulkan, "Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman" (2:9). Kelepasan ini, bagaimanapun juga, tidak rnengabaikan kemungkinan mati sebagai syahid seperti ternyata dalam pengalaman Paulus (2 Timotius 4: 18).
3. Pembebasan dari Mesir
Seluruh lukisan tentang Israel yang dibebaskan dari Mesir dan dibawa melalui padang belantara ke dalam tanah perjanjian merupakan suatu sumber utama dari typologi dan lukisan yang menggambarkan pekerjaan keselamatan dari Kristus. Unsur-unsur utama dari pemrebasan itu, mala petaka, didirikannya Paskah, dan selamatnya Israel melalui Laut Merah, semuanya berbicara tentang Kristus. Malapetaka itu menggambarkan hukuman ke atas dunia yang jahat dan sebagai contoh bagaimana kelak Israel akan dibebaskan lagi di tengah-tengah masa sengsara besar. Paskah itu menggambarkan kematian Kristus sebagai satu-satunya tempat keselamatan bagi orang percaya dari hukuman dan kematian yang menimpa dunia. Di Laut Merah Israel dilepaskan melalui air yang sama yang menghancurkan orang-orang Mesir, ini menggambarkan kemati an Kristus dalam kuasanya melepaskan orang percaya dari dunia. Padang belantara dengan manna dari sorga (Keluaran 16:4) berbicara tentang Kristus sebagai roti hidup. Sedangkan air yang keluar dari batu itu (Keluaran 17:6) berbicara tentang Kristus yang dipukul supaya kita dapat hidup. Dan banyak lagi peristiwa lain di sini yang berbicara tentang pekerjaan Kristus bagi kaumNya.
4. Masuk ke Tanah Perjanjian
Penyeberangan sungai Yordan dan penaklukan Kanaan sesudah itu diakui sebagai suatu typologi, walaupun penafsirannya berbeda-beda. Lebih dahulu perlu diperhatikan bahwa Kanaan bukan gambaran sorga, melainkan gambaran keadaan yang penuh konflik sekarang inidari semua orang percaya, dan gambaran milik orang percaya di dalam Kristus. Menyeberangi sungai Yordan melalui air yang terbelah, menggambarkan kematian Kristus sebagai jalan kemenangan, gldalah pintu masuk ke dalam tempat untuk menikmati harta rohani di dalam Kristus. Malaikat TUHAN, yang adalah Kristus sendiri, berjalan di depan umat Israel, dan oleh kuasaNya mereka memperoleh kemenangan. Pengalaman Yosua ini sejajar dengan yang di dalam kitab Efesus. Orang-orang percaya memiliki harta rohani di dalam Kristus, oleh kematianNya dan oleh kuasa Allah.
5. Benda-Benda Yang Menggambarkan Kristus
Sebuah dalil penting dari theisme ialah bahwa ciptaan menyatakan Penciptanya. Dunia materi ini direncanakan oleh Allah untuk menggambarkan perkara-perkara rohani. Unsur-unsur seperti hidup dan mati, terang dan gelap, matahari, bulan dan bintang-bintang -- dalam satu kata baik yang makro maupun yang mikro -- sebenarnya berbicara tentang hal-hal yang sama di dalam dunia rohani. Apabila studi ini dibatasi pada gambaran-gambaran yang lebih terang, maka terdapat dua macam typologi:
korban-korban Perjanjian Lama dan kemah sembahyang. Keduanya direncanakan dan dinyatakan oleh Allah sendiri,dan tak salah lagi dimaksudkan untuk menjadi gambaran dan contoh-contoh dari kebenaran rohani. Sebagai tambahan, ada beberapa benda-benda lain yang menggambarkan Kristus di Perjanjian Lama seperti tongkat Harun, ular tembaga, dan batu yang dipukul.
6. Korban-Korban Perjanjian Lama
Korban-korban ini jelas dimaksudkan sebagai gambaran yang membayangkan pengorbanan Kristus. Hampir setiap aspek dari arti kematian Kristus digambarkan sebelumnya. Pusat dari korban-korban itu ialah penumpahan darah, yang memandang kepada pengorbanan Kristus. Penjelasan yang diberikan dalam Perjanjian Lama ialah bahwasanya darah itu ditumpahkan untuk mengadakan penrlamaian, "Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa" (Imamat 17: 11). Kebenaran yang utama ini menunjukkan typologi dari korban-korban itu.
Di antara korban-korban yang dipersembahkan, yang paling umum ialah domba. Korban domba ini diberikan bahkan sebelum adanya hukum Musa (bd. Kejadian 4:4; 22:7). Pada waktu diadakan Paskah, domba dipakai oleh orang Israel untuk dikorbankan. Di bawah upacara Imamat, seekor domba dipersembahkan pagi dan malam sebagai satu korban, dan dua ekor domba dipersembahkan pada hari Sabat. Tanpa kecuali domba-domba itu harus tidak bercacat cela dan darahnya dicurahkan. Perjanjian Baru memberi penjelasan bahwa eli dalam semua korban.korban ini domba itu membayangkan "Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1 :29). Domba itu menggambarkan kesucian Kristus (1 Petrus 1: 19). k nlernah lembutan clan ketaatan Kristus kepacla kehendak Allah (KISdh Para Rasul 8:32; 1 Petrus 2:21-23) dan penggantian -- menanggung dosa yang bukan milikNva. Di dalam Wahyu, Kristus sering diberi gelar "Anak Domba."
Tentu saja binatang-binatang lain juga dipakai dan kadang-kadang diperintahkan: sapi jantan atau sapi jantan muda untuk korban bakaran (Imamat 1:5; Bilangan 7:87-88; 2 Samuel 24:22; 2 Tawarikh 5:6; 7:5), dan untuk korban karena dosa (Imamat 4:3,14). Sapi jantan yang dikorbankan itu menggambarkan Kristus sebagai seorang yang "taat sampai mati" dan menanggung beban serta dosa-dosa orang lain.
Hewan lain yang sering dikorbankan ialah kambing. Seperti domba, kambing ini digunakan sebelum adanya hukum Musa (Kejadian 15:9), diijinkan untuk dipakai pada hari Paskah (Kuluar an 12:5), dipakai sebagai. korban bakaran (Imamat 1: 10),sehagai korban karena dosa (Imamat 4:24; Bilangan 15:27), dan sebagai korban pendamaian (Bilangan 7:17). Yang istimewa ialah penggunaan dua ekor kambing pada Hari Raya Pendamaian, dimana yang seekor dibunuh dan yang lain dilepaskan (Imamat 16: 5-1 0). Dalam semua contoh ini penggunaan kambing agaknya untuk menekankan gagasan "pengganti" sebagaimana sering kita dengar adanya istilah sehari-hari "kambing hitam," yang artinya seorang yang harus menanggung kesalahan orang lain. Hal ini menyatakan sebelumnya bahwa Kristus akan menjadi penanggung dosa seluruh dunia. Kambing yang dilepaskan hidup-hidup dalam Imamat 16 ini menggambarkan Kristus membawa pergi dosa-dosa kita dari hadapan Allah -- yaitu, pekerjaan Kristus sekarang ini sebagai Pengantara yang berbeda dengan pekerjaanNya yang sudah selesai di kayu salib. Korban khusus berupa lembu muda berbulu merah dimaksudkan sebagai pembersihan dari apa yang najis (Bilangan 19:17). Korban ini menyatakan Kristus membersihkan orang-orang percaya dari kenajisan dosa melalui pengorbananNya.
Korban-korban lain hanya memperjelas kebenaran typologis yang disebut tadi. Burung dara merupakan korban dari orang miskin,dan khusus menunjuk kepada kenyataan bahwa Kristus menjadi miskin agar kita rnenjadi kaya (2 Korintus 8:9): Burung merpati diterima sebagai korban bakaran (Imamat 1: 14), korban karena dosa (Imamat 5:7), korban karena salah (Imamat 5:7), dan untuk berbagai upacara penyucian (Imamat 12:6, 8; 14:22-23, 30-31; 15: 13-14, 29-30). Pola yang umum ialah me ngorbankan seekor burung dara sebagai korban karena dosa dan seekor lagi untuk korban bakaran. Yang menarik perhatian Ialah bahwasanya Maria, ketika mempersembahkan persembahan bagi pentahirannya sesuai dengan Imamat 12:6-8, membawa persembahan orang miskin (lihat Lukas 2:24). Dua ekor burung itu juga dipakai dalam upacara pentahiran orang yang sakit kusta (Imamat 14:4-7) di mana seekor dibunuh dan yang lain dicelupkan ke dalam darah lalu dilepaskan, agak sama dengan pola dua ekor kambing pada hari raya Pendamaian Dalam korban ini kita sekali lagi melihat dua aspek dari pekerjaan Kristus bagi orang berdosa kematianNya dan pekerjaanNya sekarang.
Diambil keseluruhannya, korban-korban itu menunjuk kepada satu korban, yaitu Kristus, yang selama-lamanya menghapus dosa dunia. Korban-korban itu menjadikan kematian Kristus penting dalam rencana keselamatan dari Allah dan ini adalah kebenaran-kebenaran yang terdalam dari Alkitab.
Artikel terkait :
KEMATIAN MARTIR DAN KEMATIAN KORBAN, di kematian-martir-dan-kematian-kurban-vt475.html#p931
7. Kemah Sembahyang
Dari semua benda-benda yang menggambarkan Kristus dalam Perjanjian Lama, kemah sembahyang merupakan gambar yang paling lengkap tentang kebenaran rohani. Kemah itu direncanakan oleh Allah untuk tempat sembahyang sementara bagi umat Israel dalam pengemharaannya, dan juga untuk melukiskan IlI'IbClcil d an pekerjaan Kristus sampai suatu ukuran yang tak datap dilukiskan oleh hal-hal lain [1].
Diambil keseluruhannya, kemah sembahyang dalam setiap bagiannya berbicara mengenai Kristus Di dalamnya dilukiskan pribadi, pengorbanan, pengantaraan, dan perlengkapan dari Sang Juruselamat bagi yang percaya kepadaNya. Kemah sembahyang itu adalah Injil dalam lukisan dan tentulah lebih kaya artinya bagi orang percaya pada masa ini dari pada bagi orang kudus Perjanjian Lama yang hanya mengerti secara samar-samar semua gambaran typologis ini. Kemah sembahyang itu tetap merupakan sumber yang hampir tidak ada habisnya dari contoh tentang hal-hal rohani yang berkenaan dengan Anak Allah
Catatan :
[1] Untuk mengetahui lebih banyak aspek-aspek penting dari Kemah sembahyang, lihat Merrill Funger, "The Temple Vision of Ezekiel," Bibliotheca Sacra, cv (Oct-Dee 1948),407-13[/color]
Artikel terkkait :
TABERNAKEL (KEMAH SUCI), di tabernakel-vt318.html#p677
[color=darkred]8. Benda-Benda Typologis Yang Lain
Beberapa benda-benda lain dalam Perjanjian Lama yang dapat disebut di sini ialah, tongkat Harun yang bertunas menggambarkan kebangkitan Kristus (bd.Bilangan 17; Ibrani 9;4). Ular tembaga dari kitab Bilangan 21:5-9 memberi kesaksian tentang Kristus sendiri (Yohanes 3:14-16). Batu yanq dipukul dalam Keluaran 17:5-7 menggambarkan Kristus (1 Korintus 10:4). Ini melukiskan kenyataan bahwa Kristus yang dipukul dan disalibkan menghasilkan air keselamatan yang sama sekali memuaskan. Bahtera Nuh menggambarkan kepada umat Allah di segala zaman tentang pekerjaan Allah dalam melepaskan umatNya dari hukuman. Hal ini sering disebut dalam Perjanjian Baru pada berbagai hubungan (Matius 24:37-38; Lukas 17:26-27; Ibrani 11: 17; 1 Petrus 3:20; 2 Petrus 2:5-9), Dan masih banyak lainnya yang dapat disebut satu per satu.
Artikel terkait :
ULAR TEMBAGA, Bilangan 21:4-9 & 2 Raja2 18:1-6, di ular-tembaga-bilangan-21-4-9-2-raja2-18-1-6-vt487.html#p948
=========================================================================
BANTAHAN(nanti)
Begitu banyak peristiwa dalam Perjanjian Lama yang dapat ditinjau dari sudut typologi sehingga tak mungkin mempelajari semuanya bagi Kristologi . Di bawah ini adalah beberapa contoh peristiwa yang menggambarkan Kristus :
1. Pakaian Adam dan Hawa
Di tengah-tengah reruntuhan dosa dan hukuman yang mengikuti kejatuhan Adam dan Hawa, Kitab Suci mencatat suatu perkara yang indah yang dikerjakan oleh Allah bagi umat manusia yang telah jatuh itu. Dalam Kejadian 3:21 ditulis, "Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengena¬kannya kepada mereka." Tentu saja ini adalah suatu pemberian terhadap kebutuhan jasmani manusia akan pakaian yang diakui pula oleh Allah, tetapi hal itu agaknya mengandung arti yang lebih dalam lagi. Allah sedang menggambarkan kepada mereka suatu fakta bahwa la akan mengaruniakan apa yang akan menutupi ketelanjangan dari dosa dan memberikan penutup kebenaran melalui kematian Kristus, dan buah pikiran ini berulang kali dikatakan oleh Kitab Suci (Ayub 29; 14; Mazmur 132:9; Yesaya 61: 10; 64:6; Roma 3:22; Wahyu 19:8).
Artikel terkait :
IV. KISAH PARA NABI SEGALA ZAMAN, di keselamatan-dari-allah-vt214.html#p420
2. Pemeliharaan Dalam Bahtera
Suatu peristiwa dramatis lainnya dalam sejarah permulaan dari umat manusia adalah pemeliharaan Nuh dan keluarganya dalam sebuah bahtera, Di tengah-tengah hukuman yang sedang dijatuhkan kepada hampir seluruh dunia, Allah mengecualikan orang yang benar dan memeliharanya dari hukuman itu. Ini menggambarkan bahwa Allah melepaskan mereka yang benar dari hukuman, suatu aspek utama dari pekerjaan Juruselamat. Tepat seperti Allah menyelamatkan Nuh sambil "mendatangkan air bah atas dunia orang-orang fasik" (2 Petrus 2:5) dan sebagaimana Allah "menyelamatkan Lot, orang yang benar" (2:7) dari Sodom, Petrus menyimpulkan, "Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman" (2:9). Kelepasan ini, bagaimanapun juga, tidak rnengabaikan kemungkinan mati sebagai syahid seperti ternyata dalam pengalaman Paulus (2 Timotius 4: 18).
3. Pembebasan dari Mesir
Seluruh lukisan tentang Israel yang dibebaskan dari Mesir dan dibawa melalui padang belantara ke dalam tanah perjanjian merupakan suatu sumber utama dari typologi dan lukisan yang menggambarkan pekerjaan keselamatan dari Kristus. Unsur-unsur utama dari pemrebasan itu, mala petaka, didirikannya Paskah, dan selamatnya Israel melalui Laut Merah, semuanya berbicara tentang Kristus. Malapetaka itu menggambarkan hukuman ke atas dunia yang jahat dan sebagai contoh bagaimana kelak Israel akan dibebaskan lagi di tengah-tengah masa sengsara besar. Paskah itu menggambarkan kematian Kristus sebagai satu-satunya tempat keselamatan bagi orang percaya dari hukuman dan kematian yang menimpa dunia. Di Laut Merah Israel dilepaskan melalui air yang sama yang menghancurkan orang-orang Mesir, ini menggambarkan kemati an Kristus dalam kuasanya melepaskan orang percaya dari dunia. Padang belantara dengan manna dari sorga (Keluaran 16:4) berbicara tentang Kristus sebagai roti hidup. Sedangkan air yang keluar dari batu itu (Keluaran 17:6) berbicara tentang Kristus yang dipukul supaya kita dapat hidup. Dan banyak lagi peristiwa lain di sini yang berbicara tentang pekerjaan Kristus bagi kaumNya.
4. Masuk ke Tanah Perjanjian
Penyeberangan sungai Yordan dan penaklukan Kanaan sesudah itu diakui sebagai suatu typologi, walaupun penafsirannya berbeda-beda. Lebih dahulu perlu diperhatikan bahwa Kanaan bukan gambaran sorga, melainkan gambaran keadaan yang penuh konflik sekarang inidari semua orang percaya, dan gambaran milik orang percaya di dalam Kristus. Menyeberangi sungai Yordan melalui air yang terbelah, menggambarkan kematian Kristus sebagai jalan kemenangan, gldalah pintu masuk ke dalam tempat untuk menikmati harta rohani di dalam Kristus. Malaikat TUHAN, yang adalah Kristus sendiri, berjalan di depan umat Israel, dan oleh kuasaNya mereka memperoleh kemenangan. Pengalaman Yosua ini sejajar dengan yang di dalam kitab Efesus. Orang-orang percaya memiliki harta rohani di dalam Kristus, oleh kematianNya dan oleh kuasa Allah.
5. Benda-Benda Yang Menggambarkan Kristus
Sebuah dalil penting dari theisme ialah bahwa ciptaan menyatakan Penciptanya. Dunia materi ini direncanakan oleh Allah untuk menggambarkan perkara-perkara rohani. Unsur-unsur seperti hidup dan mati, terang dan gelap, matahari, bulan dan bintang-bintang -- dalam satu kata baik yang makro maupun yang mikro -- sebenarnya berbicara tentang hal-hal yang sama di dalam dunia rohani. Apabila studi ini dibatasi pada gambaran-gambaran yang lebih terang, maka terdapat dua macam typologi:
korban-korban Perjanjian Lama dan kemah sembahyang. Keduanya direncanakan dan dinyatakan oleh Allah sendiri,dan tak salah lagi dimaksudkan untuk menjadi gambaran dan contoh-contoh dari kebenaran rohani. Sebagai tambahan, ada beberapa benda-benda lain yang menggambarkan Kristus di Perjanjian Lama seperti tongkat Harun, ular tembaga, dan batu yang dipukul.
6. Korban-Korban Perjanjian Lama
Korban-korban ini jelas dimaksudkan sebagai gambaran yang membayangkan pengorbanan Kristus. Hampir setiap aspek dari arti kematian Kristus digambarkan sebelumnya. Pusat dari korban-korban itu ialah penumpahan darah, yang memandang kepada pengorbanan Kristus. Penjelasan yang diberikan dalam Perjanjian Lama ialah bahwasanya darah itu ditumpahkan untuk mengadakan penrlamaian, "Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa" (Imamat 17: 11). Kebenaran yang utama ini menunjukkan typologi dari korban-korban itu.
Di antara korban-korban yang dipersembahkan, yang paling umum ialah domba. Korban domba ini diberikan bahkan sebelum adanya hukum Musa (bd. Kejadian 4:4; 22:7). Pada waktu diadakan Paskah, domba dipakai oleh orang Israel untuk dikorbankan. Di bawah upacara Imamat, seekor domba dipersembahkan pagi dan malam sebagai satu korban, dan dua ekor domba dipersembahkan pada hari Sabat. Tanpa kecuali domba-domba itu harus tidak bercacat cela dan darahnya dicurahkan. Perjanjian Baru memberi penjelasan bahwa eli dalam semua korban.korban ini domba itu membayangkan "Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1 :29). Domba itu menggambarkan kesucian Kristus (1 Petrus 1: 19). k nlernah lembutan clan ketaatan Kristus kepacla kehendak Allah (KISdh Para Rasul 8:32; 1 Petrus 2:21-23) dan penggantian -- menanggung dosa yang bukan milikNva. Di dalam Wahyu, Kristus sering diberi gelar "Anak Domba."
Tentu saja binatang-binatang lain juga dipakai dan kadang-kadang diperintahkan: sapi jantan atau sapi jantan muda untuk korban bakaran (Imamat 1:5; Bilangan 7:87-88; 2 Samuel 24:22; 2 Tawarikh 5:6; 7:5), dan untuk korban karena dosa (Imamat 4:3,14). Sapi jantan yang dikorbankan itu menggambarkan Kristus sebagai seorang yang "taat sampai mati" dan menanggung beban serta dosa-dosa orang lain.
Hewan lain yang sering dikorbankan ialah kambing. Seperti domba, kambing ini digunakan sebelum adanya hukum Musa (Kejadian 15:9), diijinkan untuk dipakai pada hari Paskah (Kuluar an 12:5), dipakai sebagai. korban bakaran (Imamat 1: 10),sehagai korban karena dosa (Imamat 4:24; Bilangan 15:27), dan sebagai korban pendamaian (Bilangan 7:17). Yang istimewa ialah penggunaan dua ekor kambing pada Hari Raya Pendamaian, dimana yang seekor dibunuh dan yang lain dilepaskan (Imamat 16: 5-1 0). Dalam semua contoh ini penggunaan kambing agaknya untuk menekankan gagasan "pengganti" sebagaimana sering kita dengar adanya istilah sehari-hari "kambing hitam," yang artinya seorang yang harus menanggung kesalahan orang lain. Hal ini menyatakan sebelumnya bahwa Kristus akan menjadi penanggung dosa seluruh dunia. Kambing yang dilepaskan hidup-hidup dalam Imamat 16 ini menggambarkan Kristus membawa pergi dosa-dosa kita dari hadapan Allah -- yaitu, pekerjaan Kristus sekarang ini sebagai Pengantara yang berbeda dengan pekerjaanNya yang sudah selesai di kayu salib. Korban khusus berupa lembu muda berbulu merah dimaksudkan sebagai pembersihan dari apa yang najis (Bilangan 19:17). Korban ini menyatakan Kristus membersihkan orang-orang percaya dari kenajisan dosa melalui pengorbananNya.
Korban-korban lain hanya memperjelas kebenaran typologis yang disebut tadi. Burung dara merupakan korban dari orang miskin,dan khusus menunjuk kepada kenyataan bahwa Kristus menjadi miskin agar kita rnenjadi kaya (2 Korintus 8:9): Burung merpati diterima sebagai korban bakaran (Imamat 1: 14), korban karena dosa (Imamat 5:7), korban karena salah (Imamat 5:7), dan untuk berbagai upacara penyucian (Imamat 12:6, 8; 14:22-23, 30-31; 15: 13-14, 29-30). Pola yang umum ialah me ngorbankan seekor burung dara sebagai korban karena dosa dan seekor lagi untuk korban bakaran. Yang menarik perhatian Ialah bahwasanya Maria, ketika mempersembahkan persembahan bagi pentahirannya sesuai dengan Imamat 12:6-8, membawa persembahan orang miskin (lihat Lukas 2:24). Dua ekor burung itu juga dipakai dalam upacara pentahiran orang yang sakit kusta (Imamat 14:4-7) di mana seekor dibunuh dan yang lain dicelupkan ke dalam darah lalu dilepaskan, agak sama dengan pola dua ekor kambing pada hari raya Pendamaian Dalam korban ini kita sekali lagi melihat dua aspek dari pekerjaan Kristus bagi orang berdosa kematianNya dan pekerjaanNya sekarang.
Diambil keseluruhannya, korban-korban itu menunjuk kepada satu korban, yaitu Kristus, yang selama-lamanya menghapus dosa dunia. Korban-korban itu menjadikan kematian Kristus penting dalam rencana keselamatan dari Allah dan ini adalah kebenaran-kebenaran yang terdalam dari Alkitab.
Artikel terkait :
KEMATIAN MARTIR DAN KEMATIAN KORBAN, di kematian-martir-dan-kematian-kurban-vt475.html#p931
7. Kemah Sembahyang
Dari semua benda-benda yang menggambarkan Kristus dalam Perjanjian Lama, kemah sembahyang merupakan gambar yang paling lengkap tentang kebenaran rohani. Kemah itu direncanakan oleh Allah untuk tempat sembahyang sementara bagi umat Israel dalam pengemharaannya, dan juga untuk melukiskan IlI'IbClcil d an pekerjaan Kristus sampai suatu ukuran yang tak datap dilukiskan oleh hal-hal lain [1].
Diambil keseluruhannya, kemah sembahyang dalam setiap bagiannya berbicara mengenai Kristus Di dalamnya dilukiskan pribadi, pengorbanan, pengantaraan, dan perlengkapan dari Sang Juruselamat bagi yang percaya kepadaNya. Kemah sembahyang itu adalah Injil dalam lukisan dan tentulah lebih kaya artinya bagi orang percaya pada masa ini dari pada bagi orang kudus Perjanjian Lama yang hanya mengerti secara samar-samar semua gambaran typologis ini. Kemah sembahyang itu tetap merupakan sumber yang hampir tidak ada habisnya dari contoh tentang hal-hal rohani yang berkenaan dengan Anak Allah
Catatan :
[1] Untuk mengetahui lebih banyak aspek-aspek penting dari Kemah sembahyang, lihat Merrill Funger, "The Temple Vision of Ezekiel," Bibliotheca Sacra, cv (Oct-Dee 1948),407-13[/color]
Artikel terkkait :
TABERNAKEL (KEMAH SUCI), di tabernakel-vt318.html#p677
[color=darkred]8. Benda-Benda Typologis Yang Lain
Beberapa benda-benda lain dalam Perjanjian Lama yang dapat disebut di sini ialah, tongkat Harun yang bertunas menggambarkan kebangkitan Kristus (bd.Bilangan 17; Ibrani 9;4). Ular tembaga dari kitab Bilangan 21:5-9 memberi kesaksian tentang Kristus sendiri (Yohanes 3:14-16). Batu yanq dipukul dalam Keluaran 17:5-7 menggambarkan Kristus (1 Korintus 10:4). Ini melukiskan kenyataan bahwa Kristus yang dipukul dan disalibkan menghasilkan air keselamatan yang sama sekali memuaskan. Bahtera Nuh menggambarkan kepada umat Allah di segala zaman tentang pekerjaan Allah dalam melepaskan umatNya dari hukuman. Hal ini sering disebut dalam Perjanjian Baru pada berbagai hubungan (Matius 24:37-38; Lukas 17:26-27; Ibrani 11: 17; 1 Petrus 3:20; 2 Petrus 2:5-9), Dan masih banyak lainnya yang dapat disebut satu per satu.
Artikel terkait :
ULAR TEMBAGA, Bilangan 21:4-9 & 2 Raja2 18:1-6, di ular-tembaga-bilangan-21-4-9-2-raja2-18-1-6-vt487.html#p948
=========================================================================
BANTAHAN(nanti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar